Awasi Mulutku
Mazmur 141:3 (TB) Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!
Shalom, Saudaraku... Sebuah lirik berkata, "Ku ingin selalu dekat pada-Mu mengiring Tuhan tiada jemu."
Saudaraku, mulut itu terdiri dari bibir dan lidah. Melalui mulut, kita bisa memuji dan menyembah Tuhan, kita pun bisa bicara kotor dan kasar. Dengan mulut kita bisa memberkati, bisa juga mengutuk. Beberapa orang sering sekali ngomong kasar. Di tempat kelahiran saya, yaitu di Bandung, sebagian orang ngomong kasar dan itu serasa udah biasa aja dalam percakapan sehari-hari. Ucapan kasar seperti "kancing coplok (ini sebenarnya bahasa kasar yang saya haluskan biar lebih halus ketika dibaca, semoga engkau mengerti)" kayak udah jadi kosa kata wajib yg ada dalam setiap obrolan. Anak-anak nakal di situ udah terbiasa dengan ucapan kasar. Kalau mereka dikatain kancing coplok sama temennya, mereka ga sakit hati. Mereka anggap itu udah biasa. Aneh ya.... Yang ga beres malah dibiasain. Yang kasar malah dimaklumi. Yang kotor malah dibiarin. Inilah yang terjadi kalau orang-orang ga membiarkan Tuhan menjaga pintu mulut kita.
Saudaraku, ketika Tuhan menjaga pintu bibir kita, maka Dia akan memengaruhi kita untuk terus mengucapkan kata-kata yang membangun, menguatkan, menasihati, mendidik dan menginspirasi. Setiap perkataan yang berkaitan dengan anugerah, kasih karunia dan kabar baik akan tersiar lewat bibir dan mulut kita. Kita perlu menjadikan Tuhan pengawas lidah dan bibir kita. Dengan Tuhan maka kita diajar untuk mengucapkan segala sesuatu dengan sopan, santun dan benar. Kita ga akan bicara sembarangan, kita ga akan menyakiti orang lain. Dengan mulut ini, kita bisa memuji kehebatan orang lain, kita bisa meminta maaf untuk kesalahan yang baru kita lakukan dan menghibur orang yg sedang susah hati. Tuhan adalah pengajar terbaik agar kita menjadi pembicara yang baik. Pembicara yang baik bukan saja mereka yang tampil di atas panggung untuk memotivasi banyak orang melainkan kita yang bertutur kata manis dan baik di setiap ucapan yang kita nyatakan.
Saudaraku, mari kita memilih untuk bicara yang benar, yang baik dan sopan. Perkataan yang menyakitkan meskipun cuma sedikit bisa melukai hati orang selama bertahun-tahun loh. Makanya jaga perkataan kita. Kalau boleh, saat emosi dan amarah mulai naik, jangan berkata apapun sebab ada kecenderungan kita mengucapkan kata-kata kasar dan kotor. Kalau itu terucap, wah akan banyak hati yang tersakiti dan masalah akan memanjang sampai tak ada ujungnya. Kita harus bijak dalam berbicara. Ada waktunya ngomong, ada waktunya diam. Kita harus belajar banyak mendengar dan bicara seperlunya. Kita harus jaga mulut kita agar setiap ucapan terasa adem, sejuk dan menyegarkan hati orang. Biarlah manis setiap tutur kata yang kita nyatakan.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Jangan biasakan dan biarkan kata-kata kasar binti kotor keluar dari mulutmu
☆ Ketika Tuhan berjaga di pintu bibir kita, maka kita mengucapkan berkat dan segala kebaikan
☆ Bijaklah dalam berkata-kata sehingga ucapan kita dapat memberi kesejukan dan kesegaran
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin 😃😇
Kutipan
Ketika Tuhan berjaga atas bibir dan mulut kita, maka kita akan mengucapkan hal yang benar dan menyejukkan
22-01-2023
RP
Komentar
Posting Komentar