BERJAGA-JAGA DAN PERSIAPAN
(Kej 41:56) Kelaparan itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir.
Shalom, Saudaraku.. Apa kabarnya hari ini? Ku harap kita semua sehat-sehat, bahagia dan jadi penebar sukacita.
Saudaraku, kelaparan itu merajalela di seluruh bumi, artinya ngeri bener ini kelaparan. Ingat, makanan adalah kebutuhan dasar manusia. Kalau makanan tidak terpenuhi, maka tersiksalah manusia, sangat sedih banget. Kita ingat waktu covid melanda seluruh bumi, banyak orang meninggal, banyak bisnis harus tutup dan usaha jadi bangkrut. Sungguh pedih dan menyakitkan. Namun itulah bencana, bisa datang kapan saja tanpa diduga-duga. Namun kita sadar bahwa di tengah kesulitan dan wabah virus covid-19, ada sebagian kecil usaha dan bisnis yang masih kuat dan bertahan. Banyak yang bangkrut dan menurun tapi ada sedikit yang masih bertahan bahkan maju. Nah, kita mau jadi yang kebanyakan dan yang sedikit itu? Mau jadi yang bangkrut atau yang bertahan bahkan maju? Kita ga boleh melulu menyalahkan keadaan tanpa mau menyalahkan diri sendiri. Orang bijak itu mengevaluasi diri bukan menyalahkan keadaan. Banyak orang menyalahkan keadaan dan itu adalah ciri orang lemah dan orang biasa. Orang luar biasa akan menyalahkan dirinya sendiri, ketahui akar masalahnya, mengevaluasi, merenungkan solusinya dan mengerjakannya.
Saudaraku, yang tahu 7 tahun kelimpahan dan 7 tahun kelaparan itu udah banyak, sebab Yusuf bocorkan apa yang akan terjadi di masa mendatang kepada Firaun dan seisi istana Firaun. Hal ini pasti viral, pasti tersebar kepada banyak orang sehingga sebagai antisipasi orang-orang mengumpulkan gandum, mengisi lumbung-lumbung dengan pangan sebagai bentuk persiapan. Perhatikan, orang yang bertahan dalam kesulitan hanyalah orang yang berjaga-jaga bukan orang pintar atau orang kuat. Orang pintar kalau ga berjaga-jaga pasti kacau balau ketika resiko hidup menimpa, orang kuat pun akan kewalahan ketika kemungkinan terburuk menimpa. Jadi satu hal yang penting dilakukan adalah berjaga-jaga sebab kita tidak tahu kapan resiko hidup terjadi dalam hidup kita. Namun yang pasti, sebagai manusia kita alami sakit dan meninggal. Banyak orang juga bukan sekadar sakit melainkan alami sakit kritis berupa jantung, kanker, stroke dan gagal ginjal. Kita sudah melihat orang-orang alami hal itu dan kita harus berjaga-jaga. Jangan anggap enteng dengan mengabaikan persiapan yang memadai.
Saudaraku, saya jadi inget ketika saya sekolah di bangku SMK. Ketika ada ujian matematika, banyak dari kami ketakutan. Apa hasil ujiannya? Sebagian besar siswa di kelas nilainya jelek, hancur dan harus remedial. Cuma sedikit yang lulus. Saya termasuk yang lulus dan dapat nilai bagus. Kenapa saya bisa nilai bagus dan saya ga takut sama ujian matematika? Karena saya berjaga-jaga dengan cara belajar, mengerjakan PR dan tugas dengan disiplin. Kalau saya ga berjaga-jaga, saya pun pasti takut hadapi ujian dan saya pasti dapat nilai jelek. Yang mirisnya lagi adalah guru sudah kasih tau bahwa minggu depan ada ujian tapi siswa ga berjaga-jaga, mereka ga belajar, mereka sibuk sama keinginannya sendiri, akhirnya ketika ujian tiba, mereka ga bisa apa-apa, nilainya hancur dan jelek. Setelah dapat hasilnya, mereka baru menyesal dan malu. Tapi setelah dikasih remedial, mereka gagal lagi dan gagal lagi. Kenapa? Karena mereka tetep ga mau belajar, ga mau berjaga-jaga. Sungguh bodoh dan menyedihkan sekali orang ini. Saya berharap agar kita tidak bodoh. Saya berharap agar kita berhikmat dengan berjaga-jaga. Ujian hidup kita seringkali terjadi tiba-tiba. Kita ga terima jadwal. Itu sebabnya kita harus persiapan setiap hari, berjaga-jaga hari lepas hari.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau berkomitmen lakukan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau menyalahkan keadaan tapi mau menyalahkan diri sendiri.
2. Saya mau berjaga-jaga dan antisipasi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi dalam kehidupan saya.
3. Saya mau mempersiapkan ujian hidup saya dengan matang, persiapan hari lepas hari sebab saya sadar bahwa ujian hidup datang tiba-tiba.
Tuhan Yesus menjamah hidup kita. Amin..
Kutipan
Orang bodoh santai-santai lalu menyesal pada akhirnya tetapi orang bijak berjaga-jaga dan selamat ketika ujian hidup menimpa
16-12-2023
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar