KEMULIAAN BAGI BAPA
(Kej 47:20) Lalu Yusuf membeli segala tanah orang Mesir untuk Firaun, sebab orang Mesir itu masing-masing menjual ladangnya, karena berat kelaparan itu menimpa mereka. Demikianlah negeri itu menjadi milik Firaun.
Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita limpah dengan syukur dan penuh dengan kegembiraan ya..
Saudaraku, Yusuf adalah seorang yang pandai, rajin dan unggul dalam bekerja. Sekalipun dia adalah penguasa yang mengatur segala sesuatu di tanah Mesir tapi dia tidak bertindak seenaknya, tidak berlaku semena-mena. Dia tidak cari kemuliaan dan keuntungan untuk dirinya sendiri. Bahkan ketika ia membawa keluarganya ke tanah Mesir, sesungguhnya bukan Yusuf yang ngotot untuk memberikan tanah yang terbaik bagi keluarganya melainkan Firaun yang berikan itu bagi keluarga Yusuf. Perhatikan, Yusuf tidak sedang memanfaatkan posisi dan kuasanya tetapi dia mendapat kemurahan hati dari Firaun sehingga Firaun memberikan bagian yang paling baik di tanah Mesir untuk menjadi tempat tinggal bagi Yusuf dan keluarga. Yusuf sangat baik, sopan dan hormat kepada Firaun. Dia punya kuasa tapi dia tetap memberikan kemuliaan dan hormat bagi Firaun dan bukan buat dirinya sendiri.
Saudaraku, sebagai karyawan kita pun harus punya rasa tunduk dan hormat kepada atasan kita. Jangan sampai kita mencuri kehormatan dan cari-cari perhatian. Jangan begitu. Kita harus belajar mengabdi, belajar melayani dan berkontribusi untuk tempat kita bekerja. Atasan itu dipilih TUHAN dan diizinkan oleh TUHAN untuk berkuasa atas kita. Saat kita bekerja, kita harus menghargai atasan, menghormati wibawanya dan melakukan yang terbaik ketika kita bekerja. Banyak karyawan ga suka sama atasannya, ga merasa puas lalu ngedumel di belakang. Hal itu tidak patut dilakukan oleh orang percaya. Kita harusnya memberi masukan yang jujur dan terbuka terhadap atasan kita sebagai bentuk kasih kita dan kepedulian kita bukannya ngomong di belakang lalu ngomongin keburukan atasan. Hal itu sangat tidak patut. Kalau kita menilai ada yang kurang dari atasan kita, maka tanggung jawab kita adalah berdoa baginya dan memberi masukan positif bukannya bicara buruk dan menyebar gosip.
Saudaraku, teladan agung dan mulia dari hati hamba adalah Yesus Kristus. Kita tahu bahwa Dia adalah Allah sekaligus Raja di atas segala raja. Namun ketika Dia lahir ke dunia, Dia rela mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa sebagai hamba. Ketika Dia melayani banyak orang, menyembuhkan orang sakit dan melakukan banyak mukjizat, Dia tidak mencari-cari kemuliaan bagi diri-Nya sendiri tetapi mempersembahkan kemuliaan bagi Bapa yang mengutus Dia. Wouww, ini sungguh mulia dan luar biasa banget. Banyak orang ketika sudah meraih prestasi dan pencapaian malah ingin dipuji dan dihargai tetapi Yesus tidak cari-cari pujian manusia tetapi Dia ingin agar manusia memuliakan Bapa. Kita pun hendaknya meneladani sikap Yesus Kristus yang memiliki hati hamba. Kita harus mempersembahkan kemuliaan hanya bagi TUHAN. Kita harus mengatakan “biarlah aku semakin kecil tetapi TUHAN semakin besar.”
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar banyak hal dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau mau tetap tunduk dan hormat kepada atasan yang memberi kepercayaan kepada saya sebagai pemegang kuasa.
2. Saya tidak mau bicara yang buruk tentang atasan tetapi saya mau menghormati atasan saya.
3. Saya mau meneladani Tuhan Yesus yang selalu mempersembahkan segala hormat dan kemuliaan hanya bagi Bapa.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin..
Kutipan
Pribadi yang rendah hati ialah orang yang berhati hamba, yang memberikan hormat dan kemuliaan hanya bagi TUHAN
28-01-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar