HATI YANG BERPIKIR
(Amz 16:9) Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.
Shalom, Saudaraku… Sebuah lirik lagu berkata begini, “TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya. Apabila ia jatuh tak sampai tergeletak sebab TUHAN menopang tangannya.”
Saudaraku, ketika membaca ayat ini, ada yang unik bagi saya, yaitu hati punya peran untuk berpikir. Saya kira hanya otak yang berpikir tetapi Alkitab mencatat hati itu memikir-mikirkan jalannya. Nah, manusia itu kan terdiri dari 3 elemen, yaitu tubuh, jiwa dan roh. Dalam jiwa, ada unsur pikiran, perasaan dan kehendak sedangkan dalam roh ada hati nurani, intuisi dan Allah yang berdiam di dalam kita. Ketika hati berpikir, maka unsur roh berpadu dengan unsur jiwa. Roh itu berpaut kepada Allah dan tubuh itu berpaut pada diri sendiri sedangkan jiwa itu netral. Jiwa akan berpaut kepada Allah ketika roh kita lebih dominan sedangkan jiwa kita akan berpaut pada diri sendiri ketika tubuh yang dominan. Kita harus belajar untuk menguasai diri kita dengan roh sehingga jiwa kita berpaut kepada Allah dan hati kita memikir-mikirkan jalan TUHAN.
Saudaraku, ketika kita berpikir, maka jangan sampai kita puaskan keinginan tubuh. Misalnya, kita berpikir ingin makan enak dan banyak supaya mulut puas dan perut kenyang. Ini menuntun kita pada keinginan daging, keinginan tubuh. Nah, kalau begitu, maka jiwa kita berpaut kepada tubuh bukan kepada Allah. Kalau jiwa kita mau berpaut kepada Allah, maka berpikirlah bahwa saya mau makan secukupnya dengan ucapan syukur agar aku bisa memiliki energi dan kekuatan untuk bekerja dan memuliakan TUHAN. Nah, ini adalah wujud bahwa kita memikirkan apa yang TUHAN mau. Kalau kita kasih makan pikiran kita dengan keinginan tubuh maka kita akan terus diikat dengan kuasa dosa. Namun ketika kita memikirkan apa yang TUHAN mau, maka hati kita akan lega, ringan dan damai.
Saudaraku, ketika kita dikuasai oleh roh, maka kita juga akan punya sikap berserah kepada Allah. Dalam segala doa, kita selalu ingat untuk mengucapkan, “jadilah kehendak-Mu, ya TUHAN, bukan kehendakku.” Banyak orang menuntut dalam doa. Mereka kira apa yang mereka minta dalam doa itu benar dan tepat sehingga mereka menuntut TUHAN, mendesak TUHAN dan jatohnya jadi ga sopan sama TUHAN. Kita harus hormat sama TUHAN. Kita ga boleh paksa TUHAN. Kita harus datang kepada TUHAN dengan kerendahan hati. Salah satu bukti kita rendah hati adalah dengan mengucapkan “Jadilah kehendak-Mu, ya TUHAN, bukan kehendakku.” Pernyataan ini akan mengingatkan kita bahwa segala yang terjadi dalam hidup kita adalah untuk mendatangkan kebaikan. Mungkin hal itu tidak menyenangkan bagi tubuh kita tapi yang penting ialah keinginan roh kita terpenuhi. Jangan fokus sama keinginan tubuh tetapi fokuslah pada keinginan roh.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau hidup dikuasai oleh roh sehingga jiwaku berpaut kepada Allah.
2. Saya mau punya hati yang berpikir agar saya memuliakan TUHAN.
3. Saya mau punya sikap rendah hati dalam berdoa, tidak menuntut TUHAN tetapi berserah kepada TUHAN.
Tuhan Yesus menjamah kita. Amin… 😇🤲😊
Kutipan
Keinginan roh menuntun kita untuk berdoa supaya kehendak TUHAN yang terjadi bukan kehendakku.
29-05-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar