Melekat Pada Kekayaan
Mazmur 62:10 (BIMK) (62-11) Jangan mengharapkan hasil pemerasan, dan jangan mengandalkan barang rampasan. Bahkan kalau kekayaanmu bertambah, jangan hatimu melekat padanya.
Shalom, Saudaraku.. Sebuah lagu berkata, "Lebih dari segalanya ku ingin Kau Tuhan, emas perak dan permata tiada artinya..."
Saudaraku, hasil pemerasan dan rampasan merupakan suatu keburukan. Ga ada yang baik di situ. Orang yg memeras tidak hanya mengambil barang orang lain tetapi menghajar jiwanya dengan suatu ancaman, kesakitan dan kengerian. Jangan pernah kita memiliki mental memeras sebab ini sangat amat merusak. Juga jangan pernah merampas kepunyaan orang lain. Jangan sok jago, jangan ingin menang sendiri. Dulu raja Ahab merampas kebun anggur milik Nabot. Ahab ini udah punya kebun anggur sendiri yg begitu banyak. Dia kan raja, dia kan orang kaya, tapi pas lihat kebun anggur milik Nabot yg hidupnya sederhana ini, dia rampas itu kebun anggur. Merampas bisa terjadi akibat ketamakan atau kerakusan. Ini bahaya sekali. Ini sangat mematikan. Orang yg rakus rela melukai, merugikan bahkan mematikan orang lain demi memenuhi keinginannya pribadi. Makanya merampas itu bahaya banget.
Saudaraku, kalau Tuhan izinkan kita punya harta yang terus bertambah akibat kerja keras yang jujur, maka bersyukurlah. Tapi hati-hati sebab ada godaan bagi orang kaya untuk berbangga dan bermegah diri atas pencapaian uang, jabatan dan harta yg ia peroleh. Hati-hati dengan roh kesombongan yg dipicu oleh kekayaan. Seberapa banyak pun duit kita, jangan pernah melekat dengan kekayaan. Kenapa? Karena kaya ga dibawa mati. Jadi buat apa mengagungkan kekayaan dan fokus kejar kekayaan? Emangnya Tuhan minta pertanggungan jawab atas kekayaan? Engga loh. Tuhan itu bukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Yang Dia mau ialah kekayaan hati kita yang mengasihi Tuhan dan sesama. Itulah yg penting dan utama. Melekat itu ya sama Tuhan. Melekat itu artinya nempel alias deket banget. Tuhan mau tolong kita. Tuhan mau topang kita. Yuk, kita dekati Dia dan kita terus melekat kepada-Nya.
Saudaraku, coba lihat realita hidup zaman sekarang, begitu banyak waktu kita gunakan untuk bekerja, untuk buka media sosial atau untuk pekerjaan rumah. Oke lah kita bekerja, itu lan wajib. Tapi kalau kita punya banyak waktu untuk main game tapi kurang atau bahkan tidak sama sekali baca Alkitab setiap hari, maka itu adalah kondisi yg miris, yg menjebak dan parah. Kita harus dan mesti banget untuk luangkan waktu setiap harinya untuk baca Kitab Suci supaya hati kita melekat kepada Allah. Jumlah waktu yg kita gunakan itu menentukan apa prioritas dalam hidup kita. Ketika kita scroll di tiktok atau instagram, kita betah banget, kita seneng banget liat ini dan itu. Tapi apa gunanya untuk kekekalan? Sungguh kurang esensial. Adakah di antara kita saat teduh setiap hari 1 jam? Hampir tidak ada yang pernah atau sedikit sekali yg mau saat teduh. Tapi kalau sudah buka instagram, tiktok, WA atau facebook, wah bisa buka berjam-jam, bisa tahan dan ga bosan. Heran... Ini artinya hati kita sudah melekat pada handphone. Mulailah menyadari hal ini dan minta ampun dosa kepada Tuhan. Minta hati yg mengasihi Tuhan. Minta hati yg melekat kepada Allah. Allah lebih dari kekayaan, Tuhan lebih dari segala harta. Dialah harta sesungguhnya, Dialah kekayaan yang sebenarnya. Mari cari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya. Mari hampiri takhta kasih karunia Allah.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Memeras dan merampas adalah tindakan yang buruk dan sangat merugikan
☆ Melekatlah kepada Tuhan bukan pada kekayaan
☆ Berapa banyak waktu yg kita pakai menentukan siapa prioritas hidup kita
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin 😊🥳😇
Kutipan
Melekat kepada Tuhan adalah pilihan terbaik di dunia ini
06-01-2023
RP
Komentar
Posting Komentar