REMEHKAN MIMPI
(Kej 42:7) Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya, segeralah mereka dikenalnya, tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing kepada mereka; ia menegor mereka dengan membentak, katanya: "Dari mana kamu?" Jawab mereka: "Dari tanah Kanaan untuk membeli bahan makanan." (Kej 42:8) Memang Yusuf mengenal saudara-saudaranya itu, tetapi dia tidak dikenal mereka.
Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini..? Kiranya kita baik dan sehat selalu dalam lindungan TUHAN ya…
Saudaraku, waktu itu anak-anak Yakub datang ke Mesir untuk beli gandum supaya mereka dapat tetap hidup. Yusuf kenal sama mereka tapi mereka ga kenal sama Yusuf. Mereka sudah lama ga ketemu, sudah 20 tahun. Meski begitu Yusuf dapat mengenali saudara-saudaranya tapi mereka ga bisa kenal siapa Yusuf. Kenapa? Karena ga ada perubahan dalam diri saudara-saudaranya sedangkan dalam diri Yusuf terdapat banyak perubahan bahkan perubahan yang sangat besar. Anak-anak TUHAN pasti alami perubahan besar dalam beberapa tahun ke depan tapi anak-anak Iblis ga akan alami perubahan yang lebih baik, justru mereka makin parah dan makin jatuh. Meski kita tidak dikenali oleh orang-orang lain, yang penting Allah kenal sama kita, Allah sayang sama kita. Mungkin saudara dan teman-teman lupa sama kita tapi yang terpenting Allah ingat sama kita. Kita harus jadi pribadi yang makin hari makin baik. 5 tahun dari sekarang, kita harus jadi pribadi yang berbeda, pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya, sampai orang mungkin heran dengan perubahan kita. Biarlah kehadiran Kristus membuat kita semakin berbeda, menjadi jauh lebih baik.
Saudaraku, kita bisa lihat karakter Yusuf yang begitu garang dan nampak kasar kepada saudara-saudaranya. Apakah Yusuf ingin balas dendam..? Apakah ini kesempatan bagi Yusuf untuk kasih pelajaran buat saudara-saudaranya? Engga, Yusuf bukan tipe orang yang suka balas dendam, Yusuf tidak ingin mencelakai saudara-saudaranya. Dia nampak kasar, garang dan tegas karena dia memposisikan dirinya seolah seperti hakim sehingga mereka dapat menjawab dengan serius, benar dan sungguh-sungguh. Yusuf pun tidak melihat Benyamin, adik kandungnya. Hal ini bisa menimbulkan kecurigaan, jangan-jangan mereka mencelakai Benyamin. Itu sebabnya Yusuf harus berlaku garang terhadap mereka untuk mencari tahu informasi mengenai ayahnya dan adiknya. Ada kalanya kita harus bersikap tegas dan serius. Kalau Yusuf bersikap ramah saat itu, maka mereka mungkin akan menurunkan rasa hormatnya terhadap Yusuf. Tapi saat itu mereka semua sujud menyembah sampai ke tanah dan mereka menaruh hormat yang sangat tinggi terhadap Yusuf. Hal itu juga yang membuat mereka menjawab segala pertanyaan Yusuf dengan jujur.
Saudaraku, 20 tahun yang lalu Yusuf hanya disebut si tukang mimpi. Yusuf begitu diremehkan dan disepelekan oleh saudara-saudaranya. Tapi kini apa yang terjadi…? Semua menaruh hormat kepada Yusuf, semua tunduk dan sujud di hadapannya. Sungguh penggenapan mimpi itu telah terjadi. Kita harus hati-hati dengan orang yang kita anggap remeh dan rendah hari ini. Adakah orang yang saat ini kita anggap rendah? Ketahuilah bahwa beberapa tahun mendatang dia bisa naik begitu tinggi bahkan orang yang dulu pernah kau rendahkan bisa menjadi atasanmu yang mana engkau harus memberi hormat kepadanya. Karena itu jangan pernah kita merendahkan orang dan meremehkan mereka. Kita harus menaruh hormat satu sama lain. Ketika orang punya mimpi besar, jangan hina dia atau jangan pernah mengejek dia. Siapa yang tau masa depan? Bisa jadi dia jadi pemimpin besar, jadi direktur utama dan orang penting di negeri ini. Dulunya mungkin dia disebut si tukang ngibul, tukang mengkhayal, tukang mimpi tapi di masa depan, beberapa belas tahun kemudian, orang yang dulu kau anggap tukang mimpi bisa jadi orang yang berhasil mewujudkan mimpinya dan menjadikan khayalannya jadi kenyataan. Tuhan sanggup tinggikan orang-orang yang direndahkan.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau alami perubahan beberapa tahun ke depan, menjadi pribadi yang jauh lebih baik dan lebih maju.
2. Saya mau bijaksana dalam bertindak, mengerti kapan harus bersikap tegas, garang dan serius.
3. Saya tidak mau menghina orang yang punya mimpi besar, tidak mau meremehkan orang yang punya Impian tinggi.
Tuhan Yesus menjamah kita. Amin..
Kutipan
Dulu kau mempermalukan orang karena mimpinya, kelak kau akan dipermalukan karena telah menghina orang yang berhasil menggapai mimpinya
21-12-2023
RP
Komentar
Posting Komentar