BAHAYANYA LUBANG KECIL
Amsal 17:14 (VMD) Memulai perselisihan sama seperti membuka lubang kecil pada bendungan. Hentikanlah perselisihan sebelum pertikaian besar meletus.
Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya sukacita selalu melimpah dalam kehidupan kita ya…
Saudaraku, bendungan menampung begitu banyak air. Wah, ada ratusan ribu kilo liter air di situ. Tapi kalau ada lubang kecil, maka itu akan berbahaya… Struktur penopangnya akan alami pengikisan. Kemudian lubang kecil tidak lagi kecil tapi jadi membesar, membesar dan akhirnya jebol. Begitu juga halnya dengan kapal. Kalau ada lubang kecil yang bikin air masuk, maka itu pertanda bahaya banget. Kapal bisa jebol, tenggelam dan semua penumpang mati. Jadi, jangan sepelekan lobang kecil atau hal-hal sepele dalam hidup ini. Di pesawat pun, kami tidak mengizinkan adanya kebocoran kecil di dalam kabin. Semua harus tertutup rapat sehingga memberi keamanan dan kenyamanan bagi penumpang. Apa kaitannya dengan hidup kita? Dalam hidup, kita tidak boleh memulai perselisihan sebab itu bagaikan lubang kecil. Perceraian itu berbahaya, KDRT juga berbahaya, pembunuhan sangat berbahaya, dan itu semua terjadi karena perselisihan kecil. Maka dari itu, kalau kita menyadari ada perselisihan kecil, segera hentikan sebelum pertikaian besar meletus.
Saudaraku, kita harus berusaha hidup damai dengan semua orang. Kita tidak boleh sengaja cari ribut. Ketika orang menyakiti kita, jangan membalas kejahatan dengan kejahatan sebab itu akan memicu perselisihan. Kalau orang mau berselisih sama kita, maka kita ga boleh terpancing dan terseret pada niat jahat orang tersebut. Sebaliknya, kita harus mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Kita harus menguasai diri supaya kita bisa menjadi pembawa damai. Ingat, anak-anak Allah ialah mereka yang membawa damai. Masalah besar harus dikecilkan, masalah kecil harus dihentikan. Itu yang harus kita lakukan. Jangan malah sebaliknya, masalah kecil dibesarkan, masalah besar diledakkan. Sungguh berbahaya kalau begitu. Jangan jadi orang yang suka memperpanjang masalah. Orang yang memperpanjang masalah adalah orang yang ga suka solusi tapi suka masalah, suka ribut dan ini adalah pengacau yang dikuasai oleh Iblis.
Saudaraku, ketika ada orang berlaku kasar dan marah kepada saya, maka saya tidak membalas kekasarannya dan kemarahannya dengan tindakan yang sama. Saya justru meminta maaf dan merendahkan hati. Saat itu saya diusir dari rumahnya dan saya tidak membalas dengan kemarahan atau kekesalan. Saya dituntun TUHAN untuk sabar dan mendoakan orang tersebut. Sebagai anak-anak TUHAN, kita harus bersikap sabar dan tabah. Kita tidak boleh menjadi golongan orang bersumbu pendek yang mudah meledak-ledak. Kemarahan itu bisa merusak banyak hal. Kemarahan kecil itu ibarat sepercik api yang bisa membakar luasnya hutan. Maka jangan pernah menyulut emosi pribadi dan jangan mau terpancing untuk marah-marah. Kita harus sadar dan berjaga-jaga sebab Iblis suka dengan kekacauan dan perbantahan. Jangan pernah mau dikendalikan Iblis dan jadi bonekanya Iblis. Jadilah orang yang jeli terhadap perintah Allah dan mau tunduk terhadap kehendak-Nya. Ingat, kehendak-Nya adalah kita menjadi sabar, menguasai diri dan membawa damai.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau membiarkan dan menyepelekan lubang kecil yang bisa menyebabkan kerusakan besar.
2. Saya tidak mau membiarkan masalah kecil menjadi besar sebab saya mau mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.
3. Saya tidak mau tersulut emosi yang meledak-ledak tetapi saya mau membawa damai.
Tuhan Yesus menopang kita selalu. Amin… 😇🤝😊
Kutipan
Masalah besar diperkecil, masalah kecil dipadamkan.
22-06-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar