Gila Hormat

-

 

Ester 5:9 (TB)  Pada hari itu keluarlah Haman dengan hati riang dan gembira; tetapi ketika Haman melihat Mordekhai ada di pintu gerbang istana raja, tidak bangkit dan tidak bergerak menghormati dia, maka sangat panaslah hati Haman kepada Mordekhai.

Shalom, Saudaraku... Sebuah lirik berkata, "Ajarku menghitung hari-hari, bentuk dan sempurnakan hidupku, ajarku hidup dalam kebenaran, Yesus ku nanti kedatangan-Mu."

Saudaraku, waktu itu ada seorang bernama Haman. Dia adalah kepala pemimpin di pemerintahan Ahasyweros. Dia diberi kenaikan pangkat oleh raja dan dia diberi kedudukan yang tinggi. Dia pun ingin sekali dihormati oleh rakyat dan berharap mereka tunduk dan sujud untuk menyambut kedatangannya. Nah, ketika Haman datang, seluruh rakyat sujud kepada dia tapi ada satu orang Yahudi bernama Mordekhai yang tidak sujud di hadapan Haman. Melihat hal ini, Haman menjadi kesal, panas hati dan benci kepada Mordekhai. Begitu ngeri kalau kita punya sifat gila hormat. Beberapa orang yg punya jabatan tinggi ingin sekali dihormati dan disambut dengan sujud sembah oleh rakyat. Sifat gila hormat ga boleh dipelihara. Ini menyatakan kesombongan hati yg sangat parah sebab itu serupa dengan Iblis. Ingat, Iblis itu ingin menyamai Yang Mahatinggi. Dia ingin disembah. Ini roh yg mengerikan yg harus kita hindari. Jangan sampai kita jadi orang yg mencari hormat dari manusia sebab ketika kita melihat ada orang yg tidak tunduk pada kita, maka panas hati, kebencian dan kemarahan akan timbul di hati kita. Ini sangat amat merusak hidup kita juga orang lain.

Saudaraku, karena gila hormat ini, Haman begitu membenci Mordekhai. Dia ingin membunuh Mordekhai orang Yahudi itu. Bukan cuma Mordekhai tapi juga seluruh bangsa Yahudi. Ngeri ga? Ngeri bener... Inilah sifat Iblis. Iblis itu ingin setingkat dengan Allah. Dia ingin disembah. Kalau ada yg ga mau nyembah dia, maka Iblis akan mencuri, membunuh dan membinasakan. Dia ga puas bunuh 1 orang, dia ingin bunuh semua orang. Ngeri banget ya. Ingat, Alkitab menegur bahwa orang yg membenci sesamanya adalah pembunuh manusia. Rasa benci ini bisa timbul kalau kita punya sikap sombong, tinggi hati dan gila hormat. Hati-hati loh. Jabatan kita yang tinggi, pangkat kita yang bergengsi ga boleh bikin kita jadi haus akan kehormatan dari manusia. Kalau kita punya sikap seperti ini, saya yakin kita akan kecewa, kita akan marah lalu membenci dan berujung pada membunuh. Hati-hati kata Tulus..!

Saudaraku, di sisi lain ada yg unik. Semua orang itu kasih hormat ke Haman. Semua orang tunduk kepada Haman kecuali Mordekhai. Artinya kan cuma 1 orang ya. Tapi Haman itu orangnya perfeksionis. Meskipun 100 ribu orang tunduk sujud kepada dia, dia ga puas kalau ada 1 orang yg ga tunduk sama dia. Dia ga fokus sama 100 ribu yg tunduk, dia justru fokus sama 1 orang yg ga sujud. Beda sama Tuhan Yesus. Kalau ada 100 ribu orang yg taat, dia akan cari 1 yg hilang, dia akan pedulikan 1 yang tersesat. Fokusnya Iblis terletak pada 1 yg ga tunduk dan ia ingin membinasakannya. Fokus Allah terletak pada 1 yang tersesat dan Ia ingin menyelamatkannya. Mana yang mencerminkan karakter kita? Kita ingin membinasakan atau menyelamatkan?
Fokus Haman mencari hormat dari manusia tapi fokus Allah adalah menyelamatkan umat manusia. Sungguh mulia apa yg Tuhan Yesus perbuat. Dia adalah Gembala yang baik. Haleluya...

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Jangan jadi pribadi yang gila hormat
☆ Jelmaan Iblis selalu ingin mencuri, membunuh dan membinasakan
☆ Tuhan Yesus fokus mencari dan menyelamatkan 1 orang yg hilang dan tersesat
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin 😇😊🙂

Kutipan
Gila hormat menyebabkan kita kecewa, kita membenci dan kita membunuh

16-12-2022
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya