Ditinggalkan dan Dibuang

 Yeremia 12:7 (TB)  Aku telah meninggalkan kediaman-Ku, telah membuangkan negeri milik-Ku; Aku telah menyerahkan buah hati-Ku ke dalam tangan musuhnya.

Shalom, Saudaraku.... Sebuah lirik lagu berkata, "Semua baik semua baik, apa yang telah Kau perbuat di dalam hidupku."

Saudaraku, Tuhan meninggalkan tempat kediaman-Nya. Apakah itu baik? Ketika Bait Allah tidak lagi menjadi tempat untuk berdoa dan bersekutu dan memberi persembahan yg berkenan bagi Allah, maka tidak ada lagi hadirat Allah di situ. Ibadah hanya jadi formalitas, hanya jadi kebiasaan saja. Dalam hidup sehari-hari, justru kedegilan, kebodohan dan kecemaran yg diperbuat. Itu yg buat Allah meninggalkan Bait-Nya. Coba lihat di kitab Injil, Yesus lebih banyak mengajar di Bait Allah atau di luar Bait Allah? Yesus lebih banyak mengajar di tepi danau, di bukit, di jalan dan di rumah-rumah loh. Bait Allah justru dijadikan sarang penyamun oleh orang Israel. Di situ ada meja penukar uang juga meja penjual burung merpati. Tuhan marah dengan kondisi itu. Kalau gereja bukan lagi menjadi tempat peribadatan yang murni, maka Allah akan meninggalkan gereja-Nya. Kalau gereja jadi tempat cari untung buat diri sendiri, jadi tempat gosip, jadi tempat jagoan, jadi tempat ajang pamer bakat, ajang mempertontonkan diri, maka Allah akan tinggalkan gereja-Nya. Jangan cemari kekudusan gereja-Nya dengan perbuatan licik seperti itu.

Saudaraku, Allah juga membuang umat Israel ke Babel. Allah buang Israel karena bangsa ini telah membelot, melawan Tuhan, meninggalkan Tuhan dan hidup dalam kenajisan. Israel menjadi begitu kotor dan menjijikkan sehingga harus dibuang agar mereka belajar dari penderitaan kemudian bertobat dan berbalik kembali kepada Allah. Orang yang sudah jauh dan meninggalkan Tuhan harus rela ketika dirinya dibuang oleh Allah. Harapannya ia sadar, bertobat dan kembali kepada Allah. Jangan sampai setelah dibuang malah kecewa lalu makin jauh dari Allah. Itu yang bahaya tingkat tinggi. Dibuang itu bukan berarti Tuhan benar-benar melupakan kita. Meski dibuang, sebenarnya ada balutan kasih yg besar di dalamnya. Ini yg sering kita ga ketahui. Tuhan buang kita supaya kita BERTOBAT. Intinya di sini. Inilah niat baik Allah, inilah rencana mulia Allah. Dibuang membuat kita banyak merenung. Penderitaan harus menjadi titik balik kita kembali kepada Allah.

Saudaraku, Bapa kita itu adil dan tegas. Dia tidak memanjakan anak yg bandel. Ketika anak-Nya bandel, Tuhan akan kasih pelajaran, Tuhan akan hajar untuk beri didikan. Israel sebagai buah hati Bapa alami pembuangan. Mereka diserahkan kepada musuh. Jadi ini semua adalah kedaulatan dan ketetapan Allah. Bukan karena Babel lebih kuat, lebih hebat lalu Nebukadnezar itu keren dan jago perang. Bukan itu.. Semuanya sudah ditetapkan oleh Allah. Ketika kita jatuh ke tangan musuh, maka ketahuilah bahwa tidak selama-lamanya kita jatuh di situ. Allah justru ingin kita bangkit. Kita harus mendekat lagi kepada-Nya. Detik kita ingin kembali kepada-Nya, di situ juga Allah menaruh belas kasih-Nya atas kita lalu merancangkan suatu pembebasan bagi kita agar kita kembali kepada-Nya. Tuhan itu baik, Tuhan itu sungguh mengasihi kita. Meskipun satu waktu kita ditinggalkan, dibuang dan diserahkan kepada musuh, kita harus sadar bahwa kita banyak salah, kita sudah banyak buat dosa. Di balik itu, Tuhan ingin kita kembali kepada-Nya, belajar dari penderitaan dan berproses menikmati kasih-Nya.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Jangan cemari kekudusan tempat kediaman Allah dengan berbuat dosa dan mencari keuntungan pribadi
☆ Orang yg dibuang harus sadar, bertobat dan berbalik kepada Allah
☆ Ketika aku diserahkan kepada musuh, aku mau Tuhan bebaskan aku supaya aku bertobat.
Tuhan Yesus menjamah. Amin 😃🔥🤝

Kutipan
Tuhan lakukan penghukuman atas kita supaya kita bertobat

15-03-2023
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN