Pentingnya Memberitakan Injil
Kisah Para Rasul 20:24 (TB) Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
Shalom, Saudaraku.. Sebuah lagu berkata, "Cari jiwa bersama Yesus bawa kabar keselamatan."
Saudaraku, salah satu tujuan kita diciptakan ialah untuk bermisi. Bermisi itu artinya kita diutus untuk memberitakan Injil bagi orang-orang yg belum percaya Kristus. Ini adalah pemberian terbaik yg bisa kita berikan bagi orang lain karena sifatnya kekal dan satu-satunya yg memengaruhi kekekalan seseorang. Tanpa menerima dan mempercayai berita Injil, manusia akan binasa dan dihukum oleh karena dosa. Oleh sebab itu, kita perlu berbagian dalam tugas, panggilan dan tanggung jawab ini. Amanat Agung bukanlah pilihan melainkan suatu perintah. Kalau kita abaikan, maka kita menunjukkan bahwa kita ini tidak taat kepada Allah.
Saudaraku, kita perlu menjadi Kristen yg bermisi, yg berani beritakan kebenaran firman Tuhan, khususnya mulai dari lingkup keluarga, teman, tetangga sampai orang yg tidak kita kenal sedikit pun. Kita perlu menyadari bahwa kalau kita tidak beritakan Injil padahal kita tau bahwa dia butuh Injil, maka kita sedang berdosa dan bersalah kepadanya. Anggaplah kita sedang mendampingi orang yg kena sakit kanker dan kita tau obatnya apa, maka kita harus mengatakannya, kasih tau obatnya. Nah, kalau saya ga kasih tau obatnya, saya orang apatis, saya ga bertanggung jawab. Ini adalah mental yg harus kita hindari. Sama halnya kalau kita tau bahwa seseorang belum kenal Yesus Kristus tapi kita ga beritakan Injil, maka kita berdosa karena tidak memberitakannya. Kita yg tahu wajib beritahu. Jangan diam saja, buka mulut kita untuk memberitakannya.
Saudaraku, ketika kita hidup untuk memberitakan Injil, maka kita hidup untuk memberi makna dan arti bagi banyak orang. Betapa bermanfaatnya hidup kita bagi orang lain kalau kita beritakan Injil bagi mereka yg masih tinggal di dalam gelap. Ada seorang tua yg sudah lama begitu mengasihi jiwa-jiwa yg terhilang. Ia senang sekali memberitakan Injil. Suatu waktu, ia jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. Kemudian, ia yang sedang dalam perawatan dan keterbatasan malah bicara denfsn semangat, "satu jiwa lagi untuk diselamatkan oleh Yesus." Ia mengucapkan kalimat itu berkali-kali, lebih dari 3 kali. Dalam kondisi sakit dan terbaring pun ia masih memikirkan jiwa-jiwa yg belum selamat. Ia bahkan menyadari bahwa lebih penting hidup mereka yg masih tersesat dan belum percaya Injil daripada dirinya sendiri yg sedang terbaring sakit. Sungguh ini pemikiran yg luar biasa. Sampai nafas terakhirnya, bapak ini terus setia pada pemberitaan Injil. Bagaimana dengan kita? Sudah sejauh mana kita memberitakan Injil? Apakah kita ga peduli sama mereka yg belum kenal Yesus atau dengan sukacita kita mau beritakan tentang Sang Juruselamat? Mari kita jadi penginjil bagi setiap orang di sekeliling kita.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Beritakan Injil bukanlah pilihan melainkan perintah
☆ Kita yg tahu Injil harus memberitakannya kepada mereka yg belum mengenal Kristus
☆ Jadilah pemberita Injil bagi banyak orang yg masih hidup dalam gelap
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin
Kutipan
Berita Injil adalah berita paling berbobot dan berkualitas karena menjadi jalur seseorang menuju keselamatan
20-09-2022
RP
Komentar
Posting Komentar