SUNGGUH-SUNGGUH MENYESALI DOSA

(Kej 50:18) Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: "Kami datang untuk menjadi budakmu."


Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita penuh dengan sukacita dan senyuman ya… 


Saudaraku, saudara-saudara Yusuf begitu menyesali dosa-dosanya. Mereka begitu sungguh-sungguh dalam meminta pengampunan kepad Yusuf. Mereka bahkan rela untuk menjadi budak dari Yusuf. Sikap ini sangat menunjukkan kerendahan hati. Kita yang berdosa, penuh cacat cela dan kejahatan seharusnya tidak layak dan tidak berani untuk meminta apa pun yang baik dari TUHAN. Kita hanya layak meminta belas kasihan TUHAN untuk dijadikan budak supaya bisa bertahan hidup. Kita tidak pantas untuk diberi berkat. Kita hanya layak untuk dimurkai dan dihukum. Kita sudah sangat memenuhi persyaratan untuk jadi seorang yang dihukum mati dan dimurkai. Kita harus punya sikap rendah hati ini. Kita tidak boleh sok jago dan menganggap diri layak di hadapan TUHAN. Sungguh, kesalehan kita pun sesungguhnya seperti kain kotor. Kita tidak punya prestasi yang dapat dibanggakan. Kita inilah orang berdosa yang layak dimurkai.


Saudaraku, saat ini kita masih hidup dan ini adalah bentuk dari anugerah TUHAN bagi kita. Kita mengetahui bahwa Yesus Kristus telah disalibkan, mati dan dikuburkan lalu bangkit pada hari yang ketiga dan mengalahkan maut. Ya, kita hidup sebab Dia hidup. Apa yang mau kita persembahkan kepada Allah..? Sebagai ucapan syukur kita akan anugerah Allah, kita perlu memberi diri menjadi hamba, menjadi budak, menjadi pelayan. Itulah salah satu wujud nyata bahwa kita menghargai pengorbanan Tuhan Yesus, bahwa kita mengasihi Dia, bahwa kita berterima kasih kepada TUHAN. Jika seseorang diberi 20 miliar tanpa melakukan apa-apa, lantas apakah dia akan diam atau berterima kasih kepada sang pemberi itu? Tentu dia akan berterima kasih sekali atas pemberian yang besar itu dan menawarkan diri untuk melayani dia, untuk berbuat sesuatu kepada sang pemberi itu. Ya, inisiatif itu harus ada dan timbul dalam hati kita.


Saudaraku, kita lihat juga saudara-saudara Yusuf sujud di hadapannya. _Meskipun secara usia mereka adalah abang-abangnya, lebih tua dan lebih duluan lahir tetapi mereka mau sujud sebab mereka sangat menyesali perbuatannya di masa lampau dan memohon belas kasih dari Yusuf. Kita pun harus begitu di hadapan TUHAN. Kita harus belajar menghormati TUHAN, menundukkan diri di hadapan-Nya. Saat kita berdoa di kamar, kita juga bisa belajar untuk menghormati Dia sekalipun Dia tidak kelihatan. Kita bisa sujud di hadapan TUHAN, kita bisa duduk dengan tegak lalu berdoa, bukan nyenderan lalu ketiduran. Kita harus menghormati kehadiran TUHAN meski mata jasmani tidak dapat melihat-Nya. Ingat, Dia adalah Raja di atas segala raja yang layak menerima hormat. Kita harus demikian. Kita perlu sujud di hadapan-Nya, menyatakan kerendahan hati dan penghormatan kepada TUHAN. _


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau mengakui dan menyesali segala perbuatan jahat yang pernah saya lakukan kepada Allah dan orang lain. 

2. Saya mau melayani Allah, menjadi hamba dan budak sebagai wujud terima kasih saya kepada Allah. 

3. Saya mau menghormati TUHAN dengan sikap sujud saat berdoa.

Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin..


Kutipan

Orang yang rendah hati berani mengakui dosanya dan menyesali semua kejahatannya


21-02-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN