HARAPANMU GIMANA?

(Amz 13:12) Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.


Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita bahagia yaa.. Senyum dulu dong,.. 


Saudaraku, saya pernah ditanya, hal apa yang paling penting untuk bisa membuat seseorang tetap hidup? Makan…? Kita bisa bertahan hidup 40 hari tanpa makan… Minum? Kita bisa bertahan 3 hari tanpa minum.. Pakaian? Kita bisa berhari-hari ga pakai pakaian dan masih tetap hidup.. Lalu apa..? Jawabannya adalah harapan…! 1 hari saja tanpa harapan, kita tidak akan bisa hidup.. Harapan itu penting banget, utama banget dan hal ini yang harus kita miliki dalam hidup ini. Alkitab menyatakan bahwa harapan yang tertunda menyedihkan hati. Ya, hal ini harus mengajarkan kita bahwa harapan yang tertunda bisa memberi pelajaran bahwa segala sesuatu indah pada waktunya atau harapan kita bukanlah hal yang baik. Kita harus terus berharap sampai hal itu terjadi. Kita harus bisa bersukacita bukan karena keadaan tapi karena pengharapan. Pengharapan itu menimbulkan pikiran yang baik, yang senang dan menggembirakan. Itulah alasan kita bersukacita. Jadi kalau masih tertunda dan belum terjadi, kita harus terus berharap sampai harapan itu terjadi ya… 


Saudaraku, kita juga perlu menyadari bahwa seringkali harapan kita tertunda karena kita mempercayakannya kepada manusia. Berharap pada manusia akan mengecwakan dan itu akan menyedihkan. Hati-hati dengan pengharapan yang ditaruh kepada manusia sebab cepat atau lambat kita akan kecewa dan sedih. Misal, kita berharap kepada bos kita untuk naik gaji. Ternyata sudah 5 tahun tidak kunjung juga naik gaji. Kita pasti akan sedih, kecewa bahkan marah. Lantas apa yang harus kita lakukan? Kita harus berharap kepada TUHAN. Pengharapan kepada TUHAN akan membuat kita punya hikmat. Pertama, kita bisa evaluasi kinerja kita, apa sudah maksimal atau biasa saja. Kalau kita kerja maksimal dan bagus, maka bos bisa naikkan gaji kita. Kedua, kita bisa pilih tempat kerja yang sesuai dengan panggilan TUHAN atas kita. Bisa jadi panggilan kita bekerja di tempat lain. Kita akan diberi hikmat, arahan dan intuisi. Karena itu, berharaplah kepada TUHAN sebab ada hikmat di situ, ada arahan dan ada pertolongan.


Saudaraku, keinginan yang terpenuhi bagaikan pohon kehidupan yang memberi sukacita dan kegembiraan yang besar. Nah, kita harus sadar juga bahwa keinginan yang dimaksud bukanlah yang sifatnya materialistik, bukan sesuatu yang ditujukan untuk memuaskan hawa nafsu kita yang salah dan serong. Kita harus belajar untuk punya keinginan yang selaras dengan kehendak TUHAN. Contohnya apa? Kita punya keinginan agar keluarga kita rajin berdoa setiap hari, rajin baca Alkitab, memuji TUHAN dan menghidupi kebenaran. Nah, inilah keinginan yang benar, keinginan yang selaras dengan kehendak Allah. Mari miliki hal ini. Ketika hal ini terpenuhi, maka kita akan bersukacita dan senang sekali. Gimana kalau keinginan kita adalah rumah mewah senilai 10 miliar? Ya, boleh saja menginginkan hal itu, tetapi untuk apa? Apa kepentingannya untuk kemuliaan TUHAN? Apakah itu untuk memuaskan keinginan pribadi semata atau ingin memuliakan TUHAN? Kita harus belajar punya keinginan yang selaras dengan kehedak TUHAN. Jangan egois, jangan mementingkan diri sendiri saja. Ingat, keinginan Allah itu untuk menyelamatkan manusia yang berdosa dan itu menyatakan kasih yang besar atas hidup kita. Maka dari itu, kita juga harus belajar untuk menyatakan kasih yang besar dengan memiliki keinginan yang selaras dengan kehendak TUHAN.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau berharap sampai harapan saya terjadi. 

2. Saya mau menaruh harapan hanya kepada TUHAN bukan kepada manusia. 

3. Saya mau memiliki keinginan yang selaras dengan kehendak Allah.

Tuhan Yesus menopang kita selalu. Amin.. 


Kutipan

Milikilah keinginan yang selaras dengan kehendak Allah bukan untuk memuaskan hawa nafsumu


27-04-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN