MENYESAL, GELISAH DAN KUATIR
(Amz 12:25) Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.
Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita limpah dengan ucapan syukur dan sukacita di dalam TUHAN…
Saudaraku, penyesalan itu artinya kesedihan kita akan masa lalu, kegelisahan itu kondisi yang membebani di masa kini dan kekuatiran itu pikiran negatif dan buruk tentang masa depan. Beberapa orang menyesal akan masa lalunya tetapi tidak datang kepada Tuhan. Apa yang terjadi? Bisa bisa kayak Yudas Iskariot. Dia memang menyesali dosanya dan kesalahannya, dia sedih dan mengakui kebodohannya tetapi dia tidak datang kepada Sang Pemberi Anugerah. Dia malah gantung diri kemudian mati. Itu sikap yang salah sekali. Salah total. Kita harus menyesali dosa lalu datang kepada Kristus yang memberi kasih karunia. Seperti Petrus yang menyangkal Yesus 3 kali lalu kembali mengakui Dia sebagai TUHAN dan mengasihi Dia dengan totalitas. Hidup Petrus dipulihkan dan dia menjadi rasul yang sangat giat melayani TUHAN. Apakah kita punya penyesalan dengan masa lalu? Pasti ada… Mari datang kepada TUHAN dan peroleh penghiburan dari TUHAN, yaitu pengampunan dan pemulihan. Perkataan TUHAN akan menggembirakan kita. Karena itu pegang firman-Nya saat kita menyesal bukan mempercayai asumsi kita pribadi.
Saudaraku, siapa yang hari ini begitu gelisah dengan hidupnya? Kegelisahan berkait erat dengan kondisi masa kini. Kegelisahan bisa bikin kita susah tidur dan hal itu sangat menyiksa psikologis kita. Biasanya kegelisahan terjadi karena ada perselisihan dan pertengkaran yang belum juga tuntas, tidak ada pemberesan dan tidak ada inisiatif untuk berdamai. Itu bahaya sekali. Sukacita masa kini bisa buyar kalau kita terus biarkan rasa gelisah itu menyiksa. Kita harus punya relasi yang baik dengan setiap orang di sekeliling kita. Kita harus belajar untuk mengasihi, mengasihi dan mengasihi. Siapa musuh kita hari ini? Siapa yang kita lukai hari ini? Siapa yang menyakiti kita hari ini? Berdamailah dengan mereka.. Kasihilah musuh kita, berdoalah baginya dan berdamailah. Itu yang TUHAN mau. Itu yang TUHAN kehendaki. Kita harus membentuk diri jadi pribadi yang menang atas hari ini, menang atas rasa gelisah. Jangan biarkan relasi kita hancur hanya karena ego yang begitu besar dan gengsi yang begitu tinggi. Mari berdamai. Itu kunci untuk atasi kegelisahan.
Saudaraku, siapa yang kuatir dengan masa depannya? Banyak orang kuatir dengan kondisi di masa mendatang sebab kita memang tidak tahu menahu akan hari esok. Ada suatu lirik lagu yang mengatakan “Tak ku tahu kan hari esok namun langkahku tegap.” Kok bisa langkahnya tegap? Karena tangan TUHAN memegang dia. Ini yang harus kita pastikan. Apakah TUHAN menggenggam kita? Apakah kita berjalan bersama dengan TUHAN? Apakah kita melangkah sesuai lajur yang TUHAN tetapkan? Jika ya, maka TUHAN pasti sediakan, pasti beri kedamaian, pasti beri sukacita. Kuatir yang membungkukkan diri kita akan sirna karena TUHAN beri jaminan. Ingat, banyak orang takut mati di masa depan tetapi orang Kristen percaya bahwa mati adalah keuntungan. Perhatikan, hal yang orang banyak anggap sebagai keburukan pun kita anggap sebagai suatu keuntungan. Inilah ciri orang yang menang atas rasa kuatir. Mati aja kita anggap keuntungan, itu menjadi pertanda bahwa kita tidak perlu takut akan masa depan kita. Hal paling mengerikan, yaitu maut telah ditaklukkan. Miskin sama maut, mana lebih serem? Tentu maut..! Maut itu sudah kalah oleh kuasa kebangkitan dan dalam Kristus kita menang. Itu sebabnya kita pun ga boleh kuatir miskin. Kalau kita ga kuatir akan maut, sebenarnya kita telah menang atas segala jenis kekuatiran. Haleluya..!
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau menyesali dosa lalu datang kepada Sang Pemberi Anugerah untuk memperoleh pengampunan dan pemulihan.
2. Saya mau mengalahkan kegelisahan dengan berdamai.
3. Saya mau taklukkan rasa kuatir dengan percaya pada kuasa kebangkitan Kristus.
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin..
Kutipan
Dalam Kristus saya telah menang atas rasa penyesalan, kegelisahan dan kekuatiran.
22-04-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar