BERLAGAK KAYA

(Amz 13:7) Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak.


Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya hati dan pikiran kita senantiasa tertuju kepada TUHAN ya…


Saudaraku, gaya hidup “flexing” masih marak di kalangan anak muda zaman sekarang bahkan merambah ke kelangan ibu-ibu. Flexing itu usaha untuk menunjukkan citra diri yang kaya raya, punya harta, mewah dan glamor. Beberapa yang flexing ternyata tidak punya pondasi keuangan yang bagus dan kuat. Gayanya besar tetapi duitnya ga banyak. Orang punya banyak duit tetapi flexing pun dianggap tidak bagus apalagi yang ga punya duit tetapi berlagak punya hidup di atas rata-rata. Buat apa bikin orang terkesan dengan kondisi kekayaan kita? Mengapa kita seringkali cari pengakuan dari manusia? Saya teringat dengan pernyataan Yesus yang mengatakan bahwa Ia tidak mencari hormat dari manusia. Ini luar biasa banget. Tuhan Yesus sangat amat rendah hati, sangat amat baik dan low profile banget. Dia tidak gembor-gemborkan harta, tahta dan kuasa. Dia justru menunjukkan kesederhanaan dan hati hamba. Ini yang perlu kita tiru, ini yang perlu kita hidupi.


Saudaraku, baru-baru ini saya melihat atasan saya yang punya penghasilan 1 miliar lebih dalam sebulan makan pecel lele dipinggir jalan. Ini luar biasa banget. Banyak dari orang memamerkan makanan yang enak, lezat, mahal dan mewah di restoran atau kafe terkenal. Itu jadi kebanggaan bagi mereka dan jadi bahan untuk dapat pujian dari orang lain. Tetapi leader saya ini beda. Dia sanggup beli makanan enak, mahal dan mewah tetapi dia memilih untuk makan pecel lele pinggir jalan dan tampak bahagia memakan santapan malamnya. Ini adalah kesederhanaan. Ia pun sering menggunakan kaos dan pakaian yang biasa. Hidupnya sederhana meski duitnya begitu banyak. Beliau juga peduli kepada banyak orang, memberi semangat dan ingin supaya hidupnya menjadi saluran berkat. Luar biasa banget..! Hendaknya kita menjadi orang kaya yang sederhana, penuh kepedulian dan rendah hati.


Saudaraku, bahaya sekali kalau kita suka pamer dan berlagak kaya. Kita sadar bahwa Hizkia pun demikian. Dia diberi tambahan umur oleh TUHAN dan itu sebenarnya jadi kesempatan bagi dia untuk lebih memuliakan TUHAN. Ketika utusan Babel hendak datang ke Yerusalem, ternyata Hizkia mengajak mereka untuk melihat kemegahan Istana Raja bukan Bait Allah. Yang Hizkia pertontonkan adalah kemewahan dan kekayaannya bukan kemuliaan dan keagungan TUHAN. Ini bahaya sekali. Ketika kita diberi kelimpahan oleh TUHAN, maka kita harus sadar siapa Sumber Berkatnya. Kita harus tonjolkan Sang Pemberi Berkat bukan malah menonjolkan berkatnya. Kita harus perkenalkan Allah yang hebat, dahsyat dan besar. Jangan sampai salah arah dan gagal fokus. Sikap Hizkia menimbulkan efek buruk bagi Kerajaan Yehuda sebab segala hal yang dipertontonkan olehnya kelak akan diangkut oleh orang Babel. Ini merupakan akibat dari kesombongan. Bisa jadi segala hal yang kita miliki akan hilang, dirampok dan dirampas oleh orang lain. Maka berhati-hatilah dengan gaya hidup yang sok-sokan.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu

1. Saya tidak mau punya gaya hidup flexing untuk mencari pengakuan dan hormat dari manusia. 

2. Saya mau jadi orang kaya yang rendah hati, sederhana dan tidak pamer. 

3. Saya tidak mau jadi orang yang sombong, sok-sokan kaya dan terlalu menonjolkan berkat sambil melupkana Sang Pemberi Berkat. 

Tuhan Yesus menjamah kita. Amin.. 


Kutipan

Jangan pernah berlagak, sombong dan flexing. Jadilah rendah hati dan baik hati


24-04-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN