HIKMAT ADA DI MANA-MANA
(Amz 1:20) Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya, (Amz 1:21) di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.
Shalom, Saudaraku.. Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita selalu sehat, baik dan penuh sukacita ya…
Saudaraku, hikmat dan pengajaran itu ada dimana-mana loh. Hikmat itu ga jauh, deket banget… Hikmat bisa kita dapatkan dari HP kita sendiri. Yes, HP yang tiap hari kita pegang dan kita buka dan kita cari di setiap paginya. Di HP ada aplikasi Alkitab. Kita bisa buka Alkitab, lalu baca dan renungkan firman TUHAN. Dari situ kita bisa dapat hikmat. Kita juga bisa buka Youtube. Kita bisa cari khotbah di sana. Banyak banget, beneran dah banyakkkkkkk buangetttt. Kita bisa dapatkan dari channel gereja kita masing-masing, bisa juga dari para pendeta yang sudah terkenal seperti Philip Mantofa, Debby Basyir, Henny Kristianus dan lain sebagainya. Saya suka denger pendeta dari Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) seperti Pendeta Aiter, Jimmy Pardede dan Antonius Un. Khotbahnya sangat amat menyentuh hati, bagus dan penuh dengan hikmat. Kita harus lakukan itu dengan sengaja. Kita harus ketik, lalu cari konten-konten yang memberitakan firman TUHAN. Jangan cuma kita baca dan denger konten firman TUHAN yang sebatas lewat di facebook, tiktok atau Instagram. Ya, jangan yang hanya asal lewat tetapi harus yang kiat niatkan, yang kita rencanakan. Kita harus peroleh hikmat itu..!!
Saudaraku, ketika kita baca ayat di atas, kita akan mendapati bahwa hikmat itu berseru dengan nyaring. Ya, beneran nyaring. Ada tersebar di mana-mana. Yang penting sekarang adalah niat kita untuk mau mendapatkan hikmat. Ibarat di meja makan ada banyak menu makanan. Ada rendang, soto bogor, ayam goreng, sate, sop iga, ikan salmon, batagor, dan masih banyak menu lainnya. Kalau kita ga niat makan, apakah ada manfaatnya itu makanan enak-enak disajikan di meja makan? Ga akan ada faedahnya, ga ada manfaatnya. Tapi kalau kita punya nafsu makan, kita niat mau makan, maka bersyukurlah kita, maka bersukacitalah kita karena bisa mengecap dan menikmati makanan yang begitu enak. Sama halnya dengan hikmat. Hikmat sudah tersebar di mana-mana. Kita harus nikmati hikmat TUHAN, kecap dan rasakan. Kita harus cerna itu semua. Renungan firman yang dibagikan kepada kita melalui WA-pun harusnya kita baca dan kita renungkan. Itu adalah bagian dari makanan rohani yang harus kita nikmati dan kita cerna untuk kesehatan rohani kita.
Saudaraku, sebagai mahluk sosial, maka kita punya teman di sekeliling kita. Saya yakin ada orang-orang berhikmat yang hidup di sekeliling kita. Mereka akan banyak memberikan pengajara, didikan dan nasihat yang bersumber dari firman TUHAN. Orang seperti itulah yang harus kita dekati. Kita harus bergaul dengan mereka dan ikuti jejak mereka. Jangan bergaul sama orang yang sama sekali ga punya hikmat, yang perkataan kotor, semberono dan sia-sia. Percuma kalau kita bergaul dengan orang yang membuat kita jauh dari TUHAN. Kita harus pandai dalam bergaul. Kita harus selektif, bisa memilah. Banyak orang alami hancurnya hidup karena salah bergaul. Ketika kita bergaul dengan orang benar dan orang yang tepat, maka kita akan poroleh hikmat dari mulutnya, kita akan beroleh bijaksana dari diskusi yang kita alami. Sungguh bermanfaat banget bergaul dengan orang yang berhikmat.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau mendengarkan dan menerima banyak hikmat dari firman TUHAN dan konten yang memberitakan firman TUHAN di media sosial.
2. Saya mau punya niat untuk menikmati hikmat dan mencerna hikmat TUHAN.
3. Saya mau dekati orang berhikmat dan bergaul dengan orang bijak.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin…
Kutipan
Hikmat tersebar di mana-mana, karena itu milikilah niat yang sungguh-sungguh untuk mendapatkannya
28-02-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar