NEGERI KESENGSARAANKU
(Kej 41:52) Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."
Shalom Saudaraku, mari kita terus bertumbuh dan berakar di dalam TUHAN ya…
Saudaraku, nama anak kedua dari Yusuf adalah Efraim… Coba kita cek dulu ya ingatannya, siapa nama anak pertama Yusuf..?? Hayoo, masih ingat nda??? Hahaha… Lalu artinya apa..? Yess, di renungan sebelumnya kita bahas tentang Manasye, di mana Yusuf melupakan segala kesukaran yang pernah dia alami di masa lampau. Kini Yusuf bersyukur karena Allah membuat dia mendapat anak dalam negeri kesengsaraannya. Mendapat anak adalah sebuah anugerah.. Ada yang harus menanti 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun juga 12 tahun. Mereka menanti, menanti dan menanti. Memiliki anak bukan semata usaha manusia tapi lebih dominan ada dalam anugerah Allah. Suami isteri harus meminta dan memohon kepada TUHAN supaya diberi anak. Anak akan menjadi hadiah yang besar bagi pasangan suami isteri. Mereka yang sudah menikah pun harus siap memiliki anak, belajar memiliki tanggung jawab. Beberapa orang tidak mau memiliki anak meskipun sudah menikah karena males, repot dan nyusahin diri sendiri. Pandangan demikian sangatlah egois sebab mereka ga nyadar bahwa mereka pun pernah jadi bayi yang ngerepotin dan nyusahin orang tuanya. Giliran mereka udah menikah, mereka ga mau punya anak. Sungguh keterlaluan…
Saudaraku, menarik sekali sebab Yusuf menyebut bahwa ia mendapat anak di negeri kesengsaraan. Apa maksudnya negeri kesengsaraan? Menarik sekali, sebab Yusuf sudah menjadi penguasa di tanah Mesir, sudah menjadi orang yang terhormat di Mesir tapi dia bilang bahwa ia ada di dalam negeri kesengsaraan. Kita tahu bahwa Yusuf seorang diri di sana. Ia jauh dari ayahnya yang tercinta, ia juga jauh dari Benyamin, adiknya seibu, ia juga jauh dari abang-abangnya. Awalnya saya mengira bahwa Yusuf udah enak, ada di negeri yang adidaya, berlimpah dan luar biasa tapi dia sebut itu negeri kesengsaraan. Mana yang saudara pilih, punya kuasa jabatan tinggi tapi tidak ada satu pun keluarga yang dekat dengan Anda atau Anda punya kuasa dan jabatan sederhana namun keluarga Anda ada dekat di dekat Anda dan mengasihi Anda? Ini menjadi satu pergumulan Yusuf. Dia sudah punya kuasa, punya kehormatan, memerintah di istana, udah ada isteri dan anak-anak tapi dia jauh dari darah dagingnya, dia ga tahu di mana ayahnya, dia ga tau di mana saudaranya.
Saudaraku, sesungguhnya Mesir bukanlah tempat yang Allah tujukan. Mesir adalah negeri kesengsaraan meski di sana ada 7 tahun kelimpahan, meski di sana Yusuf yang memerintah dan memegang kuasa. Kita harus sadar bahwa tanah yang TUHAN inginkan adalah tanah Perjanjian, tanah Kanaan. Itulah negeri kelimpahan, itulah negeri kemakmuran. Bukan Mesir, juga bukan negeri lainnya. Kita semua harus merindukan tanah Perjanjian. Apa tanah Perjanjian kita saat ini? Yerusalem Baru..! Ya, benar.. Hatiku rindu ke sana.. Percuma kalau kita punya jabatan tinggi dan kuasa besar di negeri Indonesia tapi kita ga sampai ke Yerusalem Baru.. Sia-sia semuanya. Kita harus memandang pada Yesus Kristus, hidup di dalamnya dan kita akan tinggal bersama-sama Dia di tanah Perjanjian, di Yerusalem Baru. Wouww sungguh indah, kan? Mari kita menuju ke tanah Perjanjian. Kini kita masih berjalan di Mesir, di negeri kesengsaraan tapi kita akan sampai ke negeri kelimpahan, tanah Perjanjian yakni Yerusalem Baru.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau TUHAN mengaruniakan anak dalam pernikahan saya.
2. Saya mau dekat dengan keluarga saya sehingga saya tidak sengsara lagi.
3. Saya mau pergi ke Yerusalem Baru, ke tanah Perjanjian.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin..
Kutipan
TUHAN menghibur kita saat kita ada di dalam negeri kesengsaraan
13-12-2023
RP
Komentar
Posting Komentar