Bangun Mezbah Dulu
Kejadian 26:25 Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama TUHAN. Ia memasang kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya menggali sumur di situ.
Shalom, Saudaraku…. Sebuah lirik lagu berkata, “Jadikan aku TUHAN, mezbah doa-MU agar semua suku bangsa datang menyembah-Mu.”
Saudaraku, mezbah itu apa..? Zaman sekarang kita udah jarang banget lihat mezbah… Mezbah itu tempat untuk mempersembahkan korban bakaran. Saat ini kita udah nda memberikan persembahan berupa korban bakaran ya makanya kita sudah nda lihat lagi mezbah. Mezbah merupakan tempat yang penting sekali untuk berikan sesuatu kepada TUHAN. Saat itu Ishak mendirikan mezbah, artinya dia mau berikan sesuatu bagi TUHAN. Hal itu terjadi setelah Allah menampakkan diri kepada Ishak dan berfirman, “Jangan takut sebab Aku akan memberkati engkau dan membuat keturunanmu banyak.” Perhatikan, ketika ketika beroleh penghiburan dari firman TUHAN, maka kita harus mengucap syukur dengan memberi persembahan. Persembahan bukan jadi kewajiban atau rutinitas yang memaksa melainkan respons hati yang berterima kasih atas pemberian TUHAN, atas firman TUHAN dan atas penghiburan dari TUHAN.
Saudaraku, selain mendirikan mezbah, Alkitab mencatat bahwa Ishak memanggil nama TUHAN. Hal ini meneguhkan kebenaran bahwa mezbah yang didirikan oleh Ishak dipersembahkan untuk TUHAN. Sebagian orang memang mendirikan mezbah, tapi bagi siapa? Ada yang bagi berhala, ritual dan upacara agamawi. Nah, kita ga boleh begitu ya. Bahkan dalam praktik perdukunan, seringkali ada tumbal, ada orang yang dikorbankan. Ngeri sekali… Jangan mempersembahkan korban selain untuk TUHAN. Korban yang terindah harus dipersembahkan hanya bagi TUHAN. Apa korban yang terindah itu? Segenap hidup kita, segenap hati kita, segenap jiwa raga kita. Inilah yang TUHAN mau. Inilah persembahan yang kudus, hidup, sempurna dan berkenan bagi Allah. Kita harus rela mengorbankan segala keinginan duniawi kita untuk disalibkan dan dimatikan. Kita rela mengorbankan keegoisan, kebencian dan kepahitan untuk dihancurkan oleh TUHAN. Kita mau rela untuk mengorbankan segala kenikmatan duniawi diganti oleh sukacita sorga yang jauh lebih indah. Dengan meninggalkan keinginan daging dan hidup dalam keinginan Roh, maka kita beroleh jalan masuk untuk memberi diri ini menjadi persembahan yang berkenan bagi Allah.
Saudaraku, ayat ini sangatlah indah. Ada urutan penting yang perlu kita perhatikan. Apa urutannya? Ishak mendirikan mezbah -> Ishak memanggil nama Tuhan -> Ishak memasang kemah -> Ishak dan hambanya bekerja gali sumur. 2 urutan awal menyatakan hubungan kita dengan TUHAN, 2 urutan akhir menyatakan hubungan kita dengan pekerjaan. Mana yang didahulukan? TUHAN dulu atau kerja dulu? Ayat ini mengajar kita untuk utamakan TUHAN dulu bukan pekerjaan. Sebelum memasang kemah, dirikan dulu mezbah; sebelum menggali sumur, panggil dulu nama TUHAN. Sungguh, ini mengajarkan urutan yang tepat. Kita harus utamakan TUHAN lebih dulu bukan pekerjaan. Menariknya begini, saat kita utamakan TUHAN, kita persembahkan sesuatu dan saat kita bekerja, kita memperoleh sesuatu. Nah, sekarang perenungannya adalah, kita persembahkan sesuatu dulu atau kita peroleh sesuatu dulu? Nah, sadarlah bahwa sebelum kita mulai bekerja, kita itu sudah diberi sesuatu oleh TUHAN. Ingat, kita itu diberi lebih dulu kemudian kita bisa memberi. Ayo, utamakan TUHAN lebih dulu ya. Dia udah beri segalanya, banyak hal, termasuk menyelamatkanmu. Itu anugerah besar banget. Jangan karena pekerjaan kita jadi melupakan TUHAN.
Puji TUHAN, hari ini kita akan menerapkan beberapa hal, diantaranya..
1. Saya mau memberi persembahan sebagai bentuk ucapan syukur atas kasih TUHAN.
2. Saya mau mempersebahkan hidup saya sebagai korban yang berkenan bagi Allah.
3. Saya mau TUHAN jadi urutan pertama, pekerjaan urutan selanjutnya.
Kutipan
Dirikan mezbah dan memanggil nama TUHAN kemudian pasang kemahmu dan mulailah bekerja
09-09-2023
RP
Komentar
Posting Komentar