ATAS VS BAWAH

(Amz 15:24) Jalan kehidupan orang berakal budi menuju ke atas, supaya ia menjauhi dunia orang mati di bawah.


Shalom, Saudaraku… Tuhan Yesus setia, Dia sahabat kita, dalam segala susahku, Dia selalu menghobirku… Dia mengerti bahasa tetesan air mata, waktu badai mengamuk dan gelombang menyerang, Tuhan Yesus setia… 


Saudaraku, Tuhan Yesus naik ke sorga dan arahnya adalah ke atas. Yes, perkara sorgawi adalah perkara yang di atas, di mana Kristus ada dan memerintah. Kalau kita mendaki ke langit, kita ingin mencapai tingkat yang paling atas, maka kita tidak akan bisa mencapainya dan menggapainya. Tuhan itu bertakhta di tempat Yang Mahakudus sehingga tidak ada satu pun orang berdosa yang bisa datang ke sana. Mungkin engkau bisa masuk ke Istana Presiden tetapi saat engkau masih hidup di dunia ini, engkau tidak bisa datang ke sorga. Engkau tidak bisa membayar tiket pesawat untuk pergi ke sorga sekalipun uangmu banyak. Ini tempat yang sangat istimewa, berada di atas dan mengatasi segala sesuatu. Kita bisa menyadari bahwa ini adalah tempat yang mulia, yang berharga dan bernilai. Kita harus menyadari hal ini setiap hari. Maukah kita tinggal di sana? Maukah kita menetap bersama dengan Allah di sorga? Pikirkan perkara yang di atas..!!


Saudaraku, jalan kehidupan orang berakal budi selalu mengarah dan selaras dengan Yang Mahatinggi. Mereka tidak lakukan tindakan yang rendahan dan hina. Mereka lakukan perkara yang benar dan tepat. Mereka selalu merenung, apakah tindakan saya selaras dengan kehendak Allah atau tidak. Mereka tidak ingin mendukakan Roh Kudus. Mereka hanya ingin menyenangkan Allah. Pikiran orang yang berakal budi adalah tentang kebenaran. Dia tidak mau ikut-ikutan pesta pora yang memabukkan dan menyesatkan. Dia menjauhi itu semua. Dia juga tidak hidup dalam kebencian, kemarahan dan balas dendam. Dia peka dengan hal-hal yang jahat sebab dia tahu bahwa itu akan menuntun manusia kepada dunia orang mati yang penuh siksaan. Orang yang berakal budi akan memikirkan bahwa hidupnya di dunia hanya sementara sehingga ia terus melakukan yang terbaik selagi masih hidup dan tidak pernah membiarkan dirinya larut dalam tipu daya dunia ini.


Saudaraku, semakin hari kita harus semakin mengarah ke atas. Semakin usia bertambah, harusnya kita semakin dewasa dan matang di dalam TUHAN. Jangan lagi pikiran untuk hal-hal yang sementara tetapi kita harus pikirkan sesuatu yang sifatnya kekal. Jangan lagi kekanak-kanakan. Jangan lagi hidup untuk pamer, cari-cari pengakuan dan pujian dari orang lain, nda perlu kita sombong. Buang itu semua, buang semua sifat Iblis yang menuntun orang berpusat pada dirinya sendiri bukan kepada Allah. Hal-hal yang demikian hanya membuat manusia masuk pada jerat setan dan tersiksa di dalam Kerajaan Maut. Kita harus jadi pribadi yang terus memuliakan TUHAN, yang rela dan tulus menyatakan “biarlah TUHAN semakin besar tetapi aku semakin kecil.” Kita harus terus bersaksi untuk kepentingan Kerajaan Sorga bukan untuk misi pribadi. Kita harus terus menyembah TUHAN, melekatkan diri kita kepada TUHAN dan terus mengagumi Dia.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau menyadari bahwa sorga itu ada di tempat Yang Mahatinggi dan ini adalah tempat Yang Mahakudus. 

2. Saya mau hidup dalam jalan kebenaran dan menjauhi jalan dunia orang mati. 

3. Saya mau memikirkan perkara yang di atas dan yang kekal serta meninggalkan kesombongan yang menuntun pada dunia orang mati. 

Tuhan Yesus mengasihi kita semua. Amin.. ๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜‡๐Ÿ˜Š


Kutipan

Orang yang memikirkan perkara sorgawi akan nikmati hidup kekal setelah kematian menjemput


17-05-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN