HINAAN ATAU BELAS KASIHAN?
(Amz 14:21) Siapa menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita.
Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini..? Kiranya kita limpah dengan ucapan syukur kepada TUHAN ya..
Saudaraku, kita tidak boleh menghina sesama oleh karena fisiknya, kulitnya, sukunya, pendidikannya atau tingkat sosialnya yang miskin. Tidak boleh, kita tidak boleh begitu. Ada orang yang suka nyeletuk bilang, “Oh iya ya, orang (menyebut nama suku tertentu) tuh pelit-pelit tau, kebangetan banget mereka tuh.” Ada juga yang mengatakan, “Ah dia cuma lulusan (menyebut jenjang pendidikan tertentu), pasti cuma jadi beban dan nyusahin hidupnya.” Ada juga yang menghina orang miskin, menyudutkan orang itu dan mengabaikannya. Kita harus hati-hati, jangan pernah kita sombong karena merasa ada di atas. Kita harus berjaga-jaga dengan hati kita. Kita harus bijaksana dalam bersikap terhadap orang lain. Ga boleh juga kita ngejek orang karena giginya, mulutnya, tangannya, rambutnya, kakinya, perutnya, bentuk wajahnya atau apapun itu. Jangan pernah menghina, jangan pernah. Tuhan tidak pernah suruh kita menghina dan mengejek orang lain. TUHAN justru ciptakan mulut untuk membangun, menyemangati dan menyatakan kasih karunia bukan menghina.
Saudaraku, TUHAN sangat memuji orang yang memperhatikan mereka yang menderita. Saat kebanyakan orang lupa dan meninggalkan mereka yang sengsara, kita harus ingat kepada mereka, mengunjungi mereka dan menghibur mereka. Persahabatan sejati diuji ketika penderitaan dan kesengsaraan menghampiri hidup seseorang. Kita mau hadir atau tidak? Mau menyatakan kasih atau mengabaikannya? Kita harus jadi orang yang baik hati, yang murah hati, yang peduli dan penuh kasih. Perhatikan orang Samaria yang baik hati itu. Dia perhatikan orang yang menderita, yang sudah setengah mati dihajar juga dirampok oleh para penyamun. Imam mengabaikannya, orang Lewi pun bersikap acuh. Namun orang Samaria yang bukan satu bangsa dengan sesamanya yang menderita telah menaruh belas kasihan yang besar baginya. TUHAN sangat menghargai orang yang demikian. TUHAN sangat ingin agar kita jadi seperti orang Samaria yang baik hatinya.
Saudaraku, Yesus juga menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita. Saat ada seorang wanita kedapatan berbuat zinah dan begitu banyak orang yang menghakimi dia dan ingin merajam dia dengan batu, Yesus sama sekali tidak datang dengan penghakiman dan tuntutan. Dia justru datang dengan belas kasihan. Dia mengasihi orang yang menderita, yang teraniaya dan tertekan. Yesus datang membawa pembelaan bagi orang berdosa. Yesus datang melindungi kita yang sengsara. Yesus yang adalah TUHAN dan Juruselamat, yang tidak bercacat dan tidak bercela tidak menghakimi wanita ini dan tidak melempar batu. Yang Yesus nyatakan justru pengampunan dan perintah untuk bertobat, hidup baru dan hidup benar. Sungguh, inilah belas kasihan. Yesus sama sekali tidak mengejek dan menghina. Dia hanya menyatakan kasih, anugerah dan karunia. Yesus mengasihi orang yang sengsara.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau menghina orang lain karena status sosialnya, fisiknya, sukunya atau apa pun itu.
2. Saya mau menaruh belas kasih yang tulus kepada orang yang menderita.
3. Saya tidak mau menghakimi maupun menghina tetapi saya mau mengampuni dan mengasihi.
Tuhan Yesus menolong kita. Amin.. 😆😇☀️🤝
Kutipan
Gugurkan setiap niat menghina dan menghakimi dan penuhilah dirimu dengan kasih dan pengampunan
06-05-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar