Menanti Meski Terasa Lama
Kejadian 21:2 (TB) Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.
Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya? Yea yea yeaaa... Kiranya kita semua tetap semangat yaaa
Saudaraku, saat itu Sara sudah sangat tua, sudah mati haid, secara ilmu kedokteran udah kaga bisa lagi mengandung. Nah, semakin sulit keadaannya, semakin mustahil kondisinya, di situlah kita harus sadar bahwa Tuhan mampu bekerja, Tuhan sanggup atasi masalahnya. Seringkali kita berusaha dengan ide dan inisiatif sendiri, tapi hasilnya masih nol besar, kita masih mandul dan tidak menghasilkan apapun. Bisa jadi karena kita masih pakai usaha sendiri dan belum melibatkan Tuhan sepenuhnya. Banyak usaha manusia tapi sia-sialah kalau tidak melibatkan Tuhan. Kuncinya ialah melibatkan Tuhan, pegang janji-Nya dan ikuti cara-Nya. Kita harus sadar bahwa ga ada yang ga bisa. Semua bisa Tuhan kerjakan. Di tengah kemustahilan, di situlah kesempatan bagi Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Di dalam ketidakmungkinan, di situlah kesempatan kita untuk berdoa, melibatkan Tuhan dan menanti mukjizat terjadi. Selalu ada kebaikan Tuhan di tengah kemustahilan.
Saudaraku, Sara melahirkan di waktu yang tepat, tidak terlalu cepat, juga tidak terlalu lambat. Bagi manusia, mungkin melahirkan di usia 80 atau 90 tahun itu aneh banget, ga masuk akal, tapi sadarlah bahwa Tuhan tahu waktu yg tepat. Pergumulan yang kita alami punya masa kadaluarsa kok. Makanan aja ada masa kaluarsanya. Yes, masalah kita akan berakhir sebab Tuhan akan selesaikan dan atasi itu indah pada waktunya. Tugas kita ialah menanti dengan sabar dan mengerjakan bagian kita, yaitu hidup dalam kebenaran. Kalau harapan kita belum terjadi, ya jangan kecewa, jangan ngancem Tuhan dengan berkata, "Ah, kalau gini terus, ngapain saya baca Alkitab lagi? Lebih baik saya tinggalkan Tuhan." Justru meninggalkan Tuhan adalah pilihan yang membuat kita lebih buruk sebab itulah pilihan paling buruk. Lebih baik menanti janji Tuhan selama 20 tahun daripada menerima tawaran dan tipu daya dunia yg ku terima saat ini. Dunia tawarkan sukacita instan. Kita bisa alami sukacita dalam dosa di waktu yg sangat cepat. Tapi apa? Itu semua sementara, itu semua palsu dan semu. Jangan sampai kita ditipu oleh muslihat Iblis yg serba instan..!
Saudaraku, justru dalam penantianlah iman kita bertumbuh, pengharapan kita pun semakin kuat. Kalau kita terbiasa dengan hidup yg instan, maka itu ga baik buat kita, itu memanjakan dan itu bikin kita ga sabaran. Coba deh tanya mamah, makan mie instan keseringan boleh nda? Pasti nda boleh, pasti dimarahin. Masakan cepat saji itu bahaya. Ahli gizi pun memperingatkan masyarakat untuk membatasi konsumsi makanan cepat saji. Bukannya ga boleh, tapi batasi, jangan keseringan. Nah, seringkali dalam berharap, kita pun ingin instan, ingin cepat saji, ingin segera dipenuhi. Lihat Sara, dia menanti janji Allah mengenai keturunan selama 25 tahun. Lah kita, baru nunggu 5 tahun aja banyak ngeluh, baru menanti 1 tahun udah ngancem-ngancem Tuhan, baru menanti 3 bulan udah ragu sama Tuhan. Ayo, perkuat iman dan tumbuhkan lagi pengenalan kita akan Tuhan sehingga kita tidak pernah menaruh curiga terhadap Tuhan. Percayalah bahwa Dia baik banget. Nantikanlah Dia, maka kita akan semakin bertumbuh dalam iman.
Puji Tuhan, inilah aplikasi kita hari ini
☆ Saya mau percaya bahwa di tengah kemustahilan, Tuhan sanggup bekerja dan mendatangkan kebaikan
☆ Saya tidak mau menerima janji dunia yang instan dan cepat.
☆ Saya mau menanti janji Tuhan meskipun terasa lama sebab saya percaya waktu Tuhan pasti yg terbaik
Tuhan menolong kita. Amin 😃😇👏
Kutipan
Saya mau menanti janji Tuhan dengan sabar, tidak mengeluh dan tidak meragukan Tuhan
01-09-2023
RP
Komentar
Posting Komentar