ANAK BUNGSU
(Kej 48:18) Katanya kepada ayahnya: "Janganlah demikian, ayahku, sebab inilah yang sulung, letakkanlah tangan kananmu ke atas kepalanya."
Shalom, Saudaraku… Tuhan Yesus begitu baik dan setia kepada kita.
Saudaraku, waktu itu Yakub memberkati cucu-cucunya yaitu Efraim dan Manasye. Yakub mengangkat mereka menjadi anak-anaknya. Unik ya. Tapi itulah yang terjadi. Efraim adalah anak bungsu dan Manasye adalah anak sulung. Umumnya anak sulung adalah yang terutama, yang paling diunggulkan dan yang harus menerima berkat lebih besar dari saudara lainnya. Saat itu Yakub meletakkan tangan kanannya di atas kepala Efraim yang bungsu dan tangan kirinya di atas kepala Manasye yang sulung. Hal ini dipandang tidak baik oleh Yusuf. Mungkin Yusuf mengira mata ayahnya sudah kabur sehingga bisa saja beliau salah meletakkan tangan. Namun Yakub mengatakan bahwa posisi tangannya sudah benar dan tidak ada kekeliruan. Luar biasa… Apa yang dilakukan Yakub adalah benar meski matanya sudah kabur sedangkan penilaian Yusuf adalah keliru meskipun matanya masih jelas. Seringkali orang mengatakan bahwa kita keliru dan salah ketika kita sedang lakukan kebenaran. Namun, tetaplah berpegang teguh pada kebenaran dan jangan sampai suara-suara yang sumbang menghentikan kita untuk lakukan yang benar.
Saudaraku, TUHAN mau kasih pesan buat kita bahwa yang sulung belum tentu diberkati lebih besar dari pada yang bungsu. Yang bungsu jangan minder dan rendah diri karena dinilai tidak boleh dapatkan berkat lebih besar dari abangnya. TUHAN punya cara dan Ia adalah Pribadi yang bijaksana. Tidak ada satu pun yang sanggup menasihati Dia. TUHAN pakai yang terkemudian lebih hebat dari pada yang terdahulu. Yakub lebih unggul dari Esau dan kini Efraim diberkati lebih besar dari pada Manasye. Kita yang merasa orang kecil dan dianggap hina tidak boleh larut dalam kesedihan dan kemalangan. Kita harus sadar bahwa TUHAN bisa pakai kita, bisa berkati kita lebih dan lebih lagi untuk mendatangkan kebaikan bagi sesama dan menyatakan kemuliaan ALLAH yang lebih besar.
Saudaraku, TUHAN pun sering pakai orang-orang kecil dan hina untuk terima berkat lebih besar dari orang-orang besar yang kaya raya. Siapa yang melahirkan Bayi Yesus Kristus? Dia adalah Maria, anak dara yang bukan tinggal di istana atau punya harta banyak. Dia orang sederhana yang hanya bisa bersalin di kendang domba. Siapa yang mendengarkan paduan suara terindah sepanjang masa di mana anggota koornya adalah para bala tentara sorga? Para gembala, ya para gembala yang dianggap hina. Orang miskin bisa punya kesempatan luar biasa untuk menyaksikan paduan suara termegah yang sedang memuji dan memuliakan Allah. Orang kaya pun yang punya banyak uang untuk beli tiket konser termahal tidak bisa dapatkan kesempatan itu. Itu tanda bahwa TUHAN bisa pakai anak bungsu, anak buangan, anak yang hina, anak yang direndahkan, orang yang dibully, orang yang disingkirkan untuk menjadi besar, cemerlang dan bercahaya. TUHAN peduli kepada orang-orang kecil dan Dia mau agar kita menjadi besar, tinggi dan lebar. TUHAN ingin kita jadi berkat bagi lebih banyak orang.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau lakukan yang benar sekalipun ada orang-orang yang menganggapnya sebagai suatu kekeliruan
2. Saya mau percaya bahwa anak bungsu bisa diberkati lebih besar dari pada anak sulung.
3. Saya percaya bahwa TUHAN sayang sekali kepada orang-orang kecil, hina dan rendah.
Tuhan Yesus menjamah kita. Amin..
Kutipan
Manusia perhatikan orang besar tetapi TUHAN pedulikan mereka yang kecil dan hina
02-02-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar