ANTISIPASI KEMUNGKINAN TERBURUK
(Kej 41:53) Setelah lewat ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir itu, (Kej 41:54) mulailah datang tujuh tahun kelaparan, seperti yang telah dikatakan Yusuf; dalam segala negeri ada kelaparan, tetapi di seluruh negeri Mesir ada roti.
Shalom, Saudaraku.. Apa kabarnya hari ini kawanku? Kiranya kita semua sehat, baik dan semangat ya..
Saudaraku, tujuh tahun kelimpahan sudah berakhir di tanah Mesir dan kini tujuh tahun kelaparan melanda tanah Mesir dan seluruh negeri yang ada di bumi. Ini sebuah perubahan drastic. Kita harus menyadari bahwa hidup ini ga sesuai pesanan. Itu sebabnya kita perlu punya kemampuan untuk menyesuaikan diri. Orang yang hebat itu bukan orang yang paling pinter atau orang yang paling kuat tapi orang yang paling adaptif. Yes, kita harus bisa beradaptasi. Kita ga bisa nuntut keadaan mesti begini dan begitu. Ga bisa. Banyak hal di luar kendali kita. Itu sebabnya kita harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Ada masa kelimpahan, ada masa kelaparan, tentu 2 musim yang berbeda ini harus dihadapi dengan 2 sikap yang berbeda pula. Kita ga bisa bertindak dan bersikap sama di semua musim sebab setiap musim punya karakteristiknya masing-masing. Kita juga perlu adaptasi, gimana bersikap sama pasangan, sama temen, sama orang tua, sama orang yang ga dikenal, sama pejabat dan lain sebagainya. Tentu sikap kita harus berbeda, ga boleh sama. Belajarlah adaptasi, jangan malas untuk berubah jadi lebih baik lagi.
Saudaraku, seluruh negeri alami kelaparan tetapi di negeri Mesir ada roti, ada persediaan, ada makanan. Waw… Yang lain krisis tapi Yusuf, orang yang disertai oleh TUHAN ini, dia dan semua warga yang ada di bawah kuasanya memiliki roti untuk dimakan sehingga mereka tidak kelaparan. Orang yang disertai oleh TUHAN pasti punya hikmat dan bijaksana untuk menghadapi masa kekeringan, untuk hadapi krisis. Semua orang alami krisis tapi setiap orang punya caranya masing-masing dalam menghadapi krisis. Mereka yang kekurangan dan kelaparan adalah mereka yang tidak persiapan, mereka yang tidak berhikmat dan mereka yang kurang berakal budi. Tapi Yusuf yang bijaksana dan penuh hikmat tahu bagaimana bersikap ketika ada di masa kelimpahan. Dia tidak boros, dia tidak hambur-hamburkan uang dan harta, tapi dia menimbun 20% dari hasil tanah Mesir yang melimpah sebagai persiapan dan antisipasi menghadapi masa kekeringan yang sangat mengerikan itu. Meski kelaparan ini sangat hebat tapi hal itu tidak membuat Yusuf lapar dan sengsara. Sebaliknya kita tahu bahwa di Mesir ada roti, ada persediaan makanan. Ingat, penyediaan TUHAN tidak diberikan bagi mereka yang bodoh dan malas tapi diberikan kepada mereka yang berhikmat dan bijaksana.
Saudaraku, Yusuf diberitahu oleh TUHAN bahwa di masa mendatang pasti ada musim kelaparan. Itu sebabnya Yusuf berjaga-jaga dan persiapan. Lalu bagaimana dengan kita? Apakah kita tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang? Semua orang mengharapkan yang terbaik tapi hanya sebagian kecil mengantisipasi kemungkinan terburuk. Musim kelaparan adalah hal yang sangat buruk. Orang yang disertai TUHAN juga alami musim yang buruk tapi dia sanggup bertahan bahkan mengalami kelimpahan karena hikmat TUHAN menuntun hidupnya. Kita seringkali lupa dengan ketidakpastian di masa mendatang yang bisa bikin kita miskin, melarat dan kekurangan. Kita ga antisipasi apapun, kita ngalir dan ngalir aja tanpa sikap berjaga-jaga. Itu adalah suatu bentuk kebodohan. Orang berhikmat pasti antisipasi kemungkinan terburuk. Kita perlu manajemen resiko, kita perlu proteksi, kita perlu perlindungan. Kita perlu dana darurat untuk membiayai apa saja yang sifatnya darurat. Kita butuh asuransi kesehatan untuk biayai tagihan rumah sakit, asuransi penyakit kritis untuk biayai kebutuhan hidup sehari-hari dan asuransi jiwa untuk memberikan warisan bagi keluarga yang ditinggalkan. Kita ga tahu kapan sakit, kita juga ga tau kapan meninggal, tapi 2 hal itu pasti terjadi sehingga kita harus antisipasi. Mari kita bijaksana seperti Yusuf, sehingga kita mau mempersiapkan dan mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau belajar punya kemampuan untuk beradaptasi
2. Saya mau jadi orang yang berhikmat dan bijaksana sehingga saya beroleh penyediaan dari TUHAN.
3. Saya mau mengantisipasi kemungkinan terburuk sehingga saya bisa melindungi keluarga saya dan keluarga lainnya.
Tuhan Yesus menjamah kita. Amin..
Kutipan
Orang bodoh hanya mengharapkan yang terbaik tetapi orang bijak mengantisipasi kemungkinan terburuk dan mempersiapkannya.
14-12-2023
RP
Komentar
Posting Komentar