Aku Sangat Bersukacita

-

 2 Yohanes 1:4 (TB)  Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa.

Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus cinta semua anak-anak... Anak penting bagi Allah. Apa yg penting bagi Allah, menjadi penting bagiku...

Saudaraku, Yohanes adalah rasul dan penatua yg sangat mengasihi jemaat. Kepedulian dan perhatiannya sangat besar terhadap jemaat yg ia gembalakan. Sukacita besar yg dialami oleh Yohanes diperoleh karena anak-anak rohaninya hidup dalam kebenaran. Ini adalah suatu alasan yang begitu mulia dan suci. Seringkali kita punya alasan sukacita karena liburan, gajian, main game, lakukan hobi dan lain sebagainya. Hal-hal seperti itu memang bisa bikin orang sukacita tapi kita pun harus punya sukacita yg mulia, yaitu ketika melihat orang yg kita didik hidup dalam kebenaran. Ini adalah sukacita yang mulia sekali. Liburan, naik gaji dan dapat mobil itu hanya sementara tapi ketika orang yg kita didik hidup dalam kebenaran, maka itu punya nilai kekal. Kita harus sadar akan hal ini. Kita perlu bersukacita karena kebenaran ada di dalam diri anak-anak kita. Inilah yg harus membuat kita bersukacita dan bergembira.

Saudaraku, dari ayat di atas kita tahu bahwa tidak semua anak hidup dalam kebenaran. Dikatakan ada "separuh dari anak-anakmu". Kita harus punya alasan untuk bersukacita. Sukacita itu tidak dipatok kalau semua anak hidup dalam kebenaran. Kalau hanya ada separuh dari anak-anak, maka bersyukurlah untuk yg separuh itu. Tidak semua mau dengar kebenaran dan tidak semua mau hidup dalam iman. Meski kita sudah mengajar firman Tuhan dengan baik, mungkin separuhnya tidak mau peduli dan separuhnya lagi mau hidup dalam kebenaran. Nah, belajar untuk bersyukur dan bersukacita atas separuh anak yg hidup dalam kebenaran. Jangan kecewa terus. Jangan menuntut harus sempurna. Hidup ini nda bisa dipaksakan. Yang terpenting ialah kita lakukan bagi kita, kita kerjakan apa yg perlu kita lakukan. Jangan maksa orang untuk ikuti apa yg kita mau. Kalau mau, ya kita doakan orang tersebut dengan tekun untuk hidup dalam kebenaran.

Saudaraku, orang yg hidup dalam kebenaran bisa membuat orang lain bersukacita. Oleh karena itu, kita pun bisa bikin orang bersukacita. Gimana caranya? Yaitu dengan hidup dalam kebenaran. Ini yg penting... Sukacita anak-anak Tuhan pasti terletak di sini. Orang-orang dunia seringkali ga peduli sama karakter. Sukacita mereka masih ngalor ngidul dan nda jelas, semuanya masih berbau duniawi. Nah, kita harus beda sama dunia. Kita harus hidup dalam kebenaran sebab ini bisa jadi alasan bagi orang lain untuk bersukacita. Iblis akan panas hati saat kita hidup dalam kebenaran tapi Tuhan akan bersukacita banget ketika kita hidup dalam kebenaran. Bukan hanya Tuhan, saudara-saudari seiman pun akan senang dan bersukacita. Jadi jangan melulu sukacita karena perkara duniawi. Mari bersukacita karena kebenaran, kesucian dan ketulusan yg selalu kita tebarkan.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Sukacitaku ialah karena anak-anakku hidup dalam kebenaran
☆ Bersukacitalah untuk separuh dari anak-anak yg hidup dalam kebenaran
☆ Jadilah orang yg hidup dalam kebenaran sehingga kita bisa membawa sukacita bagi orang lain
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin 🥳🤝🌟

Kutipan
Sukacitaku ialah karena engkau hidup dalam kebenaran

01-07-2023
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

Keuntungan Hidup

-
  Filipi 3:7 (TB)  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah keuntungan bagi kita. Hari ini kita akan belajar keuntungan hidup. Saudaraku, orang dunia bilang bahwa mati itu rugi tapi orang Kristen katakan mati itu keuntungan. Orang dunia juga bilang penderitaan itu kerugian tapi bagi orang Kristen penderitaan adalah keuntungan. Kalau kau disebutkan lagi, untung rugi antara orang dunia dengan orang Kristen akan saling bertolak belakang. Kenapa? Karena kita bukan dari dunia ini melainkan dari sorga. Alkitab sendiri mencatat bahwa sesungguhnya orang yg percaya Kristus adalah kewargaan sorga. Bagi kita pribadi, apa sih yang membuat kita beroleh keuntungan? Kita bisa menjawab banyak hal, mulai dari punya duit yg banyak, tinggal di rumah yg besar, menang undian mobil dan lain sebagainya. Tapi saya tersentak melihat bagaimana Paulus menyatakan bahwa semuanya dianggap rugi karena pengenalan akan...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya