SUKACITA DUNIA VS SUKACITA SORGA
(Amz 14:13) Di dalam tertawapun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan.
Saudaraku, apa kabarnya hari ini? Kiranya kita selalu dilingkupi oleh kasih dan kebaikan Tuhan..
Saudaraku, banyak anak muda nongkrong-nongkrong, habiskan waktu untuk ngobrol sesuatu yang ringan, tidak bermutu dan tidak membangun. Mereka ketawa-ketiwi, ngakak bruakakakak, wah ribut bukan main. Ya, saat itu mereka tertawa tapi di kemudian hari akan merana. Kita harus hati-hati dengan kebahagiaan semu. Tidak semua yang bikin kita ketawa hari ini bisa bikin kita senang di hari depan. Justru banyak yang bersenang-senang di masa kini lalu bersakit-sakit di masa mendatang. Jangan sampai kita terjebak oleh arus kehidupan yang tidak menentu, jangan mau diombang-ambingkan oleh arus gaya hidup yang salah. Kita harus sadari makna terdalam mengenai hidup ini. Jangan hanya bercanda. Hidup ini juga perlu serius. Di saat kita terisolasi karena sakit, karena badan lemah dan tak berdaya lagi, kemana tawamu? Dimana luapan kebahagiaanmu? Sudah sirna, sudah lenyap. Itulah yang terjadi kalau sukacita kita berasal dari dunia. Ya, sukacita dunia tidak akan membuat engkau bersyukur saat engkau sakit. Sukacita dunia tidak akan hadir ketika engkau tersiksa.
Saudaraku, siapa suka ke tempat pesta? Kita akan larut dalam kenikmatan dunia saat sukacita dunia merongrong hidup kita. Hati-hati, sungguh kita harus waspada. Suka akan berakhir dengan duka kalau kita salah arah, kalau kita salah paham. Jangan kejar sukacita dunia terus, itu berbahaya, itu membinasakan. Tidak ada sukacita dunia yang abadi. Bahkan saat kita sakit pun, sukacita itu telah tiada. Sukacita itu semu, palsu dan bohong. Sukacita yang datang dari Iblis sangatlah mematikan dan menipu. Jangan, sungguh jangan terjebak dengan sukacita yang bodoh itu. Kita harus alami sukacita sorga. Sukacita ketika memuji dan menyembah TUHAN, sukacita ketika dengar janji dan sabda TUHAN, sukacita ketika dapat berdoa. Itu yang penting, itu yang utama, itu yang harus kita dambakan. Sukacita ini akan bertahan lama dan jangka panjang. Sukacita yang bersumber dari Allah akan membuat engkau tetap bersyukur ketika sakit, tetap berharap ketika putus asa, tetap berterima kasih ketika tak banyak yang didapat.
Saudaraku, +kesenangan dunia bisa kita peroleh hari ini tetapi itu sementara sedangkan sukacita sorga tidak kita dapat dari keinginan mata, telinga maupun hawa nafsu tetapi datang dari TUHAN dan bersumber dari TUHAN saja. Mari kita belajar bersukacita bukan karena uang, bukan karena prestasi, bukan karena posisi, tetapi murni karena TUHAN. Belajarlah mengatakan Tuhan Yesus baik dan bersukacita karena kebenaran itu. Ya, belajarlah untuk mengalami sukacita dalam hal-hal sederhana. Ga perlu harus ketemu temen dulu baru bisa sukacita, ga perlu harus jalan-jalan dulu baru alami sukacita, tetapi belajarlah untuk mengatakan Tuhan Yesus Engkau setia, lalu kita bersukacita. Waw, indah banget kan? Ingat terus kasih-Nya, ingat pengorbanan-Nya, ingat kebaikan-Nya, itulah yang harus terus menjadi bensin bagi kita untuk bersukacita. Biarlah kita tertawa karena kita tahu bahwa kuasa maut telah ditelan oleh kemenangan Kristus. Biarlah kesukaan kita meluap karena mengetahui bahwa hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan._
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau memenuhi diri dengan sukacita dunia.
2. Saya mau alami sukacita yang berasal dari TUHAN, dari sorga.
3. Saya mau punya alasan sederhana untuk bersukacita
Tuhan Yesus menyayangi kita. Amin..
Kutipan
Jangan larut dalam sukacita dunia sebab pada ujungnya engkau akan merana dan berduka
02-05-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar