Biasa Menderita Kesakitan
Yesaya 53:3 (TB) Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
Shalom, Saudaraku... Sebuah lirik berkata, "Tercurah darah Tuhanku di bukit Golgota. Yang mau bertobat ditebus, terhapus dosanya."
Saudaraku, Tuhan Yesus adalah pribadi yang benar, jujur dan setia. Tidak ada cacat cela di dalam diri-Nya. Dia sangat murni, kudus dan suci. Dia menyembuhkan orang, menolong sesama dan memberi penghiburan bagi kita semua. Namun apa yg terjadi? Dia justru dihina dan dihindari orang. Aneh sekali... Dari sini kita menyadari bahwa orang benar itu justru dihina dan dihindari orang. Kenapa? Karena orang duniawi ga suka sama orang benar. Kalau kita belum dhina dan dihindari orang, maka kita masih serupa dengan dunia ini. Orang benar itu berani tegur dosa sama seperti Yesus yg bahkan berani mengecam ahli Taurat dan orang Farisi. Sungguh itu yg harus kita hidupi. Tekanannya berat tapi kita sedang mengerjakan kebenaran. Kita harus berani, kita harus maju.
Saudaraku, Tuhan Yesus pun hidupnya penuh kesengsaraan dan biasa menderita kesakitan. Dari kecil Yesus sudah alami itu bahkan sejak dia keluar dari kandungan. Dia dilahirkan di tempat yg tidak layak. Kita aja masih lebih baik, ada yang lahir di bidan atau di rumah sakit. Kita masih enak. Tuhan Yesus yg disebut Raja Damai malah lahir di palungan, di kandang domba. Sungguh pengorbanan yang begitu besar. Masa kecil Yesus tidak dijelaskan secara detil, tapi kemungkinan besar Ia pun menderita kesakitan. Mungkin sekali orang-orang menghina Dia dengan sebutan anak haram atau yg sejenisnya sebab saat itu Maria belum menikah dengan Yusuf tapi sudah melahirkan. Bagi orang-orang sekitar dan tetangga Maria, ini bisa jadi bahan cibiran dan Yesus alami itu. Saat dewasa, kita tahu lebih banyak kisah penderitaan dan kesakitan-Nya. Ketika kita hidup benar, kudus dan suci, maka bukan kenyamanan dan kekayaan yang kita nikmati melainkan penderitaan dan kesakitan. Kita perlu menggumuli hal ini. Banyak di antara kita ingin hidup enak, nyaman dan penuh kesenangan tanpa penderitaan; tapi 3 hal itu sungguh bertolak belakang dengan apa yg Yesus alami dalam hidup-Nya. Kita harus teladani apa yg Yesus alami 🙏🏿
Saudaraku, ketika Yesus disalibkan, Ia sudah lebih dulu disiksa abis-abisan. Siksaan yang dialami Yesus sangat kejam dan sadis. Tentara Romawi punya semangat dan gairah dalam menyiksa orang sehingga Yesus menjadi santapan segar bagi mereka. Apa yg dialami Tuhan Yesus sungguh menyakitkan dan memilukan. Dia dipukul, dicambuk dan ditendang dengan brutal sampai wajah-Nya tidak dikenali lagi, wajah-Nya tidak lagi menampilkan rupa manusia. Sungguh rusak dan hancur rupa-Nya sehingga ia sangat dihina, orang menutup mukanya terhadap Dia dan dia tidak masuk hitungan. Sungguh amat kejam 😭😭😭 Namun semua itu dilalui-Nya. Semua dihadapi-Nya. Yesus Kristus telah menjadi korban bakaran yang dipersembahkan. Kita harus menghargai pengorbanan Tuhan Yesus. Hidup seturut dengan kehendak-Nya, hidup suci, benar, adil dan kudus, itulah yang Dia mau.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Orang benar akan dihina dan dihindari orang
☆ Meneladani Kristus berarti mau hidup kudus dan suci serta rela hidup dalam penderitaan dan kesakitan.
☆ Hargai pengorbanan Tuhan Yesus yg rela menderita, disiksa dan mati bagi kita
Tuhan Yesus mengasihi kita semua. Amin 🙏🏿✨
Kutipan
Yesus sangat dihina, dihindari, menderita kesakitan dan menjadi teladan agung bagi kita
05-03-2023
RP
Komentar
Posting Komentar