Gembala Harus Jadi Teladan
Yeremia 10:21 (TB) Sungguh, gembala-gembala sudah menjadi bodoh, mereka tidak menanyakan petunjuk TUHAN. Sebab itu mereka tidak berbahagia dan seluruh binatang gembalaan mereka cerai-berai.
Shalom, Saudaraku... Sebuah lirik berkata, "Yesus Gembala yang baik, Dia menuntun langkahku."
Saudaraku, kondisi di Israel sudah bobrok di zaman Yeremia. Bukan hanya umat yang moralnya sudah hancur tapi juga para gembala, para pemimpin rohani, para pendetanya sudah menjauh dari Tuhan. Pernyataan di ayat ini sungguh keras, yaitu para gembala sudah menjadi bodoh, para pendeta sudah menjadi bodoh. Ini menandakan kondisi rohani bangsa Israel sangat amat parah. Bayangkan kalau suatu gereja dipimpin oleh gembala yang bodoh, maka apa yg terjadi? Domba-dombanya pasti tercerai-berai, ga keurus, kerempeng dan akhirnya mati. Sungguh mengerikan. Bahaya sekali jika pendeta yang memimpin jemaat sudah tidak lagi hidup bersandar pada Tuhan, tidak lagi menanyakan suatu petunjuk dari Tuhan. Ini kondisi yang memprihatinkan, yang menjadi penyebab besar jatuhnya dan hancurnya suatu bangsa. Yes, suatu bangsa bisa hancur bukan hanya karena pemerintahannya korup tapi bisa juga karena pemimpin agamanya jauh dari Tuhan, gembala-gembalanya bodoh.
Saudaraku, jauh dari Tuhan menyebabkan manusia tidak bahagia. Kata siapa ada kebahagiaan di diskotik? Siapa bilang ada kebahagiaan di dalam pesta pora? Semuanya itu palsu, semu dan sia-sia. Kebahagiaan itu tak akan bertahan lama. Jiwa kita mungkin bahagia tapi roh di dalam diri kita begitu kering dan sekarat. Roh di dalam diri kita perlu firman Tuhan, perlu petunjuk Tuhan, perlu disirami oleh sabda Allah. Itulah yg akan membuat orang bahagia, yaitu firman Allah yang hidup. Itu yg bikin manusia berhikmat. Tanpa firman Allah, gembala menjadi bodoh. Tanpa sabda Allah, umat jadi tercerai-berai. Gembala harus jadi panutan, menjadi contoh dan teladan. Gembala harus mencerminkan karakter Kristus sehingga ia dihormati, dihargai dan perkataannya didengarkan. Gembala harus bisa menjadi model yg bisa ditiru. Karena itu, gembala kecil harus ikut Gembala Agung. Setiap pemimpin rohani harus mendengar dan mengikut Yesus. Berbalik dari Dia akan membuat kita bodoh. Mengarah kepada Dia akan membuat kita berhikmat.
Saudaraku, hari ini saya chatting dengan seseorang, ya seorang bapa kepala 5. Saya sudah kenal beliau tahun lalu. Beliau sudah lama nda ke gereja. Penyebabnya ialah dia kecewa dengan pendeta. Menurut kesaksiannya, pemimpin gereja ini tidak menampilkan gaya hidup yg sesuai dengan apa yg diajarkan. Dia jadi kecewa dengan pendeta sehingga ia meninggalkan gereja. Sungguh amat disayangkan. Benar bahwa sebagai jemaat pandangan kita tidak boleh ditujukan pada manusianya, termasuk pendeta, tapi inilah realita yg terjadi, di mana gembala itu menjadi teladan, jadi panutan. Ketika hidupnya tidak sejalan dengan kebenaran firman Tuhan yg ia sampaikan di mimbar lalu jemaat melihatnya, maka gembala bisa menjadi batu sandungan. Saat ini beliau sedang mencari gereja yg pendetanya hidup benar. Menarik sekali mendengar kalimat itu. Puji Tuhan, setelah sekian lama, mungkin sudah bertahun-tahun, beliau berkata bahwa di minggu ini ia akan ke gereja. Haleluya... Saya jadi ingat apa yg Paulus katakan. Dia berani, ikutilah teladanku. Sebagai pemimpin rohani, kita harus siap ditiru karena memang hidup kita murni, jujur, benar dan tulus. Di mana pun kita berada, jangan pernah mendua hati, satu di hati yg benar, satu lagi di hati yg salah. Jangan begitu. Ikuti Yesus saja, maka hidup kita bisa jadi teladan bagi banyak orang.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Gembala-gembala menjadi bodoh karena tidak lagi menanyakan petunjuk dari Tuhan
☆ Arahkan hidup kita pada Sang Gembala Agung dan teruslah ikuti pimpinan Yesus Kristus
☆ Jadilah gembala dan pribadi yang memberi teladan sehingga hidup kita bisa ditiru oleh orang lain. Jangan pernah jadi batu sandungan..!
Tuhan Yesus menopang kita. Amin 😃😇🫶
Kutipan
Jangan menjadi gembala yang bodoh. Ikuti Yesus, teladani Dia maka kita akan menjadi teladan bagi sesama
14-03-2023
RP
Komentar
Posting Komentar