Kasih Menutupi Dosa
Kejadian 9:22-23 (TB) Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar. Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya.
Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita semua diliputi dengan sukacita yaaa...
Saudaraku, setelah air bah, Nuh menjadi seorang petani. Yes, dia membuat kebun anggur. Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya. Di awal kita mendapati bahwa Nuh adalah orang benar yg mendapat kasih karunia dari Allah. Ia diselamatkan dari air bah yg menghakimi dunia tapi setelah mendapat keselamatan besar, ia justru jatuh ke dalam dosa kemabukan. Berhati-hatilah, sebab orang yg kelihatannya teguh berdiri dan hidup dalam kebenaran bisa juga jatuh ke dalam dosa. Anggur itu nikmat dan jika diminum berlebihan akan memabukkan, membuat orang itu tidak sadar akan apapun, bisa tergeletak tanpa busana bahkan bisa membeberkan rahasia penting kepada orang lain. Orang percaya sudah seharusnya menghindar dari godaan anggur dan minuman keras. Ketika kita sudah diselamatkan dan beroleh anugerah Tuhan, kita harus melekat kepada-Nya dan menjauhi diri dari perbuatan gelap, khususnya anggur dan minuman keras. Jangan sampai kita jadi pelayan yang setia dan dahsyat di awal tapi jatuh dalam satu dosa yg membutakan dan memalukan.
Saudaraku, dalam kondisi telanjang, anak Nuh yg bernama Ham melihat aurat ayahnya lalu menceritakannya kepada kedua saudaranya di luar. Ham dihukum oleh karena perbuatannya ini bahkan ia dikutuk. Mengapa? Dia menceritakan aurat ayahnya dengan motivasi yg salah, dengan hati yg kotor. Dia memandang rendah ayahnya dan ngegibahin bapaknya. Bisa jadi ketika Ham berbuat dosa, ayahnya pernah menegur dia dan Ham merasa jengkel. Lalu ketika Ham melihat dosa ayahnya, Ham pun melakukan pembalasan. Dia beritahu hal itu kepada orang lain dengan hati yg nda beres dan ingin merendahkan ayahnya. Ketika kita mendapati orang berbuat dosa, seharusnya kita berdukacita, sedih dan prihatin bukannya menceritakan aib orang tersebut kepada orang lainnya. Kita tidak patut menceritakan kejelekan orang lain dengan niat merendahkan mereka. Itu sebabnya kita tidak boleh bergunjing dan ngegibah.
Saudaraku, ketika dua saudara Ham tau akan berita tersebut, mereka ambil kain dan membentangkannya di bahu mereka berdua sambil berjalan mundur lalu menutup aurat ayahnya. Mereka nda liat kemaluan dan aib ayahnya. Mereka menaruh hormat kepada ayahnya. Saya salut sekali dengan Sem dan Yafet. Meskipun ayahnya jatuh ke dalam dosa, tapi mereka tidak memandang rendah ayahnya justru menaruh kasih kepada ayahnya. Ingat, kasih menutupi banyak sekali dosa. Ini yg harus kita lakukan, kita harus mengasihi orang berdosa. Kita ga boleh kepo atau pengen tahu dosa orang lain. Sem dan Yafet bisa aja ngintip karena penasaran dengan ayahnya yg telanjang, tapi mereka ga lakukan itu. Mereka tau diri dan tau bagaimana bertindak. Tidak seharusnya kita menggali dan menelisik dosa orang lain dengan motivasi sekadar pengen tau. Itu jahat sekali... Kita justru harus menutupi dosa itu dengan kasih, kasih dan kasih. Diberkatilah orang yg penuh dengan kasih, yg mau menutupi dosa. Jangan umbar aib orang lain, justru tutupi itu dengan kasih. Manusia itu rentan jatuh dalam dosa dan itu bukan kesempatan bagi kita untuk mengumbar aib mereka melainkan untuk mengasihi mereka.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Sebagai orang yang sudah beroleh kasih karunia, jauhilah kemabukan..!
☆ Jangan menyebar aib dan kemaluan orang lain dengan motivasi cemar
☆ Tutupi dosa dan aib orang lain dengan kasih dan hormat
Tuhan Yesus menyentuh hati kita. Amin 🙏🏻🤲✍️
Kutipan
Dosa bukan untuk diumbar tetapi untuk ditutupi dengan kasih
21-08-2023
RP
Komentar
Posting Komentar