Meniru Yang Mana?

 *MENIRU YANG MANA?*

3 Yohanes 1:11 (TB)  Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.


Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita semua dalam kondisi yg sehat, baik dan sukacita.


Saudaraku, dalam hidup ini kita suka melihat dan mengamati. Dari situ kita akan meniru. Nah, apa yg mau kita tiru? Dalam penelitian psikologis, manusia berbicara pada dirinya sendiri sebanyak 50.000 kata dan 80% diantaranya adalah bersifat negatif. Artinya manusia punya kecenderungan untuk berpikir yg buruk, jahat dan negatif. Ini perlu diwaspadai. Kebiasaan berpikir buruk bisa mencerminkan perkataan dan perbuatan yg jahat. Kita tidak boleh terjerat dalam kejahatan. Bahaya sekali itu... Orang yg melakukan kejahatan tidak mengenal Allah. Mereka justru anak-anak Iblis. Sungguh mengerikan... Kita harus membedakan mana yg baik dan jahat. Jangan sampai kita terbuai oleh kejahatan dunia ini._*


Saudaraku, ada suatu kehormatan yg besar ketika kita hidup dalam perbuatan baik. *_Mereka adalah orang-orang yang berasal dari Allah. Yes, Allah adalah sumber kebaikan. Dia baik, teramat baik dalam hidup kita. Secara biologis, kita sanggup menilai bahwa orang tua dengan hidung mancung akan melahirkan anak yg juga hidupnya mancung. Kalau orang tuanya berkulit hitam, maka anaknya juga berkulit hitam. Kalau orang tuanya berbadan tinggi, maka anaknya cenderung punya badan tinggi juga. Nah, kalau kita berasal dari Allah, maka kita akan hidup dalam perbuatan baik, sama seperti Allah juga penuh dengan kebaikan. Allah kita juga terang, maka kita pun harus mencerminkan terang Kristus di mana pun kita berada. Kita harus tau dari mana kita berasal supaya kita serupa dengan siapa kita berasal. Jadilah serupa dengan Kristus, nyatakan terang itu dan cerminkan kebaikan dalam hidup kita sebab untuk itulah kita diciptakan.


Saudaraku, jangan terbuai dengan kejahatan dunia. Ngeri kali kalau kita sudah terikat di dalamnya. Apa yg kita coba sekali, bisa jadi berkali-kali dan itu bisa jadi kebiasaan. Oleh sebab itu kita harus membiasakan yang baik, jangan yang jahat. Saat kita coba berbagi dan bersedekah satu kali, maka lanjutkan sampai berkali-kali sehingga itu jadi kebiasaan kita. Jangan coba untuk merokok, nanti nyoba sekali jadi pengen berkali-kali dan jadi kecanduan. Hati-hati dalam memulai sesuatu. Jangan pernah memulai sesuatu yg buruk. Misal, jangan coba ke diskotik, mencoba narkoba, mencuri, terlambat, marah-marah sambil berkata kasar dan lain sebagainya. Sekali kita nyoba, bisa jadi terus-terusan dan itu justru menunjukkan bahwa orang ini adalah anak Iblis. Jadilah anak-anak Allah, berasal dari Allah yg selalu mau mencoba hal-hal baik. Mau berbagi, mau bersedekah, mau membaca Alkitab, mau berdoa syafaat, mau beribadah, mau melayani dan lain sebagainya. Lakukan sekali apa yg baik maka kita akan kerjakan itu berkali-kali dan itu akan meneguhkan identitas kita sebagai anak-anak Allah.


Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar

☆ Jangan tiru apa yg jahat sebab hanya anak-anak Iblis yg suka kejahatan 

☆ Kita berasal dari Allah sehingga kita selalu mencerminkan perbuatan baik 

☆ Cobalah berbuat apa yg baik, maka kita akan melakukan kebaikan itu berkali-kali hingga itu menjadi kebiasaan

Tuhan Yesus menopang kita. Amin 🤍🙏🏻😇


Kutipan

Tirulah yg baik, bukan yg jahat. Siapa meniru yg jahat adalah anak Iblis, siapa meniru yg baik adalah anak Allah


02-08-2023

RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN