Pelayan Tuhan Yang Fasik
Yeremia 23:11 (TB) "Sungguh, baik nabi maupun imam berlaku fasik; di rumah-Ku pun juga Aku mendapati kejahatan mereka, demikianlah firman TUHAN.
Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita semua baik, sehat dan seger.
Saudaraku, dalam zaman Yeremia, nabi dan imam berlaku fasik. Ngeri sekali. Nabi itu penyambung lidah Allah. Mereka harusnya menubuatkan apa yg Tuhan perintahkan. Tapi para nabi zaman itu ga sampaikan apa yg Tuhan mau. Mereka malah nyatakan apa yg mereka mau. Mereka ga sejalan dengan Allah. Mereka justru melawan Allah. Imam juga bukannya tunduk kepada Allah, mereka malah berbuat fasik. Mereka melakukan praktik penyembahan berhala. Sudah kacau, sudah aneh sekali kondisi zaman itu. Jika pilar rohani sudah runtuh, maka suatu bangsa akan hancur. Biasanya raja ga bener kalau nabi dan imamnya udah melenceng. Ini kondisi yang sungguh memprihatinkan. Seharusnya nabi dan imam menjadi teladan kebenaran tapi nyatanya mereka pun berlaku fasik, terbawa arus dunia yg menyesatkan.
Saudaraku, gimana kondisi kita di zaman sekarang? Adakah pelayan Tuhan berlaku fasik? Jabatannya pendeta atau penatua atau diaken atau pengurus komisi atau koordinator rohani tapi berlaku serong, cemar dan munafik. Sungguh ini bahaya sekali. Ketika pemimpin rohani sudah jalan dan membelot keluar jalur, maka kehancuran akan segera tiba. Pemimpin rohani ga boleh puaskan keinginannya sendiri. Melayani demi uang adalah kejahatan. Melayani demi pengakuan dan popularitas pun mencuri kemuliaan Allah. Itu sifat Lucifer, itu sifat Iblis. Pelayan Tuhan tidak boleh kasar (dalam konteks negatif), sombong dan licik. Kalau mau tegas, silahkan seperti Tuhan Yesus, tapi harus benar, jangan tegas tapi berlaku salah.
Saudaraku, apakah kita melayani di rumah Tuhan? Gimana dengan kita? Apakah kita pelayan Tuhan yang juga pelaku kejahatan? Ataukah kita tunduk dan taat kepada Allah? Jangan jadi kontributor kejahatan di rumah Tuhan. Jangan memilih melayani lalu di sisi lain sambil berlaku fasik. Jangan juga tinggalkan pelayanan karena ingin berbuat fasik. Ada majelis di satu gereja yang mengakui bahwa di kantornya, ia ikut-ikutan rekan kerja untuk korupsi. "Di sana semuanya korupsi, makanya saya ikutan. Kalau saya juiur sendiri, saya pasti dihabisi," gitu katanya. Kemudian dia merasa ga layak kalau jadi pelayan liturgi kalau melayani. Di periode pemilihan majelis berikutnya, dia ga mau dipilih lagi, dia mau mengundurkan diri dari majelis. Kenapa? Karena dia masih ingin korupsi, dia masih ingin nikmati uang haram itu. Harusnya setelah dia akui dosa dan alami kegelisahan, ya dia tinggalkan dosanya dan maju untuk melayani Tuhan. Sayangnya dia malah milih yg salah dan tinggalkan yg benar. Sungguh menyedihkan... Meskipun kita bukan majelis, kita ini orang Kristen. Kita itu hamba Tuhan di mana-mana, entah itu di keluarga, di kantor juga di gereja. Jadi, jangan korupsi kalau kita bukan majelis. Pelajaran yg harus kita petik ialah tinggalkan dosanya bukan pelayanannya.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Nabi dan imam yang berlaku fasik telah meruntuhkan suatu bangsa
☆ Para pelayan Tuhan dilarang mencuri kemuliaan Allah
☆ Jangan tinggalkan pelayanan demi mempertahankan dosa
Tuhan Yesus menopang kita. Amin ππΏπ€✨
Kutipan
Pelayan Tuhan yang berbuat fasik adalah penghancur di dalam gereja
18-03-2023
RP
Komentar
Posting Komentar