JANGANLAH TAKUT

(Kej 50:19) Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?


Shalom, Saudaraku.. Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita limpah dengan ucapan syukur dan sukacita..


Saudaraku, saya sangat kagum dan terpesona dengan jawaban dari Yusuf. Dia orang besar, dia penguasa tapi punya hati hamba, punya hati yang lemah lembut, punya kerendahan hati dan tidak ada kesombongan di dalam dirinya. Sungguh Yusuf adalah tokoh teladan dalam hidup saya. Dia punya kuasa mengitimidasi, membalas dendam dan bikin abang-abangnya tau rasa akibat perlakuan buruk yang sudah mereka lakukan. Namun, Yusuf justru mengatakan, “Janganlah takut.” Sebagai orang yang punya kuasa dan jabatan tinggi, kita harus memberi penghiburan kepada mereka yang kuatir dan bimbang, memberi kekuatan bagi mereka yang lemah dan tidak berdaya. Kita harus membuat semangat orang menjadi bangkit dan tidak membuat mereka jatuh dalam ketakutan. Kita perlu memberi ketenangan dengan kata-kata yang adem dan menenangkan.


Saudaraku, Yusuf menjadi lambang dari Tuhan Yesus sebab Tuhan pun sering mengatakan “Jangan takut.” Hal ini bagus sekali, baik sekali. Hal ini memberi kedamaian dan ketenangan. Hal ini bikin kita tidak lagi tawar hati tapi membuat kita memiliki pengharapan. Saat saya hadapi ujian hidup yang sulit dan rumit lalu ada orang mengatakan, “Jangan takut,” maka saya akan beroleh kekuatan, penghiburan dan harapan. Kita harus belajar menyampaikan perkataan itu dengan tulus dan sungguh-sungguh. Kita pun perlu turut mendoakan orang yang sedang alami ketakutan. Kita perlu terlibat dan memposisikan diri di dalam keadaannya sehingga kita punya belas kasih terhadap orang itu. Sama halnya ketika kita takut, kita ingin dihibur dan beroleh kekuatan, maka kita juga harus melakukan hal tersebut kepada orang lain lebih dahulu.


Saudaraku, Yusuf juga menyatakan bahwa dia bukanlah pengganti Allah. Yusuf sadar bahwa pembalasan bukanlah haknya. Tidak ada niat hati Yusuf ingin membalas dendam dan melukai saudara-saudaranya. Hanya Allah yang layak untuk menghukum dan mengganjar kejahatan dan pelanggaran bukan manusia. Yusuf tidak mau mengambil hak Allah. Yusuf hanya mau lakukan bagiannya, yaitu mengampuni saudara-saudaranya dan berdamai dengan mereka. Inilah kedewasaan iman. Banyak orang mengambil hak Allah dalam hal pembalasan. Mereka dijahatin lalu mereka lebih jahat terhadap orang lain. Pola pikir seperti itu sangatlah jahat dan menyesatkan. Kita ga punya hak sedikit pun untuk membalas kejahatan dengan kejahatan. Waktu pembalasan akan tiba menurut waktunya Allah. Di sisi lain, pembalasan terbaik kepada mereka yang jahat sama kita adalah pengampunan. Itulah wujud pembalasan terbaik yang pernah ada di dunia ini..!


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau memberi kata-kata yang menenangkan orang lain. 

2. Saya mau menghibur orang lain dan menaruh belas kasih kepada orang yang takut. 

3. Saya tidak mau mengambil hak Allah untuk membalas kejahatan dan pelanggaran orang lain.

Tuhan Yesus menjamah kita. Amin.. 


Kutipan

Hiburlah orang lain yang takut dan jangan pernah membalas kejahatan orang lain


22-02-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN