Kristus sebagai Buah Delima dan Minyak Zaitun

 Ulangan 8:8 (TB)  suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya;

Shalom, Saudaraku... Sebuah lirik lagu berkata, "Betapa baiknya Engkau Tuhan, kasih-Mu tiada berkesudahan."

Saudaraku, di renungan sebelumnya kita sudah mengagumi betapa manis dan memuaskannya Kristus bagi hidup kita. Dia adalah buah ara sejati yg memberi nuansa manis dan rasa puas. Haleluya... Kali ini kita akan membahas Kristus sebagai pohon delima. Kalau kita lihat buah delima, kita akan melihat suatu kelimpahan dan keindahan. Daud pernah mengatakan, Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Kenapa bisa ada pernyataan seperti itu? Karena kebenarannya ialah Kristus begitu limpah sehingga setiap orang yg datang dan percaya kepada-Nya ga akan pernah kekurangan. Hanya dalam Kristus kita merasa cukup bahkan lebih dari cukup. Kristus pun begitu indah. Di satu sisi Ia pernah disiksa sampai rupa-Nya pun tidak lagi seperti manusia. Namun setelah Ia bangkit, Ia menang dan hidup dalam kemuliaan. Ia naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah. Itu merupakan keindahan yang tidak ada duanya. Ga ada yang sanggup menyamai keindahan itu. Bahkan pemenang miss world pun kalah oleh keindahan Kristus. Hanya Dia yang termegah dan terindah.

Saudaraku, kita juga melihat bahwa Kristus itu bagai pohon zaitun. Pohon zaitun terkenal dengan minyaknya, yaitu minyak zaitun. Minyak zaitun itu berguna untuk menghormati Allah dan manusia, bisa kita cek di Hakim-hakim 9 ya. Ini artinya kalau kita mau melayani Allah dan manusia, kita harus dipenuhi dengan Roh Kudus. Kita ga boleh melayani Allah dengan cara sendiri. Kita harus melayani Allah di dalam Roh Kudus. Kalau kita pakai cara sendiri, itu artinya kita ga gunakan minyak zaitun, itu artinya kita ga menghormati Allah. Sama halnya dengan melayani sesama, kita pun harus gunakan prinsip minyak zaitun, yakni melayani sesama dengan dipenuhi Roh Kudus. Dipenuhi Roh Kudus artinya kita melakukannya karena inisiatif Allah dalam diri kita, karena sumbernya berasal dari firman Tuhan. Kalau sumbernya hanya dari diri sendiri, perintah atau adat kebiasaan, maka itu tidak menghormati Allah dan manusia.

Saudaraku, perbuatan baik belum cukup di hadapan Allah. Kalau kita lakukan segala sesuatu yang baik tapi kita melakukannya di luar Kristus, maka itu berarti kesalehan kita bagaikan kain kotor. Kita ga bisa menyenangkan Allah hanya sekadar dengan perbuatan baik. Perbuatan baik itu 1 hal  dan motivasi adalah hal lain. Perbuatan baik dengan motivasi salah, itu tidak menghormati Allah. Contoh, seorang anak meminta maaf sambil mencucurkan air mata kepada ibunya atas segala kesalahan dan pelanggarannya selama ini. Hal ini dilakukan ketika momen pernikahan sang anak. Meminta maaf itu bagus ya, itu perbuatan baik. Tapi setelah ditanya, motivasinya ialah supaya ada dokumentasi yg bagus, terus nanti bisa dibikin konten. Sekarang saya tanya, ketika orang itu meminta maaf kepada ibunya dengan motif seperti itu, apakah itu menghormati ibu? Tentu tidak. Itu akan menyakiti hati ibu. Sama halnya dengan perbuatan baik yg kita lakukan. Kalau motivasinya tidak bersumber dari firman Tuhan dan kita tidak dipenuhi Roh Kudus, maka perbuatan baik kita tidaklah menghormati Allah, pelayanan kita tidak menyenangkan hati Bapa. Kita harus menerapkan prinsip minyak zaitun, yaitu kita dipenuhi Roh Kudus dan alasan kita melayani ialah karena firman Tuhan. Itulah cara yang menghormati Allah dan menyenangkan Allah.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Kristus adalah buah delima yang begitu limpah dan indah
☆ Layani Allah dan manusia dengan dipenuhi Roh Kudus.
☆ Menghormati Allah tidak cukup dengan perbuatan baik tapi harus disertai dengan motivasi yg benar
Tuhan Yesus menopang kita. Amin 🤍✨🫶

Kutipan
Alami Kristus sebagai buah delima yg limpah dan indah lalu nikmati hidup yg dipenuhi Roh Kudus

13-02-2023
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN