DITIMPA SENGSARA

(Kej 47:15) Setelah habis uang di tanah Mesir dan di tanah Kanaan, datanglah semua orang Mesir menghadap Yusuf serta berkata: "Berilah makanan kepada kami! Mengapa kami harus mati di depanmu? Sebab tidak ada lagi uang." (Kej 47:16) Jawab Yusuf: "Jika tidak ada lagi uang, berilah ternakmu, maka aku akan memberi makanan kepadamu sebagai ganti ternakmu itu."


Shalom, Saudaraku.. Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita sehat dan baik selalu ya… 


Saudaraku, waktu itu orang Mesir dan Kanaan ga punya uang lagi untuk beli makanan. Sungguh kasihan dan memprihatinkan. Mereka hanya punya ternak dan ternak mereka pun ga bisa dijual karena udah ga ada yang punya uang. Mereka sudah alami kanker alias kantong kering. Mereka harus jual asetnya, yaitu menjual ternak. Inilah yang terjadi kalau ga ada kesiapan finansial yang cukup, ini yang terjadi kalau ga ada manajemen resiko yang benar. Kita akan kewalahan dan alami kekacauan ketika kesulitan dan kekeringan datang menimpa. Jangan anggap remeh masa-masa sulit yang mungkin terjadi di masa depan. Sikap berjaga-jaga adalah kunci paling jitu untuk siap hadapi masa sulit yang tidak kita ketahui kapan datangnya. Kita ga boleh anggap remeh masa depan, kita ga boleh terlalu fokus sama masa kini. Ingat, kita harus mempersiapkan masa depan di masa kini. Jadi kita ga boleh sembarangan jalani masa kini tanpa peduli masa depan. Kalau masa depan menyerangmu dengan kesulitan, maka habis sudah diri kita.


Saudaraku, lebih baik mati di medan perang dari pada mati karena kelaparan. Kondisi kelaparan menandakan bahwa orang itu sangat menderita, ga punya uang untuk beli makan dan ga punya ilmu yang memadai untuk mempersiapkan masa depan. Sedih sekali dan sungguh memprihatinkan. Waktu itu orang Mesir dan orang Kanaan harus jual aset, yaitu menjual ternak mereka. Mereka punya kuda, kambing dan domba, semuanya itu dijual demi makan. Sengsaralah mereka yang punya banyak uang tapi menghabiskannya untuk kesenangan masa kini. Mereka akan celaka ketika ditimpak kesusahan di masa depan. Berdasarkan berita dari WHO, akan ada pandemi lanjutan yang mungkin lebih ganas dari Covid-19. Entah ini akan terjadi atau tidak, kita harus persiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Jangan sampai kita abai dengan informasi seperti ini. Meskipun ini berita yang tidak kita sukai tapi kita bisa ambil pelajarannya, yaitu supaya kita berjaga-jaga dan mempersiapkan masa sulit itu dengan sigap dan tangguh.


Saudaraku, resiko yang mungkin terjadi dalam diri kita antara lain adanya PHK, kecelakaan di perjalanan, sakit kritis bahkan meninggal. Baru-baru ini saya mendengar kerabat saya bercerita tentang ayahnya yang meninggal. Ada acara adat Batak ketika ayahnya meninggal dan total biaya yang dikeluarkan adalah sekitar 100 juta rupiah. Kerabat saya ini merasa kaget dengan pengeluaran sebesar itu. Dia harus persiapkan dana tiba-tiba, pundi-pundi dana daruratnya harus terpakai untuk acara adat ayahnya yang meninggal. Ia merasa keberatan dengan biaya yang besar itu tapi apa boleh buat, dana harus dikeluarkan juga. Kita sadar bahwa kemungkinan manusia meninggal adalah 100%. Jika meninggal saja butuh biaya yang besar maka kita harus persiapkan hal itu sejak dini. Kita perlu menabung, punya dana darurat, punya asuransi jiwa, punya investasi dan uang yang cukup. Kita harus belajar hal-hal praktis dalam hidup ini, jadi pribadi yang lebih berhikmat seperti Yusuf.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau mempersiapkan masa depan dengan bijaksana dan dengan manajemen resiko yang benar.

2. Saya tidak mau ditimpa kesengsaraan ketika bencana kesusahan menimpa saya akibat kurang berjaga-jaga.

3. Saya mau mempersiapkan tabungan, dana darurat, asuransi, investasi dan instrumen keuangan lainnya untuk berjaga-jaga.

Tuhan Yesus memberkati kita. Amin…


Kutipan

Tidak mengantisipasi masa-masa sulit akan membuat kita benar-benar sulit dan sengsara ketika masa itu datang.


26-01-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN