NGERINYA SI PEMALAS
(Amz 12:24) Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa.
Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita penuh dengan ucapan syukur, limpah dengan sukacita dan kebahagiaan di dalam TUHAN..
Saudaraku, kita mau keras sama diri sendiri atau membiarkan dunia keras sama kita..? Kalau kita keras ama diri sendiri, maka dunia akan lunak sama kita tetapi kalau kita lunak sama diri kita sendiri maka dunia akan keras dengan kita. Coba perhatikan pelajar yang ga mau belajar, yang kerjanya cuma main game, tiktokan dan scrolling melulu, mau jadi apa di masa depan? Banyak anak muda yang bingung sekarang mau kerja di mana, mau dapat gaji dari mana, mikirin penghasilan yang ga cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan lain sebagainya. Setelah ditarik ke belakang, melihat apa yang terjadi di masa lalu, mereka menyadari dan mengakui bahwa dulunya mereka malas belajar, ogah-ogahan, tidak punya jiwa pekerja keras dan maunya instan dengan nyontek. Apa yang ditabur di masa lalu dituai di masa kini. Mereka jadi orang bodoh, miskin dan jadi beban. Apa kita mau seperti itu?
Saudaraku, orang yang rajin akan dipromosikan menjadi atasan, jadi pemimpin dan orang yang memegang kekuasaan. Yusuf itu tipikal orang yang rajin. Di rumah Yakub, ayahnya, dia rajin bekerja. Di rumah Potifar, dia menjadi hamba yang rajin. Di penjara, dia menjadi narapidana yang rajin. Allah perhatikan kerajinan Yusuf di mana pun ia berada. Ia konsisten. Ia keras terhadap dirinya sendiri dengan bersikap rajin. Meski nampaknya hidup tidak adil namun dia sadar bahwa sikapnya tidak boleh berubah menjadi buruk. Kondisi dan situasi boleh buruk tetapi karakter kita ga boleh buruk. Hasil dari ketekunan Yusuf yang konsisten untuk hidup rajin pun berbuah manis. Allah karuniakan berkat yang besar, promosi yang mendadak namun luar biasa, yaitu Yusuf dipercaya sebagai penguasa di tanah Mesir. Dia jadi pemimpin di negara adidaya. Meski sudah punya jabatan tinggi, Yusuf tidak berubah sikap. Dia tetap rajin bekerja bahkan menjadi berkat bagi banyak bangsa. Luar biasa banget..!!
Saudaraku, orang malas itu seperti anak bungsu yang meminta harta warisan dari ayahnya sebelum ayahnya meninggal. Dia kurang ajar. Ya, begitulah sikap dari si pemalas. Dia pengen duit tapi ga pengen kerja. Apa yang terjadi? Dia kabur dari rumah ayahnya dan menghamburkan uangnya. Hidup dengan liar sampai seluruh duitnya habis sia-sia. Kemudian kemiskinan datang menerpa. Dia terpaksa harus makan karena perutnya keroncongan. Makan garam pun sebenernya udah bersyukur tetapi makanan babi pun tidak boleh dia makan. Sedih sekali, kasihan sekali. Itulah yang terjadi pada orang malas. Kemiskinan pasti memaksa orang itu untuk bekerja supaya dapat uang dan bisa beli makan. Tapi apa mau dikata, ga ada kerjaan yang bisa diberikan untuk orang malas. Ampas babi pun tak mau masuk ke perut si pemalas. Bayangkan, betapa hinanya masa depan si pemalas. Mari kita sadar, bukan saatnya lagi kita jadi pemalas…!
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau jadi orang yang malas belajar dan malas bekerja sebab saya tidak mau menuai kemiskinan.
2. Saya mau menjadi orang yang konsisten hidup rajin meski situasi dan kondisi tidak mendukung.
3. Saya mau menyadari bahwa masa depan pemalas sangatlah hina, menyedihkan dan penuh kesengsaraan.
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin..
Kutipan
Orang rajin akan memerintah tetapi orang malas akan menderita kelaparan
21-04-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar