DENGARLAH AYAHMU
(Kej 49:1) Kemudian Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata: "Datanglah berkumpul, supaya kuberitahukan kepadamu, apa yang akan kamu alami di kemudian hari. (Kej 49:2) Berhimpunlah kamu dan dengarlah, ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel, ayahmu.
Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini…? Kiranya kita limpah dengan syukur dan terus bersukacita ya..
Saudaraku, Yakub saat itu memanggil anak-anaknya yang berjumlah 12 itu. Ia hendak memberitahukan sesuatu yang penting berkaitan dengan nubuat atas mereka semua. Orang tua haruslah memanggil anak-anaknya dan memberitahukan sesuatu yang penting. Seorang ayah tidak boleh cuma sibuk dengan pekerjaannya dan tidak memperhatikan anak-anaknya. Ketika ada 2 hal penting, maka yang 1 dikerjakan dan yang lain jangan diabaikan. Kita harus kerjakan keduanya. Banyak ayah tidak lagi memberi nasihat, perhatian dan pujian kepada anak-anaknya. Mereka hadir secara fisik tapi mereka sama sekali tidak menolong psikis anaknya. Dia hadir hanya untuk kepentingannya sendiri tanpa memikirkan kebersamaan dengan sang anak. Betapa ngerinya ayah yang tidak menaruh perhatian kepada anak-anaknya. Bentuk perhatian ini pun harus dinyatakan dalam hikmat dan didikan yang dialamatkan kepada anaknya.
Saudaraku, di sisi lain ada orang tua yang peduli dengan anaknya, ayah yang sayang dan memberi perhatian kepada anaknya. Namun sayangnya si anak malah apatis, tidak peduli dan mengabaikan panggilan ayahnya. Anak yang cuek dengan panggilan ayahnya sangat amat mendukakan hati orang tua. Anak itu perlu diajar lebih lagi karena ia kurang ajar. Orang tua ingin kasih perhatian dan nasihat namun anak sibuk main HP, sibuk dengan keasyikannya sendiri, sibuk dengan urusannya sendiri. Sungguh menyesakkan hati. Hendaknya kita tidak jadi anak model seperti ini. Sungguh tidak sopan dan sungguh menandakan akhlak yang merosot. Anak-anak wajib memberi hormat kepada orang tuanya dengan memberi respons terhadap apa yang orang tua katakan dan wajib mendengarkan dengan saksama apa yang orang tuanya sampaikan.
Saudaraku, betapa bahagianya ketika suatu keluarga punya model ayah yang penuh kasih, sayang dan perhatian kepada anak-anaknya lalu anak-anak pun punya jiwa seorang murid yang mau diajar, mau mendengar dan mau menghormati orang tuanya. Berbahagialah keluarga yang rukun bersama, yang mau dengar-dengaran dan bertumbuh dalam kebenaran. Keluarga yang mendidik anak-anaknya dengan benar akan mencetak masa depan yang cemerlang dan menakjubkan. Keluarga itu akan menjadi saluran berkat dan teladan yang baik bagi banyak orang. Sungguh luar biasa apa yang mereka alami. Kita harus juga belajar membuka mata dan membuka telinga untuk dapat melihat dan mendengar kisah dari keluarga yang harmonis, yang rukun dan yang memberi pengajaran penting bagi anak-anaknya. Kita harus meniru hal baik seperti itu. Jangan sampai kita jadi keluarga yang gitu-gitu aja, yang ga ada kehangatan dan ga alami pertumbuhan di dalam TUHAN.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan kita bersyukur mau menerapkan 3 hal yaitu
1. Saya mau memanggil anak-anak dan memberikan nasihat yang baik kepada mereka.
2. Saya tidak mau menjadi anak yang kurang ajar terhadap orang tua.
3. Saya mau belajar dari keluarga yang rukun, harmonis dan bertumbuh di dalam TUHAN.
Tuhan Yesus mengasihi kita selalu. Amin..
Kutipan
Ayah yang memberi pengajaran dan anak-anak yang menaruh hormat kepada orang tuanya menjadi gambaran yang indah dalam suatu keluarga
03-02-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar