APAKAH KAU ORANG JUJUR?
(Kej 42:11) Kami ini sekalian anak dari satu ayah; kami ini orang jujur; hamba-hambamu ini bukanlah pengintai." (Kej 42:13) Lalu jawab mereka: "Hamba-hambamu ini dua belas orang, kami bersaudara, anak dari satu ayah di tanah Kanaan, tetapi yang bungsu sekarang ada pada ayah kami, dan seorang sudah tidak ada lagi."
Shalom, Saudaraku… Tuhan Yesus akan selalu menjaga dan memelihara kehidupan kita dari hari ini sampai selama-lamanya.
Saudaraku, menarik sekali sebab di ayat ini kita membaca bahwa abang-abangnya Yusuf menyatakan bahwa mereka adalah orang jujur. Yes, benar mereka bukanlah pengintai melainkan orang yang mau beli gandum tapi di sisi lain mereka masih menyembunyikan suatu kebohongan besar yang belum tersingkap selama 20 tahun, yaitu kebohongan terhadap ayah yang mereka kasihi, yang alami dukacita besar akibat bualan mereka. Orang jujur itu adalah orang yang apa adanya dalam segala hal. Dia tidak menutupi kebohongan. Kalau pun ada kebohongan masa lalu dan itu menggelisahkan hatinya, maka dia akan terbuka, mengakuinya dan menyelesaikannya. Abang-abang Yusuf sampai detik itu belum juga menyampaikan yang sebenarnya kepada ayahnya. Ada 10 orang pria yang sudah besar dan tahu yang baik dan yang jahat, tapi ga ada satu pun inisiatif mengakui dosanya dan kebohongannya di hadapan ayahnya. Itu sangat menyakitkan.
Saudaraku, saya yakin kalau saudara-saudara Yusuf ini orang baik, Yusuf juga ga akan bertindak seperti ini. Yusuf bersifat garang, curiga dan kasar terhadap saudara-saudaranya karena mereka adalah orang yang kejam dan jahat. Kita harus bertindak dengan bijak. Mana ada perampok diperlakukan dengan lemah lembut, dielus rambutnya lalu dinasihati, “Lain kali jangan merampok lagi ya..!” Ada ga? Ya ga ada dong. Perampok akan ditangkap, diamankan dan diintrogasi dengan tajam. Perampok yang terbukti melakukan kejahatan akan dipenjara dan dapat perlakuan yang tegas dari pihak kepolisian. Nah, abang-abang Yusuf bukan tipe orang yang layak diberi perlakuan lemah lembut dan ramah. Mereka harus belajar rendah hati, mereka harus belajar sopan, mereka harus belajar banyak hal agar mereka menyadari kesalahan dan kebohongan yang masih tersimpan sejak lama. Orang jahat harus diberi pelajaran.
Saudaraku, abang-abang Yusuf mengatakan bahwa yang bungsu ada pada ayah dan yang satu lagi sudah tidak ada lagi. Wah, hal ini sungguh menyedihkan. Yang satu lagi itu adalah Yusuf dan mereka mengatakan bahwa dia tidak ada lagi padahal orang yang mereka maksud ada di hadapan mereka sebagai tuan dan mangkubumi di Mesir. Coba pikirkan, Anda 4 bersaudara. Anda sedang bercerita dengan Saudara anda yang tinggal di Papua lewat telepon. 3 lainnya ada di rumah ayah, di kota Bandung. Lalu Anda bercerita kepada Saudara Anda di Papua bahwa kami 4 bersaudara, yang 3 tinggal di Bandung dan yang 1 sudah tidak ada lagi. Apa perasaan saudara yang ada di Papua ini? Ya dia akan kecewa karena merasa tidak dianggap lagi. Dia kan masih bagian dari keluarga, kok dianggap tidak ada lagi. Jelas-jelas Anda sedang berbicara dengan saudara Anda yang masih ada. Sungguh, hati Yusuf diuji. Dia masih hidup tapi sudah dianggap tidak ada lagi oleh abang-abangnya. Hal yang menyakitkan ialah kita hadir tapi dianggap tidak hadir. Ini merupakan ujian selanjutnya dari Yusuf. Meskipun dia sudah ada di titik tertinggi dalam posisinya tapi hatinya terus diasah dan ditempa oleh TUHAN. Di sisi lain, abang-abangnya ini adalah orang yang perlu dapat banyak pelajaran karena mereka belum juga sadar bahwa tuan di tanah Mesir adalah Yusuf.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau jadi orang yang jujur dalam segala hal dan tidak mau menyembunyikan kebohongan besar.
2. Saya mau berhikmat dalam bersikap kepada orang jahat dan kasar.
3. Saya mau tetap kuat dan tabah meski saya dianggap sudah tidak ada lagi.
Tuhan Yesus menolong kita. Amin..
Kutipan
Di satu sisi engkau harus jujur, tapi di sisi lain Anda ga boleh bohong
23-12-2023
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar