Memandang Rendah

 Kejadian 16:4 (TB)  Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.

Shalom, Saudaraku... Tuhan itu adil dan benar dan layak dipuji.

Saudaraku, saat itu janji mengenai keturunan masih dirasa belum jelas oleh Abram dan Sarai. Mereka masih belum ngerti, kenapa Tuhan bilang keturunan Abram akan banyak di kala isteri sahnya mandul? Oleh karena itu, Sarai punya ide yaitu ia akan beroleh keturunan dari hambanya yg bernama Hagar. Seringkali kita suka ngide di saat kondisinya ga sesuai dengan apa yg dijanjikan. Sarai ambil inisiatif yg datangnya bukan dari kehendak Tuhan. Apa yg Tuhan rencanakan ialah keturunan Abraham yg berasal dari Sarai, bukan dari Hagar atau wanita lainnya. Namun kita seringkali nda sabar, pengen buru-buru lalu akhirnya pakai inisiatif dan ide sendiri. Ketika kita pakai ide dan inisiatif sendiri, maka tujuan Allah nda akan tergenapi dalam hidup kita. Kita milih jalan dan arah yg salah. Misal saya dari Bandung mau ke Jakarta tapi saya punya ide dan inisiatif sendiri untuk ke Jakarta lewat Cirebon, ya tentu itu bodoh dan ga akan menuntun kita pada tujuan. Itulah gambaran dari orang yg terima janji Allah tapi mau mencapainya dengan ide dan inisiatif sendiri. Ketika janji itu kita terima dari Allah, maka kita pun harus sejalan dengan ide dan inisiatif Allah.

Saudaraku, Sarai memakai ide dan inisiatifnya sendiri. Lalu apa yg terjadi? Hagar mengandung. Tentu, inilah yg Sarai harapkan. Tapi di sisi lain, ada sesuatu yg menyakiti hati Sarai, yaitu Hagar memandang rendah nyonyanya. Duaaarrr.... Inilah akibat dari ide dan inisiatif sendiri. Kita yg mau di awal, tapi di tengah perjalanan kita nyesel dan marah. Dalam budaya saat itu, perempuan mandul itu dianggap rendah, itu adalah aib, itu sangat memalukan sedangkan juga seorang wanita bisa mengandung, dia sangat bersukacita dan diberi penghargaan yang tinggi. Dari situ, Hagar yg mengandung pun mulai berbeda, karena ia memandang rendah Sarai. Kita harus sadar bahwa ada konsekuensi dari pilihan dan ide yg kita jalankan. Kalau mau benar, gunakan ide Allah. Kalau mau salah, gunakan idemu sendiri. Petrus juga pernah pake idenya sendiri. Waktu itu Yesus ditangkap. Lalu Petrus yg menyandang pedang hendak membela Yesus dan dia memotong telinga salah satu dari rombongan itu. Apakah Yesus terima ide Petrus? Tidak, sebab Yesus tidak perlu dibela dengan cara seperti itu. Yesus tidak pernah meminta kita membela dia dengan kekerasan. Ingat, Dia itu Raja Damai. Dia justru memulihkan telinga Malkhus yg telinga kanannya dipotong oleh Petrus. Ide manusia seringkali menyakiti tapi ide Tuhan itu memulihkan.

Saudaraku, kembali lagi ke ayat di atas, kita tahu bahwa Hagar memandang rendah Sarai. Seringkali saat kita ada di posisi yg lebih baik dari orang lain, kita jadi sombong, congkak dan arogan. Kita memandang rendah orang lain. Bisa jadi dulu kita hanya karyawan biasa tapi 10 tahun kemudian karier kita lebih baik dari manajer kita terdahulu. Gimana sikap kita? Apakah kita mau memandang manajer kita yg terdahulu? Kecenderungan itu sering muncul ketika kita ada di posisi yg lebih baik dari orang lain. Dosa kesombongan merupakan racun yg berbahaya di hati kita. Waspadalah terhadap arogansi semacam itu. Yesus mengajarkan kita untuk berbahagia karena miskin di hadapan Allah. Ini adalah sikap rendah hati yg mengajar kita untuk tidak merasa lebih baik dari orang lain. Miskin di hadapan Allah akan mengajar kita untuk menghormati sesama meski secara jabatan kita lebih baik dari dirinya. Miskin di hadapan Allah bukan bicara soal posisi, peran dan jabatan tetapi bicara soal sikap hati. Saya punya direktur. Beliau merupakan atasan saya. Gaji sudah miliaran. Tapi saya diperlakukan begitu baik. Dia tidak memandang saya dengan rendah. Dia justru ingin saya berkembang, ingin saya lebih baik lagi. Beliau tidak menghina dan menjatuhkan saya meski beliau punya posisi yg sangat tinggi. Bahkan saya mendorong agar kita tidak pernah memandang rendah petugas kebersihan, tukang parkir, tukang soto, pemulung dan sebagainya. Hormatilah mereka dan pandang mereka dengan baik. Inilah yg harus kita terapkan dalam relasi kita dengan orang lain.

Aplikasi
☆ Saya tidak mau menggunakan ide dan inisiatif sendiri untuk menerima janji Allah
☆ Saya mau menyadari bahwa ada konsekuensi buruk yg diterima ketika saya menolak untuk terapkan ide Allah
☆ Saya tidak mau memandang rendah orang lain meski posisi dan jabatan saya lebih baik dari mereka.
Tuhan Yesus menyertai kita. Amin 🫰🙌✨

Kutipan
Hargailah sesama dan jangan pernah pandang rendah siapapun

26-08-2023
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN