TABUR TUAI

(Kej 42:21) Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita."


Shalom, Saudaraku… Tuhan Yesus ada di setiap momen hidup kita, entah kita sedang di titik terendah ataupun ada di tempat tinggi. 


Saudaraku, abang-abang Yusuf kini mulai menyadari apa yang telah mereka perbuat 20 tahun yang lalu. Mereka merasa bersalah karena pernah berlaku jahat terhadap adiknya, Yusuf. Kini mereka merasa bahwa mereka sedang menanggung akibat dosa terhadap adiknya. Kita perlu tahu bahwa ada hukum tabur tuai. Apa yang kita tabur, itu yang kita tuai. Ketika Anda melakukan kekerasan terhadap orang lain, kelak Anda pun akan alami kekerasan dari pihak lain. Ketika kita pelit sama orang lain, orang lainnya pun akan pelit sama kita. Ketika kita menghina orang lain, kita pun kelak akan dihina. Sungguh tidak enak melakukan apa yang jahat terhadap orang lain. Buat apa melakukan hal yang merugikan terhadap orang lain? Ga ada gunanya..! Ga ada gunanya kita memuaskan hawa nafsu kita terhadap orang lain, menyiksa dan membuat hatinya sesak. Ingat, apa yang Anda tabur akan Anda tuai suatu saat nanti. Jangan kira posisi Anda aman. Cepat atau lambat, kejahatan yang Anda lakukan akan menimpa Anda, akan berbalik kepada Anda. 


Saudaraku, kejahatan yang kita lakukan saat itu mungkin membuat hati kita puas tapi setelah waktu itu berlalu, hati kita akan dihantui rasa bersalah. Ya, karena hati nurani mampu menimbang mana yang baik dan yang buruk. Hati nurani ga bisa bohong. Saat kita melakukan yang jahat dan menyakiti hati orang lain, maka hati nurani kita akan terus gelisah, akan terus menghantui dan ga nyaman rasanya. Sungguh hal itu akan sangat merugikan engkau. Anda bisa beli kasur yang terbaik, bantal dan guling yang termahal, tapi Anda tidak bisa beli tidur. Ya, kenapa? Karena Anda akan gelisah setiap saat, sulit tidur dan dihantui rasa bersalah setiap saat. Sungguh menderita orang yang melakukan kejahatan terhadap sesamanya, yang mencelakai dan merugikan sesamanya. Mereka harus bertobat, meminta maaf, mengakui kesalahan dan memperbaiki diri. Jangan sampai hidup yang singkat ini hanya untuk melampiaskan kemarahan, kekesalan lalu menuai kegelisahan dan hidup yang tidak tenang. 


Saudaraku, sudah saatnya renungan ini menjadi momen bagi kita untuk mengingat kesalahan yang pernah kita perbuat, kejahatan yang pernah kita lakukan namun belum kita bereskan dan belum menemui rekonsiliasi. Mari bereskan, mari minta maaf, mari berdamai. Mari ingat kembali apa yang pernah kita tabur, mari ingat kembali bahwa kita pernah menyesakkan hati orang lain dan membuat orang lain menjadi susah. Sekarang, saat hatimu gelisah dan gundah gulana, enak atau engga? Pasti ga enak, kan? Itu sebabnya kita harus segera akui kesalahan, minta maaf dan berdamai. Jangan pernah bawa sampah kotor di hati kita, jangan pernah bawa beban yang berat. Kita punya darah Yesus yang sanggup menyucikan kita dari segala kejahatan, kita punya Kristus yang mau angkat beban kita sehingga kita beroleh kelegaan. Mari datang pada Tuhan Yesus dan terima kasih karunia-Nya.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya tidak mau menabur kejahatan sehingga saya tidak menuai apa yang jahat. 

2. Saya tidak mau dihantui rasa bersalah dan kegelisahan. 

3. Saya mau berdamai dan rekonsiliasi dengan orang yang pernah saya rugikan dan sakiti. 

Tuhan Yesus menjamah kita. Amin..


Kutipan

Siapa menabur kejahatan akan menuai kesesakan, rasa bersalah dan kegelisahan


24-12-2023

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN