Bertekun
Kisah Para Rasul 2:42 (TB) Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus begitu peduli kepada kita.
Saudaraku, penting sekali bagi kita untuk bertekun dalam segala hal yang baik. Bertekun itu ga cuma sekali atau kadang-kadsng tapi konsisten, berkelanjutan dan setia. Kita yg cepet bosen harus belajar untuk bertekun. Kita harus sadar betapa pentingnya kita bertekun. Waktu itu jemaat mula-mula bertekun dalam pengajaran rasul-rasul. Inilah pengajaran yang diwariskan oleh Tuhan Yesus. Kita perlu pegang firman Tuhan dan bertekun di dalamnya. Kita harus memberi diri untuk diajar oleh firman Tuhan hari lepas hari. Jangan pernah bosan, jangan pernah berhenti dan jangan pernah mundur. Belajarlah firman Tuhan terus-menerus. Yakini bahwa Dia mau memperkenalkan kehendak-Nya yang dahsyat dan ajaib. Semakin banyak kita bertekun dengan firman Tuhan maka semakin kita serupa dengan Tuhan Yesus.
Saudaraku, kita pun perlu hidup dalam persekutuan. Jangan menyendiri dan merasa bisa bertumbuh sendirian. Kalau kita sendirian, kita ga akan kuat, kita mudah patah. Tau sapu lidi? Coba kita bengkokan satu sapu lidi, pasti mudah banget patah. Tapi coba ada banyak sapu lidi yg terikat, ga akan mudah patah tapi akan kuat dan teguh. Itulah keunggulan dari ikatan, dari persekutuan. Jangan pernah menyendiri, jangan pernah berdikari. Belajar untuk berkumpul dengan saudara seiman, bertumbuh di dalam kesatuan yang kepalanya adalah Kristus. Ada berkat besar di dalam persekutuan yg diikat di dalam kasih Yesus Kristus, yaitu pasti ada berkat Allah yg turun dan melimpah, ada prinsip saling, yaitu saling membangun, saling menguatkan, saling menasihati di dalam Kristus.
Saudaraku, hal selanjutnya yang perlu kita terapkan dari teladan jemaat mula-mula ialah memecahkan roti. Jemaat saat itu identik dengan makan bersama, bsrsekutu bersama, menjadi keluarga seiman. Salah satu ciri keluarga kan makan bersama. Nah, orang Kristen juga dapat menerapkan hal ini, yaitu makan bersama dan ini menandakan bahwa kita adalah keluarga. Keluarga saling bertumbuh, saling memberi dan saling memperhatikan. Terakhir, kita pun harus belajar untuk berdoa. Berdoa untuk melibatkan Yang Mahakuasa. Berdoa itu tidak menghadapi masalah sendirian tetapi menghadapinya bersama dengan Tuhan. Kalau sendirian, kita ga pernah alami mukjizat tapi kalau bersama Tuhan kita akan melihat mukjizat. Sadari bahwa kita lemah, ga mampu dan ga berdaya. Kita butuh Tuhan, kita butuh belas kasih-Nya, kita butuh kuasa-Nya. Oleh sebab itu kita butuh berdoa.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Bertekunlah dalam pengajaran firman Tuhan
☆ Bertumbuhlah di dalam persekutuan
☆ Pecahkan roti dan berdoalah
Tuhan Yesus mengasihi kita semua. Amin 😇🔥🙏🏻
Kutipan
Jadilah pribadi yg bertekun dalam firman, persekutuan, memecahkan roti dan berdoa
17-06-2023
RP
Komentar
Posting Komentar