MALU KARENA PEKERJAANMU?
(Kej 46:31) Kemudian berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya dan kepada keluarga ayahnya itu: "Aku mau menghadap Firaun dan memberitahukan kepadanya: Saudara-saudaraku dan keluarga ayahku, yang tinggal di tanah Kanaan, telah datang kepadaku; (Kej 46:32) orang-orang itu gembala kambing domba, sebab mereka itu pemelihara ternak, dan kambing dombanya, lembu sapinya dan segala miliknya telah dibawa mereka.
Shalom, Saudaraku.. Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita limpah dengan syukur dan kebahagiaan ya…
Saudaraku, meskipun Yusuf adalah penguasa atas tanah Mesir tapi dia tidak jadi orang yang belagu, orang yang seenaknya bertindak di tanah Mesir. Ia menghormati kedudukan Firaun yang mempercayakan dia untuk memerintah di tanah Mesir. Saat seluruh keluarganya sudah tiba di tanah Mesir, Yusuf menghadap Firaun dulu untuk melapor dan meminta izin. Hal ini sangatlah luar biasa. Banyak di antara orang-orang yang merasa dirinya berkuasa dan punya jabatan telah mengabaikan etika seperti ini. Mereka tidak lagi melapor pada atasannya tapi bertindak sesuka hatinya, misal memasukkan kerabat keluarganya ke kantor sebagai karyawan tanpa seleksi yang seharusnya. Ada penyalahgunaan wewenang yang tidak patut dilakukan. Dia merasa bahwa urusan kayak gitu mah gampang, bisa saya urus padahal sebenarnya dia sudah mengotori kepercayaan yang sudah diberikan oleh atasannya. Jadilah orang yang menghormati atasan, menghormati aturan yang ada, jangan seenaknya bertindak sesuka hati mentang-mentang udah berkuasa dan punya jabatan.
Saudaraku, Yusuf pun orang yang jujur dan apa adanya. Yusuf memberitahukan kepada Firaun bahwa keluarganya adalah gembala kambing domba. Nah, di sisi lain profesi gembala kambing domba adalah suatu kekejian bagi orang Mesir; pekerjaan itu dianggap hina. Sungguh luar biasa, Yusuf mau terbuka, Yusuf tidak malu menyatakan pekerjaan keluarganya. Hal ini patut menjadi inspirasi bagi kita. Mungkin di mata sebagian orang pekerjaan kita itu hina dan rendah tapi jangan pernah malu mengakui profesi yang sekarang kita tekuni. Lebih baik tukang sapu jalan atau tukang gosok pakaian daripada seorang yang mengaggur dan tak mengusahakan pekerjaan. Asalkan itu halal, kita harus jujur dan bersyukur dengan pekerjaan yang kita miliki. Banyak orang malu karena merasa takut dianggap hina ketika mereka jadi buruh, pengemudi ojek online, admin kantor atau karyawan di perusahaan biasa. Mari bersyukur sebab dengan pekerjaan itulah kita mendapatkan penghasilan dan nafkah.
Saudaraku, dengan profesi sebagai gembala kambing domba, Yusuf juga mau menyatakan kepada Firaun agar mereka mendapatkan tempat yang terpisah dari orang Mesir, yakni di tanah Gosyen, tanah yang letaknya lebih dekat ke tanah Kanaan dan tempat yang tidak diduduki oleh orang Mesir. Jadi Yusuf ingin memilih tempat yang terbaik dan aman buat saudara-saudaranya. Begitu baiknya Yusuf. Ketika dahulu saudara-saudaranya menempatkan dia ke sumur tapi Yusuf sendiri menempatkan mereka ke tanah Gosyen, tempat yang ada padang rumputnya sehingga mereka bisa melakukan tugasnya sebagai gembala, tanah yang bagus buat mereka mencari penghidupan. Ini yang orang benar lakukan, yaitu mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Ketika orang menempatkan kita di tempat yang buruk, kelak kita harus tempatkan mereka di tempat yang baik. Saat mereka menghina kita, mari kita memberkati mereka. Oh, betapa indahnya mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau punya etika yang rendah, tidak mau mengotori kepercayaan yang sudah diberikan atasan kepada saya.
2. Saya mau jujur dan bersyukur dengan pekerjaan yang saya miliki saat ini. Saya tidak mau malu.
3. Saya mau mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.
Tuhan Yesus menyertai kita. Amin..
Kutipan
Lebih baik bekerja meski dipandang hina oleh orang lain daripada menganggur tanpa mengusahakan pekerjaan
20-01-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar