BODOH ATAU BIJAK?

(Amz 12:15) Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.


Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini..? Kiranya kita limpah dengan syukur dan bahagia selalu ya..


Saudaraku, dalam perdebatan, semua ingin mengemukakan pendapatnya sendiri, semua ingin didengar, tapi apakah ada yang mau memberi hati, pikiran dan telinganya untuk menghargai dan mendengarkan orang lain bicara? Seringkali orang memotong pembicaraan, ingin menang sendiri, dan mengalahkan argumen orang lain. Orang yang mau menang dalam perdebatan tanpa menghargai pendapat orang lain adalah orang bodoh. Dia merasa jalannya yang lurus dan menganggap yang lain salah, serong dan menyimpang. Seringkali orang yang bodoh adalah orang yang menganggap orang-orang di hadapannya bodoh. Dia tidak merasa dirinya bodoh tetapi menghakimi bahwa orang-orang lainnya bodoh. Sungguh berbahaya… Kita tidak boleh jadi orang semacam ini, sebab ia akan jadi batu sandungan bagi banyak orang, membawa aura negatif dan contoh yang buruk. 


Saudaraku, kita harus belajar rendah hati, belajar untuk menilai segala sesuatunya seturut dengan kehendak TUHAN. Jangan jadi orang yang suka mengutamakan kepentingan pribadi tanpa peduli dengan kepentingan orang lain. Ingat, Alkitab justru mengajar kita untuk mengasihi sesama bahkan mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan sendiri. Kita harus peduli kepada orang lain. Jadi, saat kita hadapi perbedaan pendapat dan hati nurani kita menyatakan bahwa kita salah dan orang lain yang benar, maka belajarlah untuk rendah hati, mengakui bahwa pendapat saya kurang cocok dan pendapat orang lain lebih baik dan benar sehingga saya mau mendukung pendapat orang lain. Nah, dengan sikap seperti itu maka perdebatan di awal bisa meniadi persatuan kemudian. Kedua kubu bisa menjadi satu untuk bekerja sama mengerjakan hal yang penting bagi kebaikan bersama. 


Saudaraku, kunci penting dalam perdebatan dan perbedaan pendapat adalah mau mendengar. Kita dinilai bijaksana oleh firman TUHAN ketika kita mau mendengar. Banyak orang mau dinilai bijaksana tetapi tidak mau mendengar, maunya nyerocos dan ngomong mulu. Nda boleh gitu ya.. Kalau mau bijak, ya belajarlah mendengar, belajar menghargai orang lain. Kalau kita maunya ngomong doang, meremehkan pendapat lawan dan sering memotong argumen orang lain, maka kita adalah orang bodoh. Jadi, mari kita bercermin dari firman TUHAN. Jangan menilai diri sendiri tapi terimalah penilaian firman TUHAN dan bercerminlah, apakah tindakan kita mencerminkan bahwa kita bijak atau kita bodoh. Mari kita lebih banyak belajar mengevaluasi diri, merenung, berefleksi dan menyadari pentingnya meresapi firman TUHAN dalam hidup ini. 


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya tidak mau jadi orang yang menganggap orang lain bodoh dan tidak menghargai pendapat mereka. 

2. Saya mau menjadi pribadi yang rendah hati, berani mengakui saya salah dan mendukung pendapat orang lain yang lebih baik dan benar adanya. 

3. Saya mau mengevaluasi diri, merenung dan bercermin, apakah saya orang yang bijaksana atau bodoh. 

Tuhan Yesus menopang kita. Amin..


Kutipan

_Orang bodoh selalu merasa diri paling benar dan merendahkan orang lain+


20-04-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN