KASIH DAN KESETIAAN TUHAN
(Amz 16:6) Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan.
Shalom, Saudaraku.. Suatu lirik lagu berkata demikian, “Kasih setia-Mu yang ku rasakan, lebih tinggi dari langit biru. Kebaikan-Mu yang telah Kau nyatakan lebih dalam dari lautan.”
Saudaraku, kita punya banyak kesalahan. Segudang kesalahan menumpuk dalam diri kita. Pernah lihat gunung sampah? Coba main-main ke tempat pembuangan akhir. Begitu banyak sampah, Numpuk banget. Bauk pulak… Sampah yang sudah tidak lagi ada harganya dibuang di tempat pembuangan akhir dan banyaknya tak terbilang. Mana lebih banyak, sampah di tempat pembuangan akhir atau kesalahan-kesalahan kita? Benar, kesalahan kita lebih banyak dari gunung sampah. Kalau mau dikata, dosa kita itu busuk, bau dan menjijikkan. Sungguh hina sekalu diri kita akibat hidup dalam dosa. Kita harus sadar betapa ngerinya kalau kita tinggal dalam kubangan dosa. Kita main ke tempat pembuangan akhir aja rasanya udah jijik, kotor dan bau lalu gimana dengan diri kita yang penuh dengan dosa? Kita juga harus sadar bahwa kita telah jatuh dalam dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Kita harus dipulihkan, kita harus diampuni, kita harus dikasihani.
Saudaraku, bersyukur, bersyukur banget karena TUHAN mau mengampuni kita. Ya, dengan kasih dan kesetiaan TUHAN, Ia rela berkorban, pikul salib dan digantung di salib itu. Darah-Nya tercurah begitu banyak demi pengampunan dosa dan pemulihan hubungan antara Allah dengan umat manusia. Allah begitu baik dan setia. Saat kita tidak setia, TUHAN tetap setia. Dia baik banget.. Sangat sangat baik. Tidak ada hari tanpa bersyukur kepada TUHAN. Kasih-Nya kepada beta tak terhingga sepanjang masa. Kasih itu mengampuni segunung kesalahan. Kesetiaan itu memaafkan kita yang berulang kali mengkhianati. Kasih dan kesetiaan berpadu membuat kita yang hina menjadi layak, membuat kita yang jatuh menjadi bangkit, membuat kita yang lemah menjadi kuat, membuat kita yang miskin menjadi kaya, membuat kita yang bau menjadi harum, membuat kita yang kotor menjadi bersih.
Saudaraku, dengan kasih dan kesetiaan TUHAN yang begitu dahsyat dan luar biasa, apa respons kita? Kita harus memilih untuk takut akan TUHAN. Kita menghormati Dia dan menghargai pengorbanan-Nya. Ciri orang yang takut akan TUHAN adalah menjauhi kejahatan. Jangan lagi kita diperbudak oleh dosa. Apa ga cape? Apa ga bosen? Dosa lagi dosa lagi.. Haduh, bikin Iblis seneng aja. Buat apa? Kita harus menyenangkan TUHAN. Mari kita tolak segala jenis perbuatan dosa sebab hal itu adalah kekejian bagi TUHAN. Ingat, TUHAN itu benci dosa tetapi mengasihi orang berdosa. Kita yang sudah menerima kasih dan kesetiaan TUHAN harus juga membenci apa yang TUHAN benci. Kita harus menjauhi kejahatan. Gimana caranya? Dekatlah dengan TUHAN, akrab sama TUHAN. Banyak orang ga akrab sama TUHAN, makanya bersahabat dengan dunia, daging dan dosa. Harusnya kita bertentangan sama keinginan daging. Kita harus benci dosa. Kasih itu membenci dosa. Takut akan TUHAN itu membenci dosa. Hidup dalam TUHAN itu membenci dosa.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau menyadari bahwa saya punya banyak dosa dan kesalahan.
2. Saya mau mengalami kasih dan kesetiaan TUHAN yang memulihkan saya.
3. Saya mau takut akan TUHAN sehingga saya menjauhi kejahatan dan membenci dosa.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin.. 😃🙏😇
Kutipan
Kasih dan kesetiaan TUHAN telah memulihkan kita yang hina dan busuk menjadi mulia dan harum.
27-05-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar