KAKEK, ANAK DAN CUCU

(Amz 17:6) Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.


Shalom, Saudaraku… Sebuah lirik lagu berkata, “Seperti bapa sayang anaknya demikianlah Engkau mengasihiku..”


Saudaraku, betapa bahagianya jika seorang yang sudah tua dan lanjut usia memiliki anak dan cucu yang patut dibanggakan. Masa muda adalah momen yang penting untuk bisa membanggakan orang tua, menyenangkan mereka, berbakti dan melakukan hal yang baik. Salah satu harapan utama orang tua bagi anak-anaknya ialah agar kita bisa hidup dalam kebenaran, takut akan TUHAN dan bertumbuh selalu dalam pengenalan akan TUHAN. Ini harga mati, lebih berharga dari pada emas dan perak, harta dan kekayaan. Ada beberapa orang yang punya kekayaan melimpah tetapi akhlaknya merosot dan memprihatinkan. Buat apa kalau begitu,,? Ia menjadi anak yang kurang ajar dan menghina orang tuanya. Hal itu sangat memedihkan hati orang tua. Hendaknya kita tidak begitu. Kita harus hormat kepada orang tua, miliki sikap yang baik, ramah dan perhatian kepada orang tua. Dengan demikian kita akan menjadi mahkota bagi orang tua kita yang sudah berusia 60, 70 bahkan 80 tahun. 


Saudaraku, ketika kita punya anak, maka mereka adalah cucu bagi orang tua kita. Kita harus didik anak kita dengan benar, dengan pintar dan rajin. Biarlah cucu dari orang tua kita bertumbuh dengan hormat kepada kakek dan neneknya. Cucu itu menjadi suatu kebahagiaan yang besar bagi lansia. Mereka senang menggendong, menimang dan menyayangi cucunya. Seorang nenek dan kakek senang juga ketika cucunya berkunjung ke rumah. Namun lebih dari itu, seorang kakek dan nenek akan senang ketika cucunya hidup dalam kebenaran, melayani TUHAN dan berprestasi di sekolah. Wah,, pasti kakeknya bangga, neneknya senang. Kita harus berperan aktif dalam mendidik anak kita sehingga kita memberikan mahkota yang indah kepada orang tua kita. Ya, orang tua kita memiliki anak dan cucu yang takut akan TUHAN dan hidup dalam kebenaran, itulah mahkota bagi para lansia. 


Saudaraku, nenek moyang juga bisa menjadi kehormatan bagi anak cucunya. Itu artinya kita harus memberikan teladan yang baik selagi masih diberi nafas kehidupan. Kita harus meninggalkan jejak yang patut ditiru oleh anak cucu. Saya senang mendengar kisah tentang perjuangan Opung (bapa dari bapa saya) saya sebagai mantan pejuang, sebagai seorang tentara. Ia berjuang dengan begitu keras. Ia memiliki 10 anak, menghidupi kebutuhan keluarga. Ia harus pergi ke Jakarta untuk menempuh pendidikan S1 Hukum di Universitas Indonesia. Ia pun aktif dalam kegiatan gereja, menjaga kesehatan dengan baik, rajin membersihkan halaman rumah dan memberi perhatian kepada anak dan cucunya. Hal itu sangatlah luar biasa. Opung (bapa dari mama saya) pun luar biasa. Ia sangat menyayangi anak cucunya. Ia suka mendoakan kami satu per satu. Ia seorang penatua di gereja HKBP yang setia melayani sampai pensiun karena usia. Ia sering memberi nasihat yang berharga bagi keturunannya. Sungguh luar biasa. Opung menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi kami.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau membawa sukacita dan menyenangkan hati orang tua dengan memiliki karakter yang benar. 

2. Saya mau mendidik anak saya sehingga ia menjadi mahkota yang membanggakan bagi kakek neneknya. 

3. Saya mau meninggalkan jejak yang baik dan menjadi teladan bagi anak cucu saya kelak. 

Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin.. ๐Ÿ˜‡๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ™


Kutipan

Jadilah pribadi yang memegang teguh kebenaran sehingga kita terus meninggalkan jejak yang berharga selama kita hidup


15-06-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN