Ironi Bagi Orang Benar

 Yesaya 57:1 (TB)  Orang benar binasa, dan tidak ada seorang pun yang memperhatikannya; orang-orang saleh tercabut nyawanya, dan tidak ada seorang pun yang mengindahkannya; sungguh, karena merajalelanya kejahatan, tercabutlah nyawa orang benar

Shalom, Saudaraku... Sebuah lirik berkata, "Di muka Tuhan Yesus betapa hina diriku ku bawa dosa-dosaku di muka Tuhan Yesus."

Saudaraku, di dunia ini terdapat ironi, yaitu orang benar binasa. Ini sungguh memprihatinkan. Seharusnya orang benar itu hidup dalam damai dan kesenangan tapi nyatanya tidak. Sebagian besar justru benci sama orang benar dan menyingkirkan mereka bahkan membinasakannya. Kita perlu cek diri kita, apakah kita golongan orang yg benci sama orang benar? Apakah kita pribadi yg iri sama orang baik? Kalau kita punya sikap seperti itu, maka kita adalah penyumbang kondisi ironi ini. Kita harus bertobat, berubah dari cara hidup yg membenci orang benar. Tidak seharusnya merasa disingkirkan, tidak semestinya mereka dibenci. Mereka harusnya dihargai, didukung dan dipuji. Namun ironi ini nyatanya benar-benar terjadi.

Saudaraku, orang-orang saleh pun tidak mendapat tempat. Banyak orang ingin agar orang saleh ini celaka dan menderita. Iblis adalah bapa dari kejahatan. Dia ingin mencelakai semua orang saleh sampe-sampe dia berusaha, niat banget minta izin kepada Allah untuk mencobai Ayub. Hati-hati, semakin kita hidup saleh di hadapan Allah justru itu semakin membuat Iblis ingin menggocoh kita. Semakin tinggi kita berdiri maka semakin besar pula angin yang menerpa kita. Ayub pun begitu tersiksa. Hartanya hilang seketika, anak-anaknya mati, kulitnya dan kesehatannya habis lenyap, isterinya menghina, sungguh menyakitkan. Ini ironis sekali. Ayub hidup benar dan saleh tapi seolah nyawanya tercabut. Sungguh sakit sekali. Ketiga sahabatnya pun tidak mengindahkan dia lagi justru menghakimi Ayub. Sungguh menyakitkan. Cobaan datang bertubi-tubi tanpa henti. Coba merenung, kalau kita ada di posisi Ayub, apa respons kita? Apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan bunuh diri atau tetap menguatkan kepercayaan kepada Allah? Apakah kita akan menyalahkan Tuhan atau percaya bahwa Tuhan pasti sediakan yang terbaik..? Orang saleh justru akan alami pergumulan yang hebat. Kita harus siap, kita harus bertahan di dalam Tuhan.

Saudaraku, kejahatan begitu merajalela di dunia ini. Kita hanya sadar dan waspada akan hal ini. Yang benar akan menderita dan yang salah akan berkuasa. Hati-hati dengan kondisi ini. Kita harus punya keyakinan teguh pada firman Tuhan, harus punya penghiburan dalam Alkitab. Kalau kita hadapi ini sendirian, abis udah hidup kita. Ironi semacam ini hanya bisa kita hadapi bersama dengan Tuhan karena Dia telah mengalami semuanya lebih dulu dengan tingkat penderitaan paling sulit, paling tinggi dan paling sakit. Kalau kita belum jadi orang benar, maka hidup kita akan aman-aman aja, ga ada tantangan dan ga ada aniaya. Tapi kalau kita berani hidup benar, bongkar segala kejahatan, tegakkan keadilan, hidup jujur dan kudus, maka persoalan demi persoalan akan bermunculan, kita akan ditekan, disingkirkan, dianiaya bahkan dibinasakan. Hal ini sangat mungkin terjadi tapi ingatlah bahwa Allah akan menguatkan kita, akan memberi kita penghiburan. Ingatlah, di sini hanya sementara. Saat kita mengakhiri pertandingan di dunia ini, ada sukacita sorga kekal yang pasti kita nikmati.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Terdapat ironi di dunia ini, yaitu orang benar disingkirkan dan binasa.
☆ Orang saleh justru alami kemalangan, kengerian, kesakitan dan pergumulan yg sangat amat berat.
☆ Karena kejahatan merajalela, orang yang hidup benar, jujur dan kudus pasti alami penderitaan dan aniaya
Tuhan Yesus menguatkan kita. Amin πŸ™πŸΏπŸ«Ά✨

Kutipan
Orang benar disingkirkan dan dianiaya karena kejahatan begitu merajalela

07-03-2023
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN