Saat Aku Takut

 Mazmur 56:3 (TB)  (56-4) Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;

Shalom, Saudaraku.... Sebuah lagu berkata, "Pertolongan-Mu begitu ajaib Kau telah memikat hatiku kini mataku tertuju pada-Mu ku rasakan kasih-Mu Tuhan."

Saudaraku, siapa yg sering takut? Ya, banyak faktor yg bisa bikin orang takut. Ketika di 2022, banyak pakar ekonomi bahkan presiden kita sendiri berkata bahwa 2023 adalah tahun yg berat, sulit bahkan gelap. Banyak orang meresponi kabar ini dengan ketakutan. Gimana dengan kita? Apakah kita juga takut? Takut itu bisa jadi reaksi setiap orang tapi kita ga boleh biarkan itu jadi respons dan sikap hati kita. Reaksi itu jangka pendek tetapi respons itu jangka panjang. Boleh merasa takut, tapi jangan lama-lama. Gpp kalau itu sekadar reaksi, asal jangan jadi respons. Jadi, ketika kita takut, segeralah percaya kepada Allah. Kenapa? Karena Allah itu kasih. Loh, hubungannya apa? Kasih itu melenyapkan ketakutan loh. Alkitab menyatakan hal itu. Jadi obatnya takut ialah percaya kepada Allah. Percaya kepada Allah akan melenyapkan ketakutan karena Dia adalah kasih.

Saudaraku, waktu itu Yesus berjalan di atas air. Kemudian Petrus melihat Dia dan Petrus ingin menghampiri-Nya. Beberapa langkah dilewati tapi ketika ia merasakan angin yg kencang, ia menjadi takut. Takut membuat kita jatuh. Takut bahkan bisa buat kita tenggelam. Hati-hati kalau kita larut dalam ketakutan, kita akan kehilangan nyawa. Ga baik kalau kita kebanyakan takut apalagi takut melakukan hal yang baik. Beritakan Injil adalah hal yang baik bahkan itu merupakan Amanat Agung Tuhan Yesus. Tapi seberapa banyak orang berani mengerjakannya? Banyak yg takut, banyak yang enggan, banyak yg apatis. Untuk sesuatu yang baik, harusnya kita berani, kita bergairah dan kita berenergi. Memberitakan Injil adalah tindakan paling agung yg ada di dunia ini sebab inilah yg akan menuntun orang pada keselamatan dan hidup kekal. Orang aja banyak yg berani nawarin asuransi ke orang yg ga dikenal, kenapa kita justru masih ga berani beritakan Injil ke teman? Sungguh, kita harus segera merenungkan hal ini dah minta bimbingan Tuhan agar tidak takut lagi.

Saudaraku, ketika Petrus takut lalu jatuh, apakah Tuhan Yesus membiarkannya tenggelam lalu mati ditelan danau? Tidak... Yesus ulurkan tangan-Nya lalu memegang Petrus dan membawa dia naik ke atas kapal. Haleluya... Inilah penghiburan sejati. Tuhan Yesus tidak merendahkan dan membuang kita. Dia justru menolong dan menyelamatkan kita. Itulah Kristus. Saat kita takut, Dia ulurkan tangan-Nya lalu memegang kita. Ini menandakan bahwa tangan pertolongan Tuhan nyata dan ada saat kita jatuh. Dia tidak tinggalkan kita. Dia justru menyelamatkan kita. Bahkan kita aman sebab Dia membawa kita masuk ke dalam perahu. Dalam Kristus saja kita bisa rasakan aman, damai dan sejahtera walau di tengah badai. Kita ga perlu takut lagi, ga perlu bimbang lagi. Ada Yesus, Sang Kawan yang setia. Dia akan menolong kita. Dia akan membantu kita. Dia akan menyelamatkan kita. Dia akan memberi damai sejahtera. Sungguh, ketika kita takut, kita harus percaya kepada-Nya.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar tentang
☆ Ketika kita takut, percayalah kepada Allah
☆ Jangan takut untuk melakukan hal yg baik, khususnya untuk memberitakan Injil.
☆ Saat kita takut lalu jatuh, ada tangan Tuhan yang diulurkan untuk memegang dan menyelamatkan kita.
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin 🤍💪☀️

Kutipan
Saat kau takut, percayalah kepada-Nya, maka tangan-Nya akan diulurkan bagi-Mu dan engkau akan selamat

05-01-2023
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN