Celeka Orang yang Menimbun
Wahyu 18:16 (TB) mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."
Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus ingin menuntun kita pada kebenaran.
Saudaraku, celaka terjadi pada Babel. Meskipun Babel itu besar, kuat, indah dan menawan, tapi keindahannya akan segera musnah dan lenyap dalam seketika. Tidak ada yg bisa dipertahankan, tidak ada yg bisa dijaga, semua akan dikacaubalaukan oleh Tuhan. Dari segala keindahan dan kemewahan Babel, tertanam kesombongan yg begitu keji. Mereka tidak lagi butuh Tuhan. Mereka hanya memuliakan dirinya sendiri, merasa paling hebat dan paling berkuasa. Ini bahaya sekali. Memuji diri sendiri pun merupakan perkara yang berbahaya sebab itu bisa menuntun seseorang pada kesombongan yang akut. Hati-hati dengan usaha memperindah diri sebab fokus kita kepada Tuhan bisa lenyap dan pudar. Kita hanya terlalu sibuk mengurus diri sendiri, mencapai setiap tujuan dan keinginan pribadi. Itu bahaya sekali. Segera sadari itu dan berbaliklah kepada Tuhan.
Saudaraku, beberapa orang kaya jatuh ke dalam berbagai pencobaan. Mereka terus mengejar kekayaan sebanyak mungkin. Tak ada rasa puas, tak ada kata cukup. Mereka terus menimbun, menimbun dan menimbun. Mereka tidak mau melibatkan diri dalam pelayanan. Mereka tidak mau meluangkan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan. Yg menjadi fokus mereka hanya menimbun kekayaan dan membangun popularitas pribadi. Itu adalah suatu kengerian. Segala harta yg ditumpuk dan ditimbun akan hilang dalam sekejap mata. Sudah mengumpulkan puluhan tahun tapi lenyap dalam sekejap saja. Sungguh menyakitkan, sungguh melelahkan. Kalau kita menimbun apa yg duniawi, maka kita akan menemui kesia-siaan pada akhirnya.
Saudaraku, kalau kita mau menimbun, maka timbunlah kekayaan sorgawi, kumpulkanlah harta sorgawi di mana ngengat dan karat tidak merusakkannya. Salah satu harta yg indah ialah terlibat dalam pelayanan. Ini adalah anugerah yang besar dari Tuhan. Ketika kita bisa melayani Tuhan, maka itu kesempatan besar untuk makin mengagumi, memuliakan dan membesarkan nama Tuhan. Dalam pelayanan, kita dilatih untuk punya jiwa sebagai hamba yg taat dan setia. Apa yg kita kerjakan dalam ladang pelayanan akan berguna bagi banyak orang dan akan memuliakan nama Tuhan. Kabar baiknya lagi ialah jerih payah kita dalam Tuhan tidak pernah berakhir dengan sia-sia. Apa yg kita bangun dan kerjakan bersama Tuhan punya nilai kekal. Luar biasa banget.... Ga ada yang sia-sia di dalam Tuhah. Jerih lelah kita pun diperhitungkan oleh Dia. Tuhan senang sekali dengan orang-orang yang suka melayani. Di situlah kita mengumpulkan harta sorgawi yg tidak bisa direbut dan direnggut oleh apapun dan siapapun. Tuhan dimuliakan melalui pelayanan kita.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Hati-hati dengan kesombongan pribadi
☆ Segala hal duniawi yg kita timbun akan berakhir pada kesia-siaan.
☆ Ketika kita bekerja di ladangnya Tuhan, maka tidak ada yg berakhir dengan sia-sia.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin ππ«Άπ€
Kutipan
Mereka yang sombong dan menimbun harta duniawi akan menemui kesia-siaan pada akhirnya
10-08-2023
RP
Komentar
Posting Komentar