PENGHASILAN BANYAK ATAU HIDUP BENAR?
(Amz 16:8) Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan.
Shalom, Saudaraku… Sebuah lirik lagu berkata, “Lebih dari segalanya ku ingin Kau TUHAN, emas perak dan permata, tiada artinya..”
Saudaraku, manusia akan dihakimi menurut perbuatannya bukan berdasarkan apa yang ia miliki. Kalau kita punya banyak harta dan uang, itu sama sekali tidak bisa menolong kita saat penghakiman tiba. TUHAN akan menghakimi orang menurut perbuatannya. Orang kaya yang licik, korup, dan jahat akan dihina oleh Allah meski ia dikagumi oleh manusia di dunia sedangkan orang miskin yang jujur, sederhana dan benar akan dipuji oleh Allah meski dhina oleh manusia. Kita tidak boleh terjebak dengan keinginan duniawi berupa kekayaan dan kelimpahan. Kita harus dipenuhi oleh keinginan Roh yang menuntun kita pada kebenaran dan kebaikan.
Saudaraku, ada ruang untuk saya berbuat curang dan licik guna mendapatkan uang tetapi saya tidak mau melakukannya. Saya mau belajar dari perkara kecil untuk tetap jujur dan tidak menipu. Saya harus jadi orang yang berintegritas dan tidak mencuri apa yang bukan menjadi hak saya. Kita harus belajar tahu diri dan sadar bahwa TUHAN terus melihat dan memperhatikan kita. Meskipun tidak ada manusia yang melihat kelakuan kita tetapi TUHAN tahu niat jahat dan pikiran buruk dari diri kita. Karena itu, jangan sampai kita menyesal karena terciduk berbuat jahat tetapi menyesallah sedari kita punya niat untuk berbuat jahat. Saat kita ingin berbuat curang untuk dapat uang banyak, maka minta ampun kepada TUHAN sesegera mungkin. Kita mohon belas kasih TUHAN mengubah kita untuk menjadi orang yang jujur dalam bekerja.
Saudaraku, saya melihat beberapa orang yang sederhana punya hati yang baik sekali. Ketika mereka menolong saya lalu saya hendak memberi uang, mereka tidak mau terima, mereka menolak uang yang layak mereka dapatkan. Saya melihat bahwa hati mereka tulus dan jujur. Mereka punya modal yang besar untuk berbuat jujur dalam bekerja dan mencari penghasilan yang halal. Di sisi lain ada orang kaya yang sudah punya banyak uang tetapi tetap haus akan uang dan harta. Mereka suka menunda membayar upah pekerjanya, pelit dalam memberi bantuan, dan tidak suka memberi untuk pekerjaan TUHAN. Penghasilan mereka besar namun dihabiskan untuk gaya hidup yang mewah. Di dunia mereka mungkin mendapat pujian dari manusia tetapi kelak ia akan disiksa oleh murka Allah yang menyala-nyala. Kita harus berjaga-jaga, jangan sampai kita akhiri hidup dengan tragis. Banyak harta tidak menentukan akhir hidupmu tetapi melakukan kehendak Allah akan menyatakan bahwa engkau sungguh-sungguh orang yang beriman.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau menyadari bahwa penghakiman bukan ditentukan berdasarkan apa yang saya miliki melainkan apa yang telah saya perbuat.
2. Saya tidak mau memiliki hati yang buruk dan pikiran yang jahat untuk mendapatkan uang yang banyak.
3. Saya tidak mau jadi orang yang haus akan uang dan harta.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin.. ๐๐๐
Kutipan
Orang kaya yang jahat akan dihina oleh Allah tetapi orang miskin yang benar akan dipuji oleh Allah
28-05-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar