LAYANI RAJA TANPA KESALAHAN
(Kej 40:1) Sesudah semuanya itu terjadilah, bahwa juru minuman raja Mesir dan juru rotinya membuat kesalahan terhadap tuannya, raja Mesir itu, (Kej 40:2) maka murkalah Firaun kepada kedua pegawai istananya, kepala juru minuman dan kepala juru roti itu.
Shalom, Saudaraku.. Sebuah lirik lagu berkata, “Aku hendak bersyukur pada TUHAN karena keadilan-Nya dan bermazmur bagi nama TUHAN Yang Mahatinggi..!”
Saudaraku, waktu itu ada pegawai istana, yaitu juru minuman raja dan juru roti, keduanya membuat kesalahan terhadap tuannya, raja Mesir. Wah, zaman dulu ngeri.. Kalau salah kepada raja maka hukumannya sangat berat. Salah dikit aja bisa fatal akibatnya. Saya nda tau apakah kesalahan juru minum dan juru roti ini berat atau sedang atua ringan, tapi yang saya tahu menurut budaya saat itu, kesalahan berat itu dibunuh, kesalahan berat itu bisa dihukum penjara begitu lama dan kesalahan ringan itu bisa dipecat atau dipenjara. Kita tahu bahwa manusia itu tidak luput dari kesalahan. Banyak kesalahan yang kita perbuat dari hari ke hari namun para pegawai saat itu dituntut untuk kerja dengan baik, dengan benar setiap harinya. Mereka ga boleh salah. Disiplin itu bisa dilatih. Saya yakin itu. Saya belajar dari pasukan Paskibra. Di awal pasti mereka juga banyak lakukan kesalahan, tapi seiring latihan yang sering berlangsung, mereka makin baik, makin dekat dengan sempurna sehingga tidak lagi banyak lakukan kesalahan bahkan ketika bertugas di upacara kemerdekaan di Istana Negara, mereka bisa bertugas dengan sempurna tanpa kesalahan. Ini berarti kita bisa kerja dengan bagus tanpa kesalahan. Hal ini perlu dilatih, perlu diasah dan perlu dievaluasi terus-menerus. Kita harus belajar mencapai target tidak melakukan kesalahan saat kita bekerja.
Saudaraku, juru minum dan juru roti dibayar begitu mahal ketika mereka bekerja di istana. Mereka dapatkan gaji yang bagus. Mereka adalah orang-orang pilihan, kandidat terbaik yang diberi kesempatan untuk bekerja di Istana Firaun. Tentu Firaun mengharapkan kinerja yang maksimal bahkan sempurna dari pegawainya. Setiap kesalahan kecil adalah noda di mata Firaun sehingga kalau mereka kerja dengan performa yang buruk, maka akibatnya ialah hukuman bahkan penjara. Tingkat kualitas melayani Firaun sangatlah tinggi dan perfeksionis. Luar biasa banget memang standarnya. Bagaimana dengan kita yang melayani Raja di atas segala raja? Apakah kita boleh asal-asalan? Apakah kita boleh salah-salah dalam melayani Dia? Apakah kita boleh melayani Dia dengan setengah hati? Seringkali standar pelayanan kita terhadap TUHAN jauh banget dari standar pegawai Firaun. Mereka kerja dengan sangat hati-hati, benar dan terampil. Mereka ga mau lakukan kesalahan sedikit pun. Tapi gimana dengan kita? Seringkali kita melayani TUHAN dengan hati yang biasa aja. Kita belum menyiapkan kualitas hati yang terbaik sehingga pelayanan kita pun kurang maksimal. Harusnya Raja di atas segala raja dilayani dengan standar yang lebih tinggi daripada standar pegawai Firaun. Kita harusnya memberi yang lebih baik dari itu semua. Bahkan harusnya kita melayani TUHAN tanpa salah sebab Dia layak untuk menerima yang terbaik dari diri kita.
Saudaraku, ketika kita melakukan kesalahan dalam melayani, apakah kita merasa biasa aja atau kita merasa kurang dan merasa bersalah? Ketika pegawai Firaun bikin salah, mereka langsung dijebloskan ke dalam penjara. Waktu itu juga 2 anak Harun, yaitu Nadab dan Abihu yang bertugas sebagai imam membawa api asing ke hadapan TUHAN. Lalu seketika itu juga api yang dari TUHAN menghanguskan mereka sehingga mereka mati. Ini adalah konsekuensi yang begitu besar yang mereka tanggung. Ini memberi pesan bagi kita untuk tidak melayani TUHAN dengan standar pribadi, untuk tidak melakukan apa yang TUHAN tidak perintahkan. Kita harus hormati TUHAN. Kita harus takut akan TUHAN. Jangan sampai kita menyeleweng dari apa yang TUHAN perintahkan. Jangan sampai kita anggap enteng otoritas TUHAN sehingga dengan sengaja kita lakukan kesalahan. Kita harus bangkitkan rasa takut dan gentar ketika melayani TUHAN supaya kita dapat melayani dengan sungg0h-sungguh dan memberikan kualitas terbaik. Jangan cemari dan nodai takhta kudus TUHAN. Jangan kira dengan sengaja melakukan kesalahan saat melayani TUHAN, kita bebas dari hukuman. Kelak akan TUHAN hajar dan TUHAN didik supaya kita sadar akan kebesaran-Nya dan supaya kita menghormati Dia dan kita mau melayani TUHAN melebihi standar pegawai Firaun.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau lakukan kesalahan saat saya bekerja. Saya mau dididik untuk bisa sempurna dalam bekerja.
2. Saya mau melayani TUHAN dengan kualitas yang lebih tinggi daripada pegawai Firaun.
3. Saya mau takut akan TUHAN, menghormati otoritas dan kebesaran-Nya sehingga saya mau melayani TUHAN dengan benar.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin..
Kutipan
Layani TUHAN dengan standar yang terbaik. Jangan sepelekan otoritas-Nya sebagai Raja di atas segala raja.
13-11-2023
RP
Komentar
Posting Komentar