DARI PENJARA, KEMBALI KE ISTANA
Kej 40:12) Kata Yusuf kepadanya: "Beginilah arti mimpi itu: ketiga carang itu artinya tiga hari; (Kej 40:13) dalam tiga hari ini Firaun akan meninggikan engkau dan mengembalikan engkau ke dalam pangkatmu yang dahulu dan engkau akan menyampaikan piala ke tangan Firaun seperti dahulu kala, ketika engkau jadi juru minumannya.
Shalom, Saudaraku… Senang sekali hari ini bisa kembali membagikan renungan firman TUHAN. Kiranya kita selalu bertumbuh dan berakar di dalam TUHAN ya..
Saudaraku, waktu itu Yusuf mendengarkan mimpi juru minuman dan memberitahukan artinya… Sungguh, meskipun dia belum punya pengalaman tapi Yusuf bisa berikan arti mimpi itu. Mengapa? Tentu karena TUHAN yang berikan kemampuan tersebut. Kita ga bisa, tapi TUHAN bisa. Kita ga mampu, tapi TUHAN mampu. Ini yang kita perlukan, ini yang perlu kita tanamkan. Banyak dari kita terlalu mengasihani diri sendiri dan tidak mengasihi TUHAN. Maksudnya apa? Udah tau ga bisa, bukannya minta belas kasih TUHAN tapi terus aja mengasihani diri sendiri sehingga bukannya menyelesaikan masalah tapi malah makin memperumit masalah. Orang-orang model kayak gini ga akan pernah bisa maju. Bahkan saat kita ga punya pengalaman sedikit pun, kita harus yakin untuk maju, melangkah dan bergerak ketika TUHAN sudah panggil kita untuk tunaikan suatu tugas mulia. Jangan banyak alasan tapi pakai TUHAN sebagai alasan untuk maju.
Saudaraku, saat itu Yusuf menyatakan bahwa juru minuman akan dikembalikan lagi ke posisinya di istana Firaun. Bahkan Yusuf menyatakan secara spesifik bahwa 3 hari lagi, Firaun akan meninggikan juru minuman dan mengembalikan dia ke posisinya. Arti mimpi yang Yusuf berikan begitu spesifik. Dia kasih tau gimana keadaannya, gimana kerjaannya, apa yang dia lakukan dan kapan terjadinya. Luar biasa banget. Hikmat manusia tidak bisa melakukannya. Hanya hikmat Allah saja yang sanggup menyingkapkan arti mimpi. Pesan moral bagi kita ialah kita pun harus lakukan langkah nyata yang spesifik untuk dapat mewujudkan suatu mimpi. Jangan hanya sekadar mimpi tanpa realisasi. Kita harus wujudkan mimpi itu lewat tindakan=tindakan spesifik. Misal kita mimpi makin mengasihi TUHAN. Gimana caranya? Kita harus nyatakan tindakan-tindakan spesifik. Contoh: Saya mau membaca Alkitab sebanyak 3 pasal dalam satu hari. Saya akan membacanya secara berurutan dari kitab Mazmur. Saya akan baca 1 pasal di jam 6 pagi, 1 pasal di jam 12 siang dan 1 pasal di jam 9 malam. Saya mau lakukan itu sampai tamat, sampai 150 pasal. Kemudian saya akan lanjutkan ke kitab berikutnya. Nah, enak kan? Mimpinya dijabarkan dalam tindakan spesifik, tindakan nyata, tindakan jelas. Yuk kita lakukan..!!
Saudaraku, kita juga bisa melihat bahwa orang yang pernah dibuang, orang yang pernah dijebloskan ke dalam penjara pun bisa mendapatkan belas kasih raja. Ini menarik sekali. Dalam kurun waktu yang bleum begitu lama, juru minuman ini bisa kembali ke posisinya yang semula. Dia bisa kembali melayani raja di istana. Ini seseuatu yang besar, hebat dan ajaib. Keren banget..!! Kita juga harus sadar bahwa kejatuhan kita tidaklah selamanya. Ketika kita hidup benar, jujur dan tulus, orang yang dulunya pernah mencelakai, menjatuhkan dan menyingkirkan kita bisa menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada kita bahkan memulihkan keadaan kita. Mereka mau berdamai dan menghormati kita. Yes, itu bisa terjadi, mukjizat relasi bisa terjadi. Asal kita jangan pernah mengutuk orang yang menghina kita. Ucapkan berkat bagi orang yang mengejek kita, doakan orang yang menganiaya kita. Mukjizat pasti terjadi bagi orang benar, bagi orang percaya.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau menyadari bahwa TUHAN adalah alasan bagi saya untuk bertindak, bergerak dan berkarya.
2. Saya mau mewujudkan mimpi saya dengan menjabarkannya dalam tindakan-tindakan spesifik, nyata dan jelas.
3. Saya mau percaya bahwa ada mukjizat relasi ketika saya hidup benar, jujur dan tulus.
Tuhan Yesus menolong kita. Amin..
Kutipan
TUHAN sanggup angkat kita dari penjara naik ke istana
17-11-2023
RP
Komentar
Posting Komentar