Menghargai Perbedaan

Kejadian 43:8 (TB)  Lalu berkatalah Yehuda kepada Israel, ayahnya: "Biarkanlah anak itu pergi bersama-sama dengan aku; maka kami akan bersiap dan pergi, supaya kita tetap hidup dan jangan mati, baik kami maupun engkau dan anak-anak kami.


Shalom, Saudaraku.... Kiranya hati kita selalu melekat dengan Tuhan..

Saudaraku, waktu itu bahan makanan sudah habis sehingga mereka harus kembali lagi ke Mesir untuk membeli bahan makanan. Namun satu syarat harus dipenuhi, yaitu mereka harus membawa Benyamin ke Mesir. Di sisi lain, Yakub tidak mengizinkan anak bungsunya pergi ke Mesir. Di sini terdapat perbedaan pendapat dan keyakinan antara anak dan ayah. Dalam keluarga, kita pun sering menemui perbedaan pendapat antara ayah dan anak. Mengapa? Karena pengalaman keduanya berbeda. Ada 2 kepala sehingga ada 2 pendapat. Namun keputusan haruslah 1 tidak bisa 2. Apa yg kita lakukan kalau terjadi perbedaan pendapat dengan orang tua? Berbeda pendapat itu boleh tetapi menghormati itu harus. Anak wajib menghormati orang tuanya meskipun pendapatnya boleh berbeda. Yang terutama dalam perbedaan ialah sikap saling menghormati.

Saudaraku, karena perbedaan pendapat ini, Yehuda mengemukakan pendapatnya kepada sang ayah. Mereka harus segera ke Mesir untuk mendapatkan bahan makanan dan yang menghambat kepergian mereka adalah ayahnya sebab sang ayah masih bersikukuh dengan keinginannya untuk mempertahankan Benyamin. Yakub ingin agar anak-anaknya pergi membeli gandum tapi di sisi lain dia menahan Benyamin untuk turut serta membeli gandum. Hal ini bertentangan. Seringkali pikiran kita pun saling bertolak belakang. Kita ingin kaya raya tapi kita inginnya santai. Mana bisa? Kita ingin makan tapi kita juga inginnya diem aja. Emang bisa? Ya tentu ga bisa..! Ada orang tua pengen cucu dari anaknya tapi dia ga merestui anaknya untuk menikah. Emang bisa? Ya ndak bisa.. Orang yg mau kaya harus rajin bekerja, orang yg ingin makan pun harus bekerja. Kalau pengen cucu, restui anaknya yg mau menikah. Pikiran kita ga boleh bertentangan.

Saudaraku, perbedaan pendapat hendaknya diselesaikan dengan cara diskusi yang penuh hormat. Yehuda tidak memaksakan kehendaknya untuk membawa Benyamin tapi ia memberi pengertian dan nasihat kepada ayahnya. Emang boleh anak memberi nasihat untuk orang tuanya? Boleh..! Nasihat yg disampaikan tentu harus dengan kerendahan hati dan sikap hormat. Orang tua juga bukan manusia sempurna, ada saja pikiran yg keliru atau salah sehingga ia perlu masukan dari anak. Adalah tanggung jawab semua orang untuk meluruskan apa yg salah, untuk memperbaiki yg keliru. Anak bisa mengingatkan orang tuanya, murid bisa juga mengingatkan gurunya. Mari kita saling mengingatkan ketika kita ada di jalur yg benar.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau menghormati orang tua ketika memiliki perbedaan pendapat.
2. Saya tidak mau memiliki pikiran yang bertentangan
3. Saya mau mengingatkan orang yg salah dan keliru.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin...

Kutipan
Hormati orang yang memiliki perbedaan pendapat dengan kita.

27-12-2023
Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN