CEPAT KAYA -> CEPAT HABIS

(Amz 13:11) Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.


Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita limpah dengan syukur dan penuh kebaikan. 


Saudaraku, kita harus memiliki kesabaran dalam memperoleh kekayaan. Kita tidak bisa serta merta pengen punya banyak harta dalam waktu yang singkat. Kita harus menghargai perjuangan dan pengorbanan. Kita harus sabar, sabar dan sabar. Kita harus menikmati proses yang ada, hadapi jatuh bangun dan sulitnya alami tekanan. Harta yang cepat diperoleh itu seumpama seseorang yang baru dapat warisan besar dari orang tuanya tanpa tahu cara mengelola keuangan yang baik. Akhirnya dia belikan ini itu, barang yang sifatnya konsumtif bukan produktif. Dia beli mobil mewah, belanja pakaian, sepatu, juga pergi berlibur. Warisan yang 2 miliar tiba-tiba jadi 20 juta setelah 6 bulan kemudian. Haduh haduh haduh. Itu yang terjadi kalau orang cepat dapat harta. Ada juga yang baru dapat duit karena ganti rugi tanah dan rumah karena ada proyek dari swasta atau pemerintah. Uang segar sebagai ganti rugi diterima. Eh, taunya dia ga ngerti pakai uang besar kayak gimana. Akhirnya dia habiskan untuk kepuasan semata. Sama halnya dengan koruptor. Mereka dapat uang besar dengan cepat, namun akhirnya ketahuan dan ketangkap. Dia harus ganti rugi, kembalikan uangnya bahkan harus dipenjara dan nama baiknya sangat tercemar. Itulah akibat kalau dapatkan harta yang cepat dengan cara yang salah.


Saudaraku, kita harus punya mental yang bagus dalam membangun kekayaan. Ingat, kekayaan itu dibangun bukan didapat. Seperti membangun gedung, ndak ada yang langsung jadi. Semakin besar dan tinggi gedungnya, maka waktu pekerjaan, jumlah pekerja dan biayanya juga semakin besar. Hal ini menyatakan bahwa perlu harga yang mahal untuk bisa membangun kekayaan. Kita harus berproses dari hari ke hari. Mesti aduk semen dulu, menata batu-bata, angkut bahan bangunan dan lain sebagainya. Detil-detil kecil harus diperhatikan dalam membangun gedung. Kita pun harus perhatikan detil kecil, misalnya dalam mencacat pengeluaran, pemasukan, dan rencana penggunaan uang. Kita harus mau bekerja dengan upah yang kecil lebih dulu, kemudian kita dapatkan ilmu dan bisa mengembangkan kemampuan kita lalu dapat upah yang lebih besar. Kita harus mau berproses, ga boleh instan melulu. Setelah tahu ilmunya, berkembang kemampuannya, kita bisa bangun usaha sendiri dan memberi lowongan pekerjaan buat orang lain. Nah, di sini kita bisa dapat untung lebih besar lagi.


Saudaraku, ingat bahwa kita harus setia dalam perkara kecil. Harta perlu didapat perlahan-lahan. Jangan tergesa-gesa sebab itu bisa membuat kita runtuh. Orang yang tergesa-gesa biasanya salah dalam mengambil keputusan. Ada orang tergiur dengan bisnis yang menjanjikan keuntungan 300% dari modal selama jangka waktu 1 tahun. Sungguh memikat hati, bukan? Setelah dijalani 5 bulan, temen kongsinya ini bawa kabur duit dia dan harapannya pupus sebab ia ditipu. Awalnya dia berpikir bahwa ia akan cepat kaya tetapi nyatanya dia jadi cepat jatuh miskin. Bukannya untung malah buntung. Ini dia bahaya yang begitu besar. Dalam mengambil keputusan, kita harus bergantung penuh pada hikmat TUHAN dan jangan ambil keputusan pakai emosi sesaat.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya tidak mau mendapatkan harta begitu cepat dengan cara yang salah. 

2. Saya mau membangun kekayaan dengan proses bukan dengan instan. 

3. Saya mau mengandalkan hikmat TUHAN dalam mengambil keputusan sehingga tidak tergiur dengan janji manis manusia.

Tuhan Yesus menopang kita. Amin.. 


Kutipan

Orang yang ingin cepat kaya justru akan cepat miskin


26-04-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN